Faktor Skala Kenaikan Pengembangan Prioritas Persyaratan Konsumen

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pudji K. Utami, et al., 2011 menyebutkan bahwa pengaruh media Vacin and Went media dasar dengan perlakuan pemberian bubur pisang ambon lumut dan bubur ubi kayu, pada media kultur memberikan persentase pembentukan planlet anggrek yang tumbuh sebesar 95,5 persen dan 89,5 persen. Hal ini dapat disebabkan karena kandungan nutrisi yang terdapat pada pisang ambon lumut, ubi kayu dan ubi jalar ungu merupakan bahan pembentukan hormon auksin, sitokinin, giberelin. Hormon-hormon tersebut sangat diperlukan untuk pertumbuhan planlet anggrek. Untuk mendapatkan kemudahan memperoleh bibit, kemudahan memproduksi bunga, memperoleh warna, bentuk, serta ukuran bunga yang sesuai dengan prioritas persyaratan konsumen, tindakan yang dapat ditempuh oleh pemulia secara efektif dan efisien yaitu dengan melakukan seleksi karakter dan kualitas tanaman, selanjutnya dari hasil tanaman yang terpilih dilakukan perbanyakan bibit vegetatif dengan cara kultur in vitro. Keuntungan dari teknologi kultur in vitro bila dibandingkan dengan perbanyakan secara konvensional adalah bibit dapat diperoleh dalam waktu yang relatif cepat, seragam, dan dalam jumlah yang banyak massal

6.3.7 Pengembangan Prioritas Persyaratan Teknik

Pada langkah pengembangan prioritas teknik mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi persyaratan teknik yang paling diperlukan dan menjadi prioritas untuk memenuhi persyaratan konsumen dan memerlukan perbaikan. Prioritas persyaratan teknik berada dibawah penilaian kompetitif teknik yang meliputi derajat kesulitan, nilai sasaran, bobot absolut, dan bobot relatif.

6.3.7.1 Derajat kesulitan

Derajat kesulitan digunakan untuk membantu mengevaluasi kemampuan mengimplementasikan perbaikan kualitas dibandingkan dengan keadaan persyaratan teknik yang ada pada saat ini. Derajat kesulitan ditentukan dengan memberikan skala likert lima tingkat kepada setiap persyaratan teknik mulai dari tingkat sangat mudah sampai sangat sulit. Setiap persyaratan teknik memperoleh penilaian dari pemulia, dan selanjutnya dilakukan penentuan dengan cara menggunakan skala likert nilai tengah median. Hal ini didasari bahwa pemusatan data secara statistik, bila data berupa skala ordinal maka cara memperoleh rata-rata dengan cara median. Angka yang diberikan mengandung tingkatan, dan digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat saja. Apabila dinyatakan dalam skala likert, maka jarak antara data yang satu dengan lainnya tidak sama dan akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah, atau paling mudah sampai ke yang sangat sulit. Derajat kesulitan persyaratan teknis dalam pemuliaan anggrek Dendrobium bunga potong dapat dilihat pada Tabel 59. Tabel 59. Derajat Kesulitan Persyaratan Teknik Persyaratan Teknik Derajat Kesulitan Primer Sekunder Sifat fisik tanaman karakter agronomis tanaman Jumlah pseudobulb atau umbi produktif per tanaman 4 Warna bunga 4 Bentuk bunga 4 Ukuran bunga 4 Panjang malai bunga 3 Panjang tangkai bunga 3 Jumlah kuntum bunga per tangkai 4 Karakter tangkai bunga 3 Seleksi hibrida Penilaian karakter dan kualitas bunga 4 Teknologi Perbanyakan Benih Teknologi kultur jaringan in vitro 3 Teknologi Uji Lanjut Teknologi budidaya SOP dan GAP 3 Teknologi Pasca Panen GHP 3 Ketahanan Terhadap OPT Teknologi perbaikan varietas tanaman tahan penyakit uji lanjut 5 Teknologi perbaikan varietas tanaman tahan hama uji lanjut 5 Dukungan Pemerintah Sistem Informasi handal 4 Hubungan Kerjasama Antara Lembaga Penelitian dengan Pelaku Usaha 4 Keterangan : 1= Sangat Mudah, 2= Mudah, 3= Cukup Sulit, 4= Sulit, 5= Sangat Sulit

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227