Materi Membaca Permulaan Keterampilan Membaca Permulaan

14 mempengaruhi mata pelajaran lain. Ketika siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS atau mata pelajaran lain, maka harus membaca materi yang terkait dengan apa yang dijelaskan guru supaya menjadi paham. Selain penting dalam pembelajaran di sekolah, membaca juga penting bagi kehidupan sehari-hari. Dari berbagai pendapat yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa membaca permulaan adalah suatu kegiatan membaca kalimat sederhana dengan nyaring diserti lafal dan intonasi yang wajar sehingga siswa memperoleh makna dari kalimat yang dibacanya. Membaca permulaan dilaksanakan di kelas rendah yaitu kelas I, II, dan III sekolah dasar.

2. Materi Membaca Permulaan

Menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 1997: 52 materi yang diajarkan saat pembelajaran membaca permulaan adalah sebagai berikut. a. Lafal dan Intonasi kata dalam kalimat sederhana. b. Huruf-huruf yang banyak digunakan dalam kata serta kalimat sederhana yang telah dikenal siswa. Huruf-huruf diperkenalkan secara bertahap sampai dengan 14 huruf. 1 Huruf a, i, dan m; misalnya kata: ini, mama, kalimat: ini mama. 2 Huruf u, l, dan b; misalnya kata: lala, ibu, kalimat: ibu lala. 3 Huruf e, t, dan p; misalnya kata: itu, pita, seli; kalimat: itu pita seli. 4 Huruf o dan d; misalnya kata: bola, dodi; kalimat: bola dodi. 5 Huruf k dan s; misalnya kata: kuda dan satu; kalimat: kuda papa satu. 6 Kata-kata baru yang bermakna menggunakan huruf-huruf yang sudah dikenal, misalnya: toko, ubi, boneka, mata, tamu. 15 c. Lafal dan intonasi yang sudah dikenal dan kata baru. d. Bacaan lebih kurang 10 kalimat dibaca dengan lafal dan intonasi yang wajar. e. Kalimat-kalimat sederhana untuk dipahami isinya. f. Huruf kapital pada awal nama orang, Tuhan, agama, dll. Senada dengan pendapat Darmiyati Zuchdi, Menurut The University of the State of New York USAID, 2014: 4 mengungkapkan bahwa kompetensi literasi yang diberikan di kelas awal dalam hal membaca permulaan, antara lain mengenal bunyi huruf, membaca dengan menghubungkan bunyi huruf, mengenal konsep tulisan, membaca lancar, mengembangkan kosa kata, strategi membaca pemahaman, dan motivasi dalam membaca. Standar kompetensi aspek membaca di kelas I sekolah dasar yaitu siswa mampu membaca dan memahami teks pendek dengan membaca lancar bersuara dan membaca nyaring beberapa kalimat sederhana. Standar kompetensi diturunkan dalam empat buah kompetensi dasar, yaitu membiasakan sikap membaca benar, membaca nyaring, membaca bersuara lancar, dan membacakan penggalan cerita. Menurut Sabarti Akhadiah 1993: 146 penilaian dalam membaca permulaan mencakup lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan. Dari aspek yang dinilai tersebut maka materi membaca permulaan adalah lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan. Berikut ini uraian aspek materi membaca permulaan. a. Lafal Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi 16 bahasa. Bunyi bahasa yang dikenal dalam bahasa Indonesia meliputi vokal, konsonan, diftong, dan gabungan konsonan. Pelafalan bunyi bahasa akan menentukan makna, melafalkan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan salah arti. Menurut Henry Guntur Tarigan 1998: 161 secara resmi bahasa Indonesia belum memiliki lafal baku. Berbeda dengan pendapat Henry, Lapoliwa dalam Ellen Van Zaten, 189: 1 menyatakan bahwa lafal baku bahasa Indonesia adalah sejenis bentuk percakapan yang biasa digunakan oleh penutur yang terpelajar dan paling sedikit menampakkan ciri kedaerahan. Bahasa Indonesia mengenal diasistem yaitu adanya dua sistem atau lebih dalam tata bunyi karena tata bunyi sebagian bahasa daerah di Indonesia cukup besar perbedaannya dengan bahasa Indonesia. Misalnya kata kebun jika dilafalkan dapat diucapkan menjadi [kəbun] atau [kəbÓn]. Menurut Hasan Alwi 2003: 56-65 membagi bunyi bahasa menjadi dua yaitu vokal dan konsonan. Terdapat enam fonem vokal dalam bahasa Indonesia yaitu: i, e, ə, a, u, dan o. Vokal dan alofon dalam bahasa Indonesia dipaparkan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 1. Vokal dan Alofonnya Fonem Alofon Contoh i [i] [tari], [gigi] [I] [tarI], [gigIh] e [e] [lele], [sore] [ε] [l εl εh], [n εn εk] ə [ə] [əmas] a [a] [ada], [mudah] u [u] [bau], [cucu] [U] [daUn], [rapUh] o [o] [toko], [soto] [ ɔ] [t ɔkɔh], [pɔhɔn] 17 Konsonan sesuai dengan artikulasinya dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga faktor yaitu 1 keadaan pita suara, 2 daerah artikulasi, dan 3 cara artikulasi. Sedangkan menurut Abdul Chaer 1993: 75 memaparkan beberapa catatan tentang huruf atau lambang-lambang yang biasa digunakan dalam studi fonologi, lambang, dan huruf tersebut sebagai berikut. Tabel 2. Lambang Fonologi dan Keterangan Lambang Keterangan [….] lambang untuk menyatakan ucapan atau lafal …. Lambang untuk menyatakan satuan bunyi terkecil atau fonem …. lambang untuk menyatakan ejaan ortografi O huruf yang diucapkan kira-kira sama dengan bunyi o pada kata took, kilo, dan soto ə huruf yang ucapannya kira-kira sama dengan bunyi e pada kata kera, lepas, dan serba e huruf yang ucapannya kira, kira sama dengan bunyi e pada kata onde-onde, lotre, dan sate ɛ huruf yang ucapannya sama dengan bunyi e pada kata monyet, ember, potret, dan sate η huruf yang senilai dengan ng dalam EYD ń huruf yang senilai dengan ny dalam EYD x huruf yang senilai dengan kh dalam EYD b. Intonasi Zainuddin 1992: 23 mengatakan bahwa intonasi merupakan kerjasama antara tekanan nada, dinamik, dan tempo dan perhentian-perhentian yang menyertai suatu tutur. Wikipedia 2015 menjelaskan intonasi sebagai tinggi rendahnya nada pada kalimat yang memberikan penekanan pada kalimat dengan berbagai jenis intonasi yaitu tekanan dinamik, tekanan nada, tekanan tempo. 18 Tekanan dinamik yaitu keras lemahnya suara yang dihasilkan saat membaca. Penekanan pada kata tertentu pada suatu kalimat memiliki arti yang berbeda, contoh: SAYA membeli tas ini. saya, bukan orang lain Saya MEMBELI tas ini. membeli, bukan menjual Saya membeli TAS ini. tas, bukan alat tulis Tekanan nada tinggi yaitu membaca atau mengucapkan kalimat dengan memakai nadaaksen. Membaca atau mengucapkan suatu kalimat dengan nada naik turun dan berubah-ubah. Tekanan nada yang dimaksud adalah tinggi rendahnya suatu kata. Tekanan tempo dalam membaca merupakan memperlambat atau mempercepat pengucapan. Tekanan tempo sering digunakan untuk mempertegas apa yang kita maksudkan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa materi yang diajarkan dalam membaca permulaan meliputi mengenal huruf, membaca lancar, lafal, dan intonasi pada kalimat sederhana serta mengenal konsep pada tulisan. Pada materi ini peneliti menggunakan pendapat Sabarti Akhadiah dalam mengajarkan membaca permulaan yaitu meliputi aspek lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan suara saat membaca.

3. Tujuan Membaca Permulaan

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I melalui media kartu huruf di MI Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan

0 8 131

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE CIRC DENGAN MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS IVA SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

32 376 244

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS II DI SD NEGERI 101797 DELI TUA T.A 2016/ 2017.

0 4 25

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD SISWA KELAS I SDN SUROKARSAN 2 YOGYAKARTA.

0 7 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 PANDEYAN JATINOM KLATEN.

0 3 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS I SDN DELEGAN 2 PRAMBANAN SLEMAN.

51 499 219

TAP.COM - PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN ... 435 759 1 SM

0 0 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU KELAS I SDN 07 TRANS MABAK BENGKAYANG

1 2 12