Antusias siswa dalam mengikuti

61 urutan yang benar, karena salah maka siswa R7 tidak mendapatkan poin. Permainan pun dilanjutkan sampai seluruh kelompok selesai bermain. Gambar 4.3 Aktifitas Siswa Bermain Stik Pecahan Ketika permainan ini berlangsung antusias para siswa cukup tinggi. Saat guru membagikan stik-stik pecahan, mereka dengan semangat berdiskusi dan segera membentuk barisan. Siswa yang lain pun tidak kalah bersemangat, mereka dengan serius memperhatikan urutan stik pecahan teman-temannya di depan kelas, dan segera mengoreksi bila ada urutan stik pecahan yang salah. Setelah permainan selesai guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti. Selanjutnya guru memberikan latihan soal sebagai evaluasi pembelajaran. Pada saat itu para siswa terlihat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal yang diberikan guru. Sebagian besar siswa tidak mengeluh ketika diberikan LKS, dan mereka sudah cukup dapat mengerjakannya secara mandiri. Setelah semua selesai mengerjakan guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan lafadzh hamdallah dan memberikan salam. 2 Pertemuan Ketujuh Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Januari 2014, dimulai pada pukul 07.35 WIB sampai 08.45 WIB. Materi yang dipelajari hari ini adalah membandingkan pecahan sederhana menggunakan garis bilangan. Siswa yang hadir dalam pertemuan ini berjumlah 28 siswa, 2 siswa tidak dapat hadir karena sakit. Pada kegiatan pendahuluan guru membuka 62 pelajaran dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas, dan menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran hari ini. Setelah itu guru menjelaskan materi pelajaran dengan menampilkan garis bilangan pecahan di depan kelas. Guru menjelaskan bahwa dalam garis bilangan pecahan sama seperti pada garis bilangan bulat. Jika angka semakin ke kanan maka nilainya semakin besar, dan sebaliknya jika angka semakin ke kiri maka nilainya semakin kecil. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk membandingkan beberapa bilangan pecahan. Pada saat itu ada beberapa siswa yang bercanda ketika guru sedang menjelaskan. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru segera memberikan ice breaking berupa tepuk diam. Kemudian guru kembali melanjutkan penjelasan materi dengan bertanya “coba kalian perhatikan pecahan ½ dan ¼ Pecahan manakah yang berada disebelah kanan?”. Sebagian besar siswa menjawab “pecahan ½”, guru bertanya kembali “jadi manakah pecahan yang nilainya lebih besar?” beberapa orang siswa menjawab “½ lebih besar daripada ¼”. Kemudian guru memberikan contoh lainnya. Ketika itu respon siswa cukup baik, beberapa siswa terlihat mulai berani untuk menjawab apabila guru memberikan pertanyaan. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Ketika itu siswa R2 dan R25 bertanya bagaimana kalau pecahan yang barisnya sejajar seperti pecahan ½ dan 2 4 ? guru menjelaskan “jika pecahan berada pada garis yang sejajar ke bawah atau ke atas maka pecahan tersebut senilai atau sama dengan”. Setelah kegiatan penjelasan materi selesai guru mengadakan permainan Kriteria Angka. Permainan ini dilakukan berpasang-pasangan bersama teman sebangku masing-masing. Sebelum memulai permainan guru membagikan alat permainan berupa lembar petunjuk dan kartu angka kepada setiap kelompok. Kemudian guru menjelaskan cara bermain, agar para siswa lebih memahami maka guru melakukan simulasi permainan. Guru membagikan lembaran petunjuk permainan Kriteria Angka dan 1 set kartu pecahan kepada semua kelompok. Masing-masing kelompok mulai menjalankan permainan dengan mengocok kartu pecahan tersebut, dan setiap