Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan METODOLOGI PENELITIAN

43

1. Siklus I a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan rencana tindakan berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran matematika. Pada tahap ini peneliti menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran RPP yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa LKS, media permainan, lembar observasi siswa dan guru, soal tes siklus I, dan angket motivasi belajar siswa yang sebelumnya telah diujicobakan terlebih dahulu. Selanjutnya perangkat pembelajaran yang telah disiapkan didiskusikan dengan guru kolaborator agar rencana pembelajaran yang telah disiapkan sesuai dengan kurikulum di MI Jam’iyyatul Khair Ciputat. Materi yang akan diajarkan pada siklus I ini adalah mengenal pecahan sederhana, membaca dan menulis lambang bilangan pecahan sederhana, dan menyajikan nilai pecahan sederhana berdasarkan gambar.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap pelaksanaan tindakan di siklus I ini terdiri dari 5 kali pertemuan. Dalam pembelajaran matematika peneliti menerapkan metode permainan dari jenis eksplorasi seperti permainan Mission Card, Angka Bom, Mencari Angka dan Temui Aku. Peneliti bertindak sebagai pelaksana serta didampingi oleh observer yang mengamati aktivitas peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun deskripsi pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I ini sebagai berikut: 1 Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 09 januari 2014. Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran, dimulai pada pukul 08.45 WIB sampai 09.55 WIB. Materi yang dibahas adalah tentang mengenal pecahan sederhana. Pada pertemuan pertama ini siswa yang hadir berjumlah 27 siswa, 3 orang tidak hadir karena sakit. Pada kegiatan pendahuluan guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas dan menanyakan keadaan siswa. 44 Kemudian guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada para siswa “siapa yang pernah berbagi makanan dengan teman, adik, kakak, ayah atau ibu?” beberapa dari siswa menunjuk tangan. Kemudian guru bertanya kembali “biasanya makanan apa yang kalian bagi?” jawaban para siswa pun beraneka ragam, ada yang menjawab kue, coklat, donat, dll. Guru menampung semua jawaban siswa dan bertanya kembali “apakah makanan tersebut kalian bagi sama banyak?” siswa menjawab “ya, makanannya saya bagi sama banyak”. Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran hari ini. Kemudian guru menjelaskan materi mengenal pecahan sederhana dengan memperlihatkan sebuah roti. Guru meminta perwakilan siswa untuk membagi roti tersebut menjadi dua bagian yang sama besar. Namun pada saat itu tidak ada siswa yang berani menunjuk tangan, lalu guru menunjuk salah seorang siswa untuk maju ke depan kelas. Siswa tersebut membagi roti itu menjadi dua bagian yang sama besar dan guru meminta ia untuk memberikan satu bagian lainnya kepada teman yang lain. Guru bertanya kepada siswa lainnya “jadi, berapa bagiankah roti yang didapat oleh R18 dan R8?” beberapa dari siswa menjawab “satu bagian”. Guru meluruskan jawaban siswa “ya, jadi R18 dan R8 masing-masing mendapatkan satu potong dari dua bagian roti, karena roti tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar”. Kemudian guru menggambar dan menuliskannya di papan tulis agar para siswa dapat lebih memahami. Pada saat guru sedang menjelaskan tidak banyak siswa yang memperhatikan, beberapa dari siswa ada yang mengobrol dengan teman sebangku, berjalan-jalan untuk meminjam alat tulis serta izin keluar kelas. Selain itu para siswa juga terlihat kurang merespon dengan baik pertanyaan yang diajukan guru, siswa terlihat masih malu untuk menyampaikan pendapatnya. Setelah penjelasan materi tersebut selesai guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Para siswa mengatur bangku mereka sesuai dengan kelompok yang telah ditetapkan. Pada situasi ini suasana kelas cukup gaduh sehingga