68 Tabel 9. Persentase Kriteria Penguasaan Keterampilan Membaca Permulaan
Pratindakan
Interval Nilai
Kriteria Nilai Keterangan Jumlah Siswa
Persentase
86-100 A
Sangat Baik 1
4 76-85
B Baik
5 22
56-75 C
Cukup 12
52 10-55
D Kurang
5 22
Berdasarkan tabel Persentase Kriteria Penguasaan Keterampilan Membaca Permulaan Pratindakan, hanya satu siswa yang mendapat kriteria nilai A atau
sangat baik dengan persentase 4. Siswa yang mendapatkan kriteria nilai B atau baik ada 5 dengan persentase 22. Siswa yang mendapatkan kriteria C atau
cukup ada 12 dengan persentase 52. Sedangkan untuk siswa yang mendapat kriteria nilai D atau kurang terdapat 5 siswa dengan persentase 22.
Berdasarkan hasil observasi kondisi awal sebelum tindakan atau pratidakan serta hasil penilaian prasiklus dan wawancara maka peneliti menyusun perbaikan
untuk pembelajaran permulaan sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Pandeyan. Sebanyak
80 dari jumlah siswa tuntas atau memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan nilai rata-rata yaitu 75. Agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran membaca permulaan dengan baik diperlukan metode dan media pembelajaran yang menarik. Penggunaan media dan metode yang menarik akan
meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran membaca sehingga nilai keterampilan membaca permulaan meningkat.
2. Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama hari Kamis, 24 November 2016 dengan Tema 4 Keluargaku, Subtema 2
69 Kegiatan Keluargaku. Pertemuan kedua pada hari Jumat, 25 November 2016
dengan Tema 4 Keluargaku, Subtema 3 Keluarga Besarku. Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. a.
Perencanaan Tindakan Siklus I Pada tahap perencenaan, guru menantukan indikator pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran pada siklus I. hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut.
1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan dilakukan
dalam dua kali pertemuan bersama dengan guru. Guru dan peneliti menentukan tema dan subtema beserta KD, indikator dan tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan dalam dua kali pertemuan pada siklus I. Pertemuan pertama hari Selasa, 22 November 2016 dengan Tema 4 Keluargaku, Subtema
2 Kegiatan Keluargaku. Pertemuan kedua pada hari Kamis, 24 November 2016 dengan Tema 4 Keluargaku, Subtema 3 Keluarga Besarku.
2 Mempersiapkan instrumen penilaian dan lembar observasi yang akan
digunakan untuk memperoleh data selama pelaksanaan penelitian. 3
Mempersiapkan media Big Book yang akan digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan tema dan subtema yang akan diajarkan pada siklus I.
Untuk melaksanakan siklus I dibuat dua Big Book yang sesuai dengan tema dan subtema serta pembelajaran yang dipilih.
4 Melatih guru dalam penggunaan media Big Book untuk mengajarkan
membaca permulaan.
70 5
Mempersiapkan media dan alat yang akan digunakan untuk mendukung pembelajaran membaca.
6 Mengatur tempat duduk siswa. Pada siklus I tempat duduk siswa di kelas
diatur membentuk huruf U. Pengaturan tempat duduk ini tetap memperhatikan ruang gerak siswa sehingga memungkinkan siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. b.
Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan penelitian siklus I peneliti berkolaborasi dengan guru. Tugas
peneliti dalam pelaksanaan tindakanan siklus I yaitu mengamati, menilai, dan mendokumentasikan semua pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa. Tugas guru
yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah peneliti susun. Pelaksanaan siklus I dilakukan
dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Kamis tanggal 24 November 2016 melakukan pembelajaran Tema 4 Subtema 2 yaitu Kegiatan
Keluargaku, pertemuan kedua pada hari Jumat tanggal 25 November 2016 melakukan pembelajaran Tema 4 Subtema 3 Keluarga Besarku. Deskripsi
pelaksanaan sebagai berikut. 1
Guru menyiapkan media Big Book. 2
Siswa mengamati media Big Book yang disiapkan guru. 3
Guru memperlihatkan halaman judul Big Book, siswa mengamati gambar yang terdapat pada sampul Big Book.
4 Guru mengarahkan siswa untuk bertanya jawab memprediksi isi cerita dalam
Big Book.
71 5
Guru memberikan contoh membaca Big Book dengan lafal dan intonasi yang jelas, siswa menirukan kalimat yang dibaca guru.
6 Guru mencocokan prediksi siswa dengan cerita yang telah dibaca.
7 Guru membaca ulang Big Book dengan menunjuk kata perkata, siswa
mengulangi membaca kalimata yang telah dibacakan guru. 8
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomentar dan bertanya terkait cerita dalam Big Book.
9 Guru membacakan cerita pada Big Book diikuti oleh seluruh siswa.
10 Guru meminta siswa membaca Big Book secara berkelompok.
11 Guru meminta siswa membaca satu per satu.
12 Guru melakukan kegiatan tindak lanjut berupa memasangkan kosa kata dan
arti kosa kata pada tabel. c.
Observasi Tindakan Siklus I Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung.
Dari hasil observasi dalam proses pembelajaran membaca permulaan pada siklus I yang diamati dari siswa dan guru dapat dilihat sebagai berikut.
1 Aktivitas Siswa
Hasil observasi siswa pada siklus I menunjukan bahwa partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sudah cukup aktif, hal tersebut dapat dilihat pada saat
siswa diberi kesempatan menjawab pertanyaan, menanggapi apersepsi, tetapi siswa masih kurang aktif saat diberikesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
Saat berdiskusi kelompok hanya siswa yang dominan yang mengungkapkan pendapatnya. Saat siswa diberi kesempatan untuk memberi tanggapan mengenai
72 prediski cerita melalui mengamati sampul Big Book, siswa antusias
mengungkapkan pendapatnya. Saat pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media Big
Book siswa terlihat antusias. Sebagian besar siswa memperhatikan guru dan teks pada Big Book, beberapa siswa masih belum memperhatikan. Sebagian besar
siswa terlihat sangat bersemangat ketika membaca Big Book secara klasikal. Membaca Big Book secara klasikal yaitu semua siswa di dalam kelas membaca
secara serentak. Beberapa siswa tidak memperhatikan teks yang terdapat pada Big Book, hanya mengulangi kalimat yang dibacakan oleh guru. Beberapa siswa
hanya memperhatikan guru dan tidak membaca ataupun bersuara. Sebagian siswa ketika diminta untuk membaca satu persatu di depan kelas
ada yang tidak mau maju. Beberapa siswa ketika membaca satu persatu, suaranya masih terlalu pelan sehingga tidak terdengar sampai bagian kelas paling belakang.
Beberapa siswa masih terlihat sangat kesulitan dalam membaca sehingga harus dituntun guru ketika membaca teks pada Big Book. Rata-rata siswa mulai mampu
membaca meskipun belum tepat dalam lafal dan intonasi serta penjedaan sehingga masih perlu bimbingan guru.
Saat pembelajaran berlangsung, siswa mulai bosan dan tidak memperhatikan serta asyik bermain sendiri dengan teman lain. Namun guru dapat mengatasi siswa
dengan mengajak siswa bermain tepuk sehingga siswa dapat kembali fokus pada pembelajaran. Kesalahan membaca kata pada siklus I misalnya berfoto, sepupu,
paman, ketang, wortel.
73 2
Aktivitas Guru Hasil observasi guru saat melaksanakan pembelajaran membaca permulaan
menggunakan media Big Book, guru sudah hampir melaksanakan semua aspek sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran menggunakan Big Book dalam
penelitian ini. Saat menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sudah jelas, guru telah dapat menciptakan suasana pembalajaran yang kondusif ketika siswa
mulai bosan dan tidak konsentrasi pada pembelajaran. Guru telah dapat membimbing siswa saat berdiskusi mengerjakan tugas kelompok.
Kekurangan guru pada siklus I yaitu masih kurang mahir membuka lembar demi lembar Big Book sehingga memakan waktu lama. Saat memberi contoh
membaca Big Book dengan menunjuk kata demi kata, guru menutupi kalimat yang ditunjuknya sehingga siswa tidak terlalu jelas melihat kalimat yang ditunjuk guru.
3 Peningkatan Keterampilan Membaca
Tes keterampilan membaca permulaan dilakukan individu untuk mengukur keterampilan siswa dalam membaca permulaan. Hasil tes keterampilan membaca
permulaan siklus I dan perbandingan nilai keterampilan membaca permulaan pelaksanaan pratindakan dan siklus I dapat dilihat dari tabel berikut.
74 Tabel 10. Peningkatan Keterampilan Membaca dari Pratindakan ke Siklus I
No. Nama
Nilai Peningkatan
Siklus I ke Siklus II
Ketuntasan Pratinda
kan Siklus I
Pratindak an
Siklus I
1 AW
86 90
6 √
√ 2
AF 67
74 9
3 DN
66 75
10 √
4 DF
72 80
10 √
5 FMS
79 88
7 √
√ 6
FM 75
82 8
√ √
7 HA
67 76
9 √
8 IS
77 85
8 √
√ 9
KM 67
75 10
10 MA 76
82 10
√ √
11 MR 67
75 11
√ 12 NW
55 65
9 13 NR
75 83
8 √
√ 14 RR
54 64
7 15 RA
79 86
8 √
√ 16 RH
76 82
5 √
√ 17 RK
70 82
9 √
18 TA 68
78 10
√ 19 YC
54 62
10 20 EP
63 74
11 21 LRP
54 65
12 22 Z
54 63
11 23 D
66 74
11 √
Jumlah 1567
1760 Rata-rata
68,13 76,52
Tuntas 8
15 Persentase
35 65
Tidak Tuntas 15
8 Persentase
65 35
75 Tabel 11. Persentase Kriteria Penguasaan Keterampilan Membaca Permulaan
Siklus I
Interval Nilai
Kriteria Nilai
Keterangan Jumlah
Siswa Persentase
86-100 A
Sangat Baik 3
13 76-85
B Baik
9 39
56-75 C
Cukup 11
48 10-55
D Kurang
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada siklus I siswa yang mendapat nilai keterampian membaca permulaan dengan predikat A atau sangat baik dengan
interval nilai 86-100 terdapat tiga 3 siswa sebesar 13. Siswa dengan kriteria sangat baik menunjukkan telah lancar membaca tanpa bantuan guru, jelas dalam
membaca kalimat sederhana, serta telah membaca dengan intonasi serta lafal yang tepat.
Siswa yang memperoleh predikat B atau baik terdapat dengan interval nilai 76-85 terdapat sembilan 9 siswa sebesar 39. Siswa dengan kriteria membaca
permulaan baik menunjukkan kelancaran dan kejelasan dalam membaca akan tetapi pelafalan dan intonasi terkadang masih kurang tepat.
Siswa yang memperoleh predikat C atau cukup dengan interval nilai 56-75 sebanyak 11 siswa sebesar 48. Siswa dengan kriteria cukup menunjukkan
indikasi membaca masih terbata yaitu terkadang mengeja suku kata dan memerlukan bantuan guru. Lafal serta intonasi membaca masih cenderung datar
dan belum memperhatikan jeda dengan tepat. Suara saat membaca kurang jelas. Tidak ada siswa yang mendapat predikat D atau kurang pada siklus I. Hal
ini menunjukkan terjadi peningkatan dari pratindakan ke siklus I.
76 Tabel 12. Persentase Pencapaian nilai rata-rata Keterampilan Membaca Permulaan
melalui Media Big Book Siklus I
No. Keterangan
Frekuensi Persentase
1. Siswa yang mencapai nilai rata-
rata 15
65 2.
Siswa yang belum mencapai nilai rata-rata
8 35
Nilai rata-rata 76,52
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan keterampilan membaca permulaan dari pratindakan setelah dilaksaakan tindakan pada siklus I.
Hasil nilai keterampilan membaca pada siklus I yaitu 15 siswa mencapai nilai rata-rata atau sebesar 65 dari keseluruhan jumlah siswa. Sedangkan 8 siswa
belum mencapai nilai rata-rata atau sebesar 35. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan dengan kenaikan nilai rata-rata kelas semula 68,13 menjadi 76,52,
berarti terjadi kenaikan rata-rata kelas sejumlah 3,39 dari pratindakan ke siklus I. Perolehan nilai 76,52 pada siklus I masuk dalam kategori baik.
Namun penelitian ini belum dikatakan berhasil karena belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini memenuhi
kriteria keberhasilan apabila 80 dari seluruh jumlah siswa dapat tuntas yaitu lebih dari atau sama dengan nilai rata-rata kelas.
d. Refleksi Tindakan Siklus I
Refleksi merupakan kegiatan peneliti untuk mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan dampak atas tindakan yang telah dilakukan dengan
menggunakan berbagai kriteria. Refleksi dilakukan untuk sarana perbaikan dari siklus I ke siklus selanjutnya yang akan dilaksanakan.
77 Pelaksanaan refleksi siklus I dilakukan oleh peneliti dan guru dengan
melihat perbandingan perolehan nilai membaca permulaan dan nilai rata-rata kelas saat pratindakan dan setelah dilakukan tindakan. Kegiatan refleksi juga dilakukan
pengkajian ulang terhadap pelaksanaan proses pembelajaran membaca permulaan menggunakan media Big Book pada siklus I untuk acuan menyusun tindakan pada
siklus berikutnya. Berikut ini hasil refleksi siklus I. Tabel 13. Hasil Refleksi Siklus I
Aspek Aktivitas
Siswa Hasil
Analisis Kuanti-
tatif Hasil Analisis
Kualitatif Refleksi
Tindakan yang
Diperbaiki Rencana Tindak
Lanjut
Lafal 20,00
baik Aktivitas siswa
yang belum
meningkat dari aspek
lafal yaitu
siswa melafalkan
Memberikan contoh
membaca dengan
penekanan cara
melafalkan kata
atau kalimat yang
benar. Guru memberikan
contoh membaca dengan
penekanan
cara melafalkan
kata atau
kalimat dalam Big Book
dengan tepat.
Intonasi 18,70
baik Siswa
membaca dengan
tidak memperhatikan
intonasi sehingga
terdengar datar serta
tidak memperhatikan
jeda dan tanda baca.
Memberikan contoh
membaca dengan
penekanan pada intonasi
dan
jeda yang
tepat serta
memberi tahu
siswa tentang
makna tanda baca.
Guru memberikan contoh membaca
dengan penekanan
pada intonasi
yang tepat
dan mengajarkan
siswa untuk
memperhatikan jeda saat bertemu
tanda baca titik . dan koma ,.
78
Aspek Aktivitas
Siswa Hasil
Analisis Kuanti-
tatif Hasil Analisis
Kualitatif Refleksi
Tindakan yang
Diperbaiki Rencana Tindak
Lanjut
Kelancar- an
19,22 baik
Masih dijumpai
beberapa siswa yang
belum lancar
membaca. Menghimbau
siswa untuk memperhatik
an guru saat memberikan
contoh membaca
menggunaka n Big Book.
Guru mengingatkan
siswa untuk
memperhatikan guru
saat memberikan
contoh membaca menggunakan Big
Book.
Kejelasan Suara
18,96 baik
Suara siswa
saat membaca masih banyak
yang kurang
jelas yaitu
volume kurang sehingga tidak
dapat terdengar hingga
siswa yang duduk di
bangku paling belakang.
Membimbing siswa
dan memotivasi
siswa supaya lebih
keras lagi
saat membaca.
Guru memberikan arahan
dan motivasi kepada
siswa untuk lebih keras lagi volume
saat
membaca sehingga
dapat terdengar
oleh seluruh siswa.
Keberani- an
Masih ada
anak yang
tidak percaya diri maju ke
depan kelas
untuk membaca.
Membimbing siswa
agar tidak
malu lagi
membaca di depan kelas.
Guru membimbing
siswa membaca di depan kelas serta
memberikan pujian
agar percaya diri anak
meningkat.
79
Aspek Aktivitas
Siswa Hasil
Analisis Kuanti-
tatif Hasil Analisis
Kualitatif Refleksi
Tindakan yang
Diperbaiki Rencana Tindak
Lanjut
Keaktifan Pada siklus I
siswa belajar
dengan duduk di
kursi masing-
masing. Pembelajaran
seperti
ini membuat siswa
kurang aktif
dalam mengikuti
pembelajaran. Guru
meminta siswa
maju ke
depan kelas untuk
menjadi pemimpin
membaca kelompoknya
. Guru
membuat kelas
menjadi lesehan sehingga
siswa duduk
membentuk huruf U di lantai untuk
memudahan pergerakan siswa
saat pembelajaran sehingga rileks.
Penerima- an
siswa terhadap
media Big Book
Ketika pembelajaran
membaca dengan
Big Book
masih ada siswa yang
tidak memperhatikan
guru dan Big Book,
saat temannya
sedang membaca
siswa
lain mendengar-
kan, masih ada siswa
yang berlarian saat
pembelajaran berlangsung.
Membimbing siswa
agar memperhatik
an guru dan Big
Book saat
guru memberikan
contoh membaca.
Kelas dibuat lebih rileks yaitu siswa
belajar lesehan
sehingga siswa
lebih merasa
nyaman untuk
belajar. Posisi
siswa dengan
guru juga lebih dekat
sehingga siswa
lebih mudah
mengamati Big
Book dan guru. Saat salah satu
siswa membaca di depan kelas, guru
menghimbau agar siswa
lain memperhatikan.
3. Siklus II