Kelancaran Kejelasan Deskripsi Hasil Penelitian

94 intonasi pada siklus II dari siswa yang memiliki kriteria sangat baik, baik, dan cukup. Contoh membaca siswa AW yang memiliki kriteria sangat baik. “Keluarga besar Aldo sedang berkumpul.” “Ini ibu dan ayah Aldo.” Pada siklus II siswa AW mengalami kenaikan nilai pada aspek intonasi dari semula Aspek intonasi semulai mendapat nilai 22 pada siklus I mengalami kenaikan menjadi 24. Nilai 24 tersebut mendekati nilai sempurna yaitu 25. Contoh membaca siswa TA yang memiliki kriteria baik. “Keluarga Besar Aldo” “Keluarga besar Aldo sedang berkumpul.” Pada aspek intonasi siswa TA memperoleh nilai 20 pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan TA mengalami kenaikan nilai aspek intonasi dari siklus I 18 menjadi 20 pada siklus II. Contoh membaca siswa RR yang memiliki kriteria cukup. “Keluarga Besar Aldo” “Keluarga besar Aldo sedang berkumpul.” Pada siklus II siswa RR mendapatkan nilai aspek intonasi 16. Hal ini menunjukkan bahwa siswa RR mengalami kenaikan nilai aspek intonasi dari siklus I 14 menjadi 16 pada siklus II.

3. Kelancaran

Kelancaran saat membaca merupakan membaca tanpa adanya hambatan yaitu tanpa bantuan dari guru, tanpa mengeja, tidak terbata-bata, dan tidak ragu- ragu saat membaca. Pada tahap pratindakan sebagian besar siswa masih belum 95 lancar membaca terlihat dari masih banyak siswa terbata dan ragu-ragu saat membaca sehingga memerlukan bantuan dari guru. Pada siklus I siswa masih belum lancar dan ragu-ragu saat membaca, terkadang siswa berhenti saat membaca dan masih ragu-ragu melafalkan kata yang dibaca. Beberapa siswa masih belum lancar saat membaca. Pada siklus I siswa AW menunjukkan kelancaran yang bagus. Aspek kelancaran memperoleh nilai 23 ditunjukkan dengan telah lancar membaca tanpa bantuan dari guru. Aspek kelancaran semula mendapat nilai 23 pada siklus I naik menjadi 24 pada siklus II. Pada aspek kelancaran siklus I siswa TA mendapat nilai 21. Ditunjukkan dengan lancar membaca kalimat sederhana tanpa memerlukan bantuan dari guru. Nilai aspek kelancaran mengalami kenaikan dari siklus I 21 naik menjadi 22 pada siklus II. Pada aspek kelancaran siklus I siswa RR mendapat nilai 16 dengan keterangan telah lancar membaca tetapi masih banyak membutuhkan bantuan dari guru. Pada siklus II siswa RR mengalami kenaikan nilai Aspek kelancaran dari 16 menjadi 18.

4. Kejelasan

Kejelasan merupakan kejelasan suara yang diucapan siswa saat membaca teks, kalimat yang dibacanya jelas dan suara keras sehingga terdengar. Indikator kejelasan suara dapat dilihat ketika suara dapat didengar seluruh siswa di dalam kelas. 96 Pada pratindakan sebagian besar siswa masih malu dalam membaca sehingga suara tidak terdengar hingga siswa yang duduk di bagian belakang. Pada siklus I terjadi peningkatan kejelasan siswa dalam membaca akan tetapi masih kurang. Guru telah meminta siswa agar menyuarakan bacan lebih keras akan tetapi masih kurang terdengar hingga belakang kelas. Pada siklus II terjadi peningatan yang signifikan pada aspek kejelasan. Siswa yang tadinya terdengar kurang jelas saat membaca, pada siklus II menjadi lebih jelas sehingga suara sampai pada siswa yang duduk di bangku paling belakang. Hampir seluruh siswa telah menyuarakan teks bacaan dengan jelas. Siswa AW pada siklus I aspek kejelasan memperoleh nilai 23 ditandai dengan ketika membaca telah lantang dan jelas sehingga dapat didengar oleh seluruh siswa. Pada siklus I siswa AW telah memperolah predikat A dengan rentang nilai 86-100 yaitu dengan nilai 90. Pada siklus II siswa AW mengalami kenaikan pada aspek kejelasan dari siklus I dengan nilai 23 menjadi 24. Jumlah nilai siswa AW pada siklus I 90 naik menjadi 96 pada siklus II. Siswa AW merupakan siswa yang memiliki kemampuan membaca permulaan di kelas I SDN Pandeyan Yogyakarta. Pada aspek kejelasan siklus I siswa TA telah memperoleh nilai 20 ditandai dengan suara kurang lantang tetapi jelas sehingga dapat didengar sebagian siswa. Predikat membaca permulaan siswa TA siklus I adalah B dengan rentang nilai 76- 85 yaitu dengan nilai 78. Nilai Aspek kejelasan naik dari siklus I yaitu 20 menjadi 22 pada siklus II. Jumlah nilai pada siklus II juga naik menjadi 85 tetapi masih 97 dalam kriteria baik atau B. Siswa TA merupakan siswa yang memiliki kriteria sedang dalam membaca permulaan di kelas I SDN Pandeyan. Pada aspek kejelasan suara pada siklus I siswa RR mendapat nilai 17 dengan keterangan suara kurang lantang tetapi jelas sehingga dapat didengar oleh sebagian siswa. Pada siklus II siswa RR mengalami kenaikan nilai pada aspek kejelasan dari 17 menjadi 18. Total nilai membaca permulaan siswa RR pada siklus II naik dari semula 64 menjadi 71. Meskipun siswa RR telah menunjukkan peningkatan membaca permulaan dari siklus I dan siklus II tetapi masih dalam kriteria kurang atau C dan belum mencapai rata-rata. RR merupakan siswa yang memperoleh nilai membaca permulaan terendah di kelas.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I melalui media kartu huruf di MI Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan

0 8 131

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE CIRC DENGAN MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS IVA SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

32 376 244

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS II DI SD NEGERI 101797 DELI TUA T.A 2016/ 2017.

0 4 25

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD SISWA KELAS I SDN SUROKARSAN 2 YOGYAKARTA.

0 7 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 PANDEYAN JATINOM KLATEN.

0 3 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS I SDN DELEGAN 2 PRAMBANAN SLEMAN.

51 499 219

TAP.COM - PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN ... 435 759 1 SM

0 0 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU KELAS I SDN 07 TRANS MABAK BENGKAYANG

1 2 12