Definisi Produk Kerangka Pemikiran Teoritis .1 Konsep Kualitas
19
modern, lebih mudah, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang menjadi lebih banyak.
Dalam pemasaran definisi produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan
konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk. Kepuasan tersebut merupakan
akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.
Produk adalah hasil dari aktivitas atau proses. Suatu produk dapat berbentuk tangible, tak berbentuk intangible, atau kombinasi keduanya. Istilah “produk”
seringkali digunakan sebagai istilah umum untuk menyebut barang dan jasa Levens, 2010; Kotler dan Amstong 2003, produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dapat berupa barang ataupun jasa. Dengan demikian produk dapat berupa barang goods, perangkat lunak software, dan jasa services Gaspersz,
2011. Menurut Levens 2010, produk merupakan sesuatu yang dikonsumsi untuk
penggunaan pribadi atau bisnis. Sedangkan menurut Kotler dan Keller 2007, produk product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dibeli atau dikonsumsikan, kedalam
pengertian produk termasuk objek-objek fisik, jasa, tokoh-tokoh, tempat, organisasi dan pikiran ide. Suyanto 2008 menyebutkan produksi adalah
merupakan suatu proses kegitan yang menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
Tujuan dasar dari suatu produk adalah untuk memberikan manfaat kepada konsumen. Manfaat mendefinisikan sebuah utilitas produk, atau kegunaan untuk
pelanggan. Ketika dihadapkan pada dua atau lebih produk, konsumen melakukan evaluasi atribut dan manfaat masing-masing produk. Mereka kemudian memilih
produk yang menawarkan manfaat yang maksimal Levens, 2010. Produk merupakan suatu obyek yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang susah untuk dipuaskan dan selalu menginginkan lebih baik dari sebelumnya.
20
Levens 2010 menyebutkan, meskipun sering terabaikan, desain produk merupakan elemen penting dari strategi produk dan memiliki potensi untuk
menambah diferensiasi dan nilai. Produk yang dihasilkan perusahaan, dalam perjalanannya tentunya mengalami tahapan seperti yang sesuai siklus hidupnya,
sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk maupun desain produk perlu secara terus menerus diperbaharui. Oleh karenanya menurut Dwiningsih 2010
untuk mengetahui bagaimana menciptakan dan mengembangkan produk baru dengan berhasil sudah merupakan suatu kewajiban perusahaan yang ingin terus
hidup. Perusahaan perlu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru
atau pembaharuan produk karena untuk dapat mengimbangi persaingan yang dihadapi diantaranya produk substitusi maupun perubahan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Walaupun pada kenyataannya seringkali produk baru banyak yang gagal untuk dapat dipasarkan akan tetapi usaha yang terus-menerus
untuk memperkenalkan produk baru harus tetap dilakukan. Oleh karenanya seleksi produk, pendefinisian produk maupun desain produk sangat penting
dilakukan terus menerus sehingga manajer operasi dan organisasinya harus memahami resiko kegagalan yang mungkin terjadi. Dan harus menampung
banyak produk baru sementara aktifitas yang dijalankan tetap dilakukan.