79
Aspek Aktivitas
Siswa Hasil
Analisis Kuanti-
tatif Hasil Analisis
Kualitatif Refleksi
Tindakan yang
Diperbaiki Rencana Tindak
Lanjut
Keaktifan Pada siklus I
siswa belajar
dengan duduk di
kursi masing-
masing. Pembelajaran
seperti
ini membuat siswa
kurang aktif
dalam mengikuti
pembelajaran. Guru
meminta siswa
maju ke
depan kelas untuk
menjadi pemimpin
membaca kelompoknya
. Guru
membuat kelas
menjadi lesehan sehingga
siswa duduk
membentuk huruf U di lantai untuk
memudahan pergerakan siswa
saat pembelajaran sehingga rileks.
Penerima- an
siswa terhadap
media Big Book
Ketika pembelajaran
membaca dengan
Big Book
masih ada siswa yang
tidak memperhatikan
guru dan Big Book,
saat temannya
sedang membaca
siswa
lain mendengar-
kan, masih ada siswa
yang berlarian saat
pembelajaran berlangsung.
Membimbing siswa
agar memperhatik
an guru dan Big
Book saat
guru memberikan
contoh membaca.
Kelas dibuat lebih rileks yaitu siswa
belajar lesehan
sehingga siswa
lebih merasa
nyaman untuk
belajar. Posisi
siswa dengan
guru juga lebih dekat
sehingga siswa
lebih mudah
mengamati Big
Book dan guru. Saat salah satu
siswa membaca di depan kelas, guru
menghimbau agar siswa
lain memperhatikan.
3. Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada Senin, 28 November 2016 dan Selasa, 29 November 2016 menggunakan Tema 4
80 Subtema 4 Kebersamaan dalam Keluarga. Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri
dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. a.
Perencanaan Tindakan Siklus II Perencanaan siklus II dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan
pada siklus I dan disesuaikan dengan hasil yang dilakukan pada siklus I. Dilakukan perbaikan-perbaikan yang telah dibhas pada refleksi siklus I.
Perencanaan tindakan siklus II sebagai berikut. 1
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan dilaksanakan dua kali pertemuan bersama dengan guru. Peneliti dan guru menentukan KD,
Indikator, dan Tujuan masing-masing pembelajaran yang sesuai dengan Tema dan Subtema yang akan dilaksanakan serta sesuai untuk pembelajaran
membaca permulaan. 2
Guru dan peneliti membuat rencana setting kelas yang akan dilaksanakan pada siklus II. Setting kelas dibuat lebih rileks sehingga siswa dapat belajar lebih
nyaman dan lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yaitu dengan belajar di lantai.
3 Memperisiapkan instrumen penilaian dan lembar observasi yang digunakan
untuk memperoleh data selama pelaksanaan penelitian. 4
Menyiapkan media Big Book yang digunakan dalam pembelajaran sesuai tema dan subtema yang diajarkan pada siklus II.
5 Melatih guru dalam menggunakan Big Book untuk membaca permulaan agar
tidak ada bagian yang terlewatkan.
81 6
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mendukung pembelajaran membaca permulaan. Mempersiapkan kelas agar lebih rileks,
serta menentukan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran pada
siklus II. b.
Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan penelitian siklus II peneliti berkolaborasi dengan guru. Tugas
peneliti yaitu mengamati dan mencatat aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan guru maupun siswa, menilai, serta mendokumentasi semua kegiatan
pembelajaran. Tugas guru yaitu melaksanakan kegiatan membaca permulaan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dua
kali pertemuan yaitu pada tanggal 28 dan 29 November 2016. Pelaksanaan siklus II dengan Tema 4 “ Keluargaku” Subtema 4 “Kegiatan dalam Keluarga”.
Pelaksanaan tindakan siklus II siswa belajar dengan duduk di lantai agar rileks dan nyaman serta ruang gerak yang bebas sehingga anak dapat lebih aktif
mengikuti pembelajaran. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut. 1
Guru menyiapkan media Big Book. 2
Siswa mengamati media Big Book yang disiapkan guru. 3
Guru memperlihatkan halaman sampul Big Book, siswa mengamati gambar yang terdapat pada sampul Big Book.
4 Guru mengarahkan siswa untuk memprediksi isi cerita dalam Big Book.
5 Guru memberikan contoh membaca Big Book dengan lafal dan intonasi yang
jelas, siswa menirukan kalimat yang dibaca guru.
82 6
Guru mencocokan prediksi siswa dengan cerita yang telah dibaca. 7
Guru membaca ulang Big Book dengan menunjuk kata perkata, siswa mengulangi membaca kalimata yang telah dibacakan guru.
8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomentar dan bertanya
terkait cerita dalam Big Book. 9
Guru membaca cerita dalam Big Book diikuti oleh seluruh siswa. 10
Guru meminta siswa membaca Big Book secara berkelompok. 11
Guru meminta siswa membaca satu per satu. 12
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut berupa memasangkan kosa kata dan arti kosa kata pada tabel.
c. Observasi Tindakan Siklus II
Observasi dilakukan peneliti pada saat tindakan siklus II yaitu selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi pada proses pembelajaran
membaca permulaan pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut. 1
Aktivitas Siswa Hasil observasi dilakukan peneliti terhadap aktvitas siswa pada tindakan
siklus II menunjukkan bahwa siswa lebih aktif dan antusias daripada saat pembelajaran siklus I. Namun masih ada anak yang sulit dikondisikan yaitu tidak
memperhatikan guru saat pembelajaran. Guru telah beberapa kali menegur siswa tersebut akan tetapi masih belum berhasil. Saat pelaksanaan pembelajaran siklus
II siswa lebih antusias dan aktif menjawab pertanyaan dari guru serta mengajukan pertanyaan terkait hal yang belum dipahami.
83 Pada saat pembelajaran atau tindakan siklus II menunjukan hampir seluruh
siswa memperhatikan media Big Book yang digunakan guru untuk mengerjakan keterampilan membaca. Beberapa siswa yang kurang percaya diri saat membaca
secara individu di depan kelas pada siklus I menunjukkan peningkatan pada siklus II ditandai dengan rasa percaya dirinya meningkat. Kesalahan membaca pada
siklus II yaitu pada kata memangkas, mencabut, berguguran, berterimakasih, menggelar, dan bersyukur.
2 Aktivitas Guru
Hasil pengamatan aktivitas guru menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran membaca permulaan
menggunakan media Big Book yang telah disusun. Ketika guru membuka lembar Big Book lebih lancar pada siklus II dibandingkan dengan siklus I. Guru tidak lagi
menutupi kata yang ditunjuk ketika memberi contoh membacakan kalimat pada Big Book. Pada saat guru mencontohkan membaca dengan lafal, intonasi,
penjedaan, dan suara jelas lebih baik dibandingkan dengan siklus I sehingga siswa lebih memahami. Guru pada pembelajaran siklus II telah menunjukkan
perkembangan saat mengkondisikan siswa sehingga hampir seluruh siswa memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung.
3 Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan
Tes keterampilan membaca permulaan dilakukan dengan cara memanggil siswa satu persatu untuk membaca Big Book. Hasil tes keterampilan membaca
permulaan pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
84 Tabel 14. Peningkatan Keterampilan Membaca antara Pratindakan, Siklus I, dan
Siklus II
No. Nama
Nilai Peningkatan
Siklus I ke Siklus II
Ketuntasan Pra-
tindakan Siklus I
Siklus II
Pra- tindakan
Siklus I Siklus II
1 AW 86
90 96
6 √
√ √
2 AF 67
74 83
9 √
3 DN 66
75 85
10 √
√ 4 DF
72 80
90 10
√ √
5 FMS 79
88 95
7 √
√ √
6 FM 75
82 90
8 √
√ √
7 HA 67
76 85
9 √
√ 8 IS
77 85
93 8
√ √
√ 9 KM
67 75
85 10
√ 10 MA
76 82
92 10
√ √
√ 11 MR
67 75
86 11
√ √
12 NW 55
65 74
9 13 NR
75 83
91 8
√ √
√ 14 RR
54 64
71 7
15 RA 79
86 94
8 √
√ √
16 RH 76
82 87
5 √
√ √
17 RK 70
82 91
9 √
√ 18 TA
68 78
88 10
√ √
19 YC 54
62 72
10 20 EP
63 74
85 11
√ 21 LRP
54 65
77 12
√ 22 Z
54 63
74 11
23 D 66
74 85
11 √
√
Jumlah 1567
1760 1969
Rata-rata 68,13
76,52 85,61
Tuntas 8
15 19
Persentase 35
65 83 Tidak Tuntas
15 8
4 Persentase
65 35 17
Dari tabel rekapitulasi pada tabel di atas dapat diketahui perbandingan jumlah siswa yang sudah memenuhi nilai ketuntasan pada pratindakan yaitu 8
85 siswa, pada siklus I yaitu 15 siswa, dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi
19 siswa. Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik maka dapat disajikan grafik
peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I berdasarkan perbandingan nilai rata-rata mean sebagai berikut.
68,13 76,52
85,61 0,00
20,00 40,00
60,00 80,00
100,00
Nilai Rata- Rata
Pratindakan Siklus I
Siklus II
Tahap
Peningkatan Nilai Rata-Rata Keterampilan Membaca Permulaan
Gambar 3. Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Kelas Nilai Keterampilan Membaca Permulaan Siswa pada Pratindakan,
Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan diagram yang disajian di atas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata keterampilan membaca siswa dari sebelum
dilaksanakan tindakan atau tahap pratindakan nilai rata-rata sebesar 68,13, kemudian meningkat pada siklus I yaitu nilai rata-rata menjadi 76,52, selanjutnya
meningkat lagi pada siklus II menjadi 85,61.
86 35
65,22 82,61
20 40
60 80
100
Presentase
Pratindakan Siklus I
Siklus II
Tahap Presentase Ketuntasan Nilai Keterampilan Membaca
Permulaan
Gambar 4. Diagram Batang Perbandingan Persentase Ketuntasan Rata-Rata Kelas Nilai Keterampilan Membaca Permulaan Siswa pada
Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase perbandingan jumlah siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal mengalami kenaikan
dari setiap tahap. Pada tahap pratindaan menunjukan persentase sebesar 35, meningkat pada siklus I menjadi 65,22, dan pada siklus II meningkat menjadi
82,61. Grafik batang di atas menunjukkan adanya peningkatan pada pembelajaran keterampilan membaca permulaan melalui media Big Book. Seuma
siswa mengalami peingkatan nilai pada siklus II sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II berhasil. Hasil yang diperoleh dapat dilihat
dalam tabel persentase kriteria penguasaan keterampilan membaca permulaan yakni sebagai berikut.
87 Tabel 15. Persentase Kriteria Penguasaan Keterampilan Membaca Permulaan
Siklus II
Interval Nilai
Kriteria Nilai
Keterangan Jumlah
Siswa Persentase
86-100 A
Sangat Baik 13
56.5 76-85
B Baik
6 26.1
56-75 C
Cukup 4
17.4 10-55
D Kurang
0.0
Berdasarkan data persentase kriteria di atas dapat disimpulkan sebagian besar siswa yaitu 13 siswa dalam kategori sangat baik dengan persentase 56.5.
Sebanyak 6 siswa mendapat kriteria baik dengan persentase 26.1. Sebanyak 4 siswa mendapat kriteria cukup dengan persentase 17.4. Tidak ada siswa yang
mendapat kriteria kurang. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan penguasaan keterampilan membaca permulaan dibandingkan dengan hasil pada
siklus I. Siswa dengan kriteria sangat baik dengan predikat A yaitu rentang nilai 86-
100 menunjukkan telah mampu membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat. Siswa telah lancar dalam membaca tanpa bantuan dari guru. Siswa dengan kriteria
sangat baik telah menunjukkan kejelasan suara sehingga dapat didengar oleh seluruh siswa di dalam kelas.
Siswa dengan kriteria baik dengan predikat B yaitu rentang nilai 76-85 menunjukan telah mampu membaca dengan lancar dan jelas akan tetapi terkadang
intonasi kurang tepat. Suara siswa saat membaca lama-kelamaan menjadi pelan. Siswa dengan kriteria cukup atau predikat C yaitu rentang nilai 56-75
menunjukkan telah mampu membaca dengan lancar. Lafal dan intonasi terkadang kurang tepat. Kejelasan suara juga terkadang kurang dapat didengar oleh seluruh
88 siswa di dalam kelas. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau
predikat D. d.
Refleksi Tindakan Siklus II Refleksi merupakan sarana perbaikan untuk tindakan yang telah
dilaksanakan untuk mengkaji lebih lanjut tentang kegiatan yang akan dilaksanakan selanjutnya. Kegiatan refleksi juga dilakukan pengkajian ulang
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran membaca permulaan mennggunakan media Big Book.
Pada pelaksanaan siklus II telah dapat mengatasi beberapa kendala yang dialami pada siklus I. Guru telah dapat menggunakan media Big Book dengan
maksimal, guru telah menunjuk kata per kata ketika memberikan pemodelan membaca kepada siswa maupun saat siswa membaca secara klasikal. Guru tidak
lagi menutupi kata yang ditunjuk. Siswa lebih aktif bertanya maupun mengungkapkan pendapat terkait cerita pada Big Book.
Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran dilakukan secara lesehan, yaitu siswa duduk di lantai membentuk huruf U agar lebih rileks dalam pembelajaran.
Duduk secara lesehan memudahkan siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran. Saat pelaksanaan siklus II siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
Pada pelaksanaan siklus II keterampilan siswa dalam membaca permulaan telah meningkat dari pelaksanaan siklus I. sebagian besar siswa telah dapat
menyuarakan tulisan dengan intonasi dan pelafalan yang tepat. Suara yang terdengar juga lebih jelas dan lancar.
89 Tabel 16. Persentase Pencapaian Rata-Rata Kelas Nilai Keterampilan Membaca
Permulaan Melalui Media Big Book Siklus II
No. Keterangan
Frekuensi Persentase
1. Siswa yang mencapai nilai rata-rata
19 83
22. 2. Siswa yang belum mencapai nilai
rata-rata 4
17
Nilai rata-rata kelas
85.61
Berdasarkan persentase pencapaian nilai rata-rata keterampilan membaca permulaan siswa kelas I pada siklus II yang disajikan pada tabel di atas dapat
diketahui bahwa 19 siswa telah tuntas yaitu 83. Sebanyak 4 siswa belum tuntas yaitu 17.
Persentase ketuntasan siswa terus mengalami kenaikan hal ini dapat dilihat pada pratindakan siswa yang mencapai nilai rata-rata hanya 8 yaitu 35, pada
siklus I menjadi 15 yaitu 65, dan pada siklus II menjadi 19 orang yaitu 83. Nilai rata-rata kelas juga mengalami kenaikan dari mulai pratindakan yaitu 68.13,
pada siklus I menjadi 76.52, kemudian pada siklus II naik lagi menjadi 85.61. Penilaian yang digunakan untuk mengetahui keterampilan membaca
permulaan meliputi empat aspek yaitu lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan. Berikut ini disajikan peningkatan setiap aspek pada tahap pratindakan, siklus I,
dan siklus II.
1. Lafal