Pengertian Keterampilan Membaca Permulaan

11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Keterampilan Membaca Permulaan

1. Pengertian Keterampilan Membaca Permulaan

Terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar. Empat aspek tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan, jika salah satu aspek tidak dikuasai dengan baik maka akan mempengaruhi aspek yang lain. Membaca merupakan aspek keterampilan bebahasa ketiga setelah menyimak dan berbicara. Keterampilan membaca akan memperngaruhi aspek keterampilan menulis siswa. Menurut Flech, Gagne, dan Gorgh dalam Yunus 2012: 148 membaca pada dasarnya adalah terjemahan lambang, grafik ke dalam bahasa lisan. Membaca berarti menerjemahkan lambang berupa tulisan ke dalam bahasa lisan. Sependapat dengan Flech, Gagne, dan Gorgh bahwa secara sederhana membaca ialah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya Lado dalam Tarigan 2008: 9. Membaca tidak hanya proses penerjemahan bahasa tulis menjadi bahasa lisan tetapi juga memahami pola bahasa yang ditulis. Senada dengan Lado, menurut Gilet dan Temple dalam Samsu, 2011: 5 mengemukakan bahwa membaca adalah kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat ulang kata-kata dan kelompok kata untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan. Membaca tidak hanya untuk memahami pola bahasa yang ditulis tetapi juga memahami makna dari apa yang dibaca. 12 Sependapat dengan Gilet dan Temple, Bonomo dalam Samsu, 2011: 5 menyatakan bahwa membaca merupakan suatu proses memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tulis reading is bringing. Membaca merupakan suatu proses untuk memahami arti serta makna yang terkandung dalam tulisan. Ketika membaca berarti siswa tidak hanya membunyikan tulisan menjadi bahasa lisan akan tetapi juga mengerti makna dari tulisan yang dibaca. Senada dengan uraian pendapat di atas, Davies dalam Samsu, 2011: 5 berpendapat bahwa membaca merupakan suatu proses mental atau proses kognitif yang pembaca diharapkan dapat mengikuti dan merespon pesan dari penulis. Pendapat tersebut menjelaskan membaca merupakan sebuah kegiatan yang bersifat aktif dan interaktif. Pendapat ini mengungkapkan pembaca tidak hanya memahami pesan dari bacaan tetapi juga merespon pesan yang terkandung. Senada dengan pendapat di atas, membaca menurut Farida 2005: 2 merupakan suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual artinya membaca merupakan kegiatan penerjemahan simbol tulis kedalam bahasa lisan. Proses membaca melibatkan tiga komponen dasar yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Proses decoding penyadian merupakan proses penerjemahan rangkaian grafis menjadi kata-kata. Menurut Farida 2005: 2 proses recording 13 dan decoding biasanya berlangsung pada masa kelas rendah I, II, dan III yang dikenal dengan istilah membaca permulaan. Penekanan membaca pada tahap ini adalah proses perseptual, yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi bahasa. Sependapat dengan pernyataan sebelumnya, menurut Podek dan Saracho dalam Samsu, 2011: 7 membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak. Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak, yang pertama yaitu langsung, yaitu menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan makna, yang kedua yaitu tidak langsung, yaitu mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkan dengan makna. Cara pertama digunakan oleh pembaca lanjut dan cara kedua digunakan oleh pembaca pemula. Membaca secara sederhana dapat diartikan sebagai proses membunyikan lambang bahasa tulis Yunus, 2012: 147. Membaca dalam konteks ini sering disebut dengan dengan membaca nyaring atau membaca permulaan. Sependapat dengan Yunus, Sabarti Akhadiah dkk berpendapat bahwa membaca permulaan memiliki tujuan pengajaran agar siswa mampu memahami dan menyuarakan kalimat sederhana yang ditulis, dengan intonasi wajar yang dilaksanakan selama dua tahun 1992: 33. Berarti membaca permulaan dilaksanakan pada kelas I dan II pada sekolah dasar. Membaca permulaan dilakukan dengan membaca bersuara kalimat sederhana sehingga siswa mampu memahami kalimat. Keterampilan membaca penting bagi siswa sebab aspek tersebut tidak hanya mempengaruhi pembelajaran bahasa Indonesia semata, akan tetapi juga 14 mempengaruhi mata pelajaran lain. Ketika siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS atau mata pelajaran lain, maka harus membaca materi yang terkait dengan apa yang dijelaskan guru supaya menjadi paham. Selain penting dalam pembelajaran di sekolah, membaca juga penting bagi kehidupan sehari-hari. Dari berbagai pendapat yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa membaca permulaan adalah suatu kegiatan membaca kalimat sederhana dengan nyaring diserti lafal dan intonasi yang wajar sehingga siswa memperoleh makna dari kalimat yang dibacanya. Membaca permulaan dilaksanakan di kelas rendah yaitu kelas I, II, dan III sekolah dasar.

2. Materi Membaca Permulaan

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I melalui media kartu huruf di MI Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan

0 8 131

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE CIRC DENGAN MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS IVA SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

32 376 244

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS II DI SD NEGERI 101797 DELI TUA T.A 2016/ 2017.

0 4 25

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD SISWA KELAS I SDN SUROKARSAN 2 YOGYAKARTA.

0 7 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 PANDEYAN JATINOM KLATEN.

0 3 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS I SDN DELEGAN 2 PRAMBANAN SLEMAN.

51 499 219

TAP.COM - PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN ... 435 759 1 SM

0 0 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU KELAS I SDN 07 TRANS MABAK BENGKAYANG

1 2 12