Peran Pemuliaan dalam Pengembangan Varietas Baru Anggrek
14
konsumen voice of customers memberikan pengaruh yang signifikan terhadap life cycl
e suatu komoditas. Menurut Donald 1968, program pemuliaan akan bermanfaat apabila
menerapkan pemuliaan model tanaman atau idiotipe tanaman. Tipe ideal merupakan suatu parameter yang diinginkan oleh konsumen, sehingga observasi
permintaan atau preferensi konsumen memegang peranan sangat penting dalam merencanakan pemuliaan idiotipe.
Pemuliaan tanaman menurut yang dikemukakan oleh Carsono, N 2008 merupakan kegiatan yang dinamis dan berkelanjutan. Kedinamisannya
dicerminkan dari adanya tantangan dan kondisi alam lingkungan yang cenderung berubah, sebagai contoh strain patogen yang selalu berkembang, selera ataupun
preferensi konsumen juga berkembang, oleh karenanya, kegiatan pemuliaan pun akan berpacu sejalan dengan perubahan tersebut. Sedangkan keberlanjutannya
dapat dilihat dari kegiatannya yang berkesinambungan, berlanjut dari satu tahapan menuju pada tahapan berikutnya.
Pada umumnya proses kegiatan pemuliaan diawali dengan i usaha koleksi plasma nutfah sebagai sumber keragaman, ii identifikasi dan karakterisasi, iii
induksi keragaman, misalnya melalui persilangan ataupun dengan transfer gen, yang diikuti dengan iv proses seleksi, v pengujian dan evaluasi, vi pelepasan,
distribusi dan komersialisasi varietas. Teknik persilangan yang diikuti dengan proses seleksi merupakan teknik yang paling banyak dipakai dalam inovasi
perakitan kultivar unggul baru, selanjutnya, diikuti oleh kultivar introduksi, teknik induksi mutasi dan mutasi spontan yang juga menghasilkan beberapa kultivar
baru. Keberhasilan program pemuliaan ini tergantung pada ketersediaan kisaran materi yang luas dalam program, pemilihan metode persilangan yang tepat dan
diikuti dengan evaluasi genotype. Persilangan untuk mendapatkan varietas baru anggrek Dendrobium bunga
potong menurut yang dikemukakan oleh Widiastoety, et al., 2010 merupakan salah satu upaya dalam pengembangan anggrek. Dalam pengembangan varietas
baru tanaman sangat diperlukan ketersediaan materi sebagai induk persilangan dalam jumlah yang banyak, beragam, serta mempunyai sifat-sifat unggul.
Penyilangan akan menghasilkan keturunan yang disebut hibrida. Oleh karena itu,
15
penggunaan anggrek Dendrobium hibrida unggul sebagai induk silangan sangat diperlukan.
Pada komoditas tanaman hias yang dinyatakan oleh Qud, et al., 1995 bahwa yang menjadi kontributor utama terhadap nilai ekonomi bunga ialah warna
bunga. Sementara anggrek Dendrobium yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bunga potong banyak dijumpai di Indonesia. Namun
menurut Widiastoety, et al., 2010 karena terbatasnya pengetahuan mengenai sifat-sifat penurunannya, baru sebagian kecil anggrek yang dimanfaatkan sebagai
induk persilangan.