49
E. Kerangka Pikir
Keterampilan membaca sangat penting bagi siswa kelas awal karena sebagai fondasi dan penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar. Jika kemampuan
membaca rendah maka siswa akan kesulitan belajar membaca tingkat lanjut, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi terganggu.
Berdasarkan observasi di lapangan ditemukan bahwa keterampilan membaca permulaan kelas I SDN Pandeyan Yogyakarta masih rendah. Sebagai solusi maka
diperlukan media untuk mengajar membaca permulaan, salah satu media yang sesuai adalah media Big Book. Media Big Book memiliki beberapa kelebihan yaitu
1 memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam kegiatan membaca secara bersama, 2 memungkinkan semua siswa melihat tulisan yang sama ketika
guru membacakan tulisan, 3 memungkinkan siswa secara bersama-sama dalam memberi makna pada setiap tulisan yang ada dalam Big Book, 4 memberikan
kesempatan kepada siswa yang lambat membaca untuk mengenali tulisan dengan bantuan guru dan teman-teman lainnya, 5 disukai oleh siswa, termasuk siswa
yang terlambat membaca, 6 mengembangkan semua aspek kebahasaan. Penggunaan media Big Book di Kelas I SDN Pandeyan Yogyakarta
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa dari sebelumnya. Berikut ini adalah bagan alur kerangka pikir penelitian ini.
50 Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pikir
F.
Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikir, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: keterampilan membaca permulaan
siswa kelas I SDN Pandeyan Yogyakarta dapat ditingkatkan dengan media Big Book.
Keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN Pandeyan Yogyakarta masih rendah.
Guru menggunakan media Big Book karena dapat menarik perhatian siswa dan memudahan siswa
belajar membaca permulaan.
Keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN Pandeyan meningkat.
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK sesuai untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam kelas dan
mengatasi masalah siswa secara klasikal. Jika diimplementasikan dengan baik dan benar, maka PTK dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Diimplementasikan
dengan baik, artinya guru sebagai pihak yang terlibat dalam PTK mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah
yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi serta
kemudian dengan cermat mengamati pelaksanaan untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Dilaksanakan dengan benar, artinya sesuai dengan kaidah-kaidah
PTK. PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan action research dan
merupakan bagian dari penelitian pada umumnya Kunandar, 2012: 42. Menurut Kemmis dalam Samsu, 2013: 19 penelitian tindakan merupakan upaya
mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi.
Menurut Suharsimi 2015: 4 PTK adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang
terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan yang diberikan
kepada subjek tindakan. PTK merupakan istilah yang digunakan untuk guru yang