35
informasi antara kualitas produk yang dihasilkan oleh produsen dengan kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen.
Suara konsumen merupakan syarat mutlak yang dijadikan dasar penyusunan atribut-atribut featur dari produk yang akan dikembangkan. Featur menjadi alat
bersaing yang membedakan produk dengan produk pesaing. Produk yang memberikan nilai lebih bagi konsumen menjadi dasar pertimbangan konsumen
dalam memilih produk. Kemampuan produsen memberikan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen akan menjadi hambatan masuk bagi pesaing
competitive barriers. Maka kemampuan produsen dalam menerjemahkan apa yang diinginkan
oleh konsumen dapat memberikan petunjuk yang berharga bagi perencanaan pengembangan produk selanjutnya dan peluang untuk menggerakkan
peranggrekan kearah yang lebih baik sesuai dinamika pasar. Hasilnya akan diperoleh matriks rumah kualitas atau House of Quality HOQ pengembangan
varietas baru anggrek Dendrobium bunga potong. Pengembangan kualitas produk baru melalui pemuliaan tanaman merupakan
titik awal dari kegiatan produksi. Program pemuliaan akan memberikan manfaat apabila mengacu kepada pemuliaan ideotipe tanaman. Tipe ideal merupakan suatu
parameter yang diinginkan oleh konsumen. Hal ini merupakan suara konsumen voice of consumer dan menjadi komponen kunci berupa atribut-atribut dalam
menyusun matriks HOQ. Matriks HOQ yang telah disusun ini digunakan untuk rekomendasi perencanaan dalam menentukan arah pengembangan kualitas
terhadap varietas anggrek Dendrobium bunga potong secara berkelanjutan. Secara rinci alur kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.
36
Gambar 2. Alur Kerangka pemikiran Operasional
Akses Informasi Pemasaran Belum Memadai
Komponen Kunci Pengembangan Produk Baru
Atribut Tipe ideal Tanaman Peningkatan
Kualitas Produk
Syarat Konsumen
Syarat
Skenario Pengembangan: HOQ House Of Quality
Arah Pengembangan Varietas Baru Anggrek
Dendrobium Bunga Potong
Rekomendasi Perencanaan Pengembangan
Kualitas Produk varietas Baru
Produk Pesaingkompetitor
Sisi Produsen: Kemampuan produsen
menghasilkan produk sesuai keinginan konsumen
Hambatan masukcompetitive barrier
bagi pesaing
Sisi Konsumen: Penilaian Konsumen
Ketidaksesuaian Produk
37
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang Selatan dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian
ditentukan dengan cara purposive sengaja. Pemilihan Kecamatan Serpong dan Kecamatan Gunung Sindur sebagai daerah penelitian didasarkan pada
pertimbangan bahwa daerah tersebut sebagai daerah sentra produksi anggrek Dendrobium
bunga potong, dan merupakan komoditas unggulan di daerah tersebut. Sedangkan wawancara dengan pemulia anggrek Dendrobium bunga
potong dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Hias, serta anggota PAI Perhimpunan Anggrek Indonesia cabang DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2012.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan metode survei berupa wawancara
berdasarkan kuesioner dengan petanipengusaha anggrek Dendrobium bunga potong sebagai pengguna bibit anggrek Dendrobium bunga potong dan pemulia
anggrek Dendrobium bunga potong sebagai penghasil varietas anggrek Dendrobium
bunga potong, serta wawancara dengan pakar anggrek. Data sekunder sebagai data penunjang diperoleh dari berbagai instansi antara lain
Badan Pusat Statistik BPS, Kementerian Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Hias, internet, jurnal, serta literatur-literatur yang terkait dengan topik penelitian.
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Berdasarkan dari survei di lapangan diperoleh populasi berjumlah 30 orang. Metode pengambilan sampel untuk perolehan data, diambil dengan cara sensus.
Responden yang diambil sebagai konsumen adalah yang dianggap kompeten untuk memberikan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian,
yaitu petani yang menggunakan bibit untuk budidaya anggrek Dendrobium bunga
38
potong Varietas Baru VB tetapi pernah atau saat ini sedang menggunakan bibit untuk budidaya anggrek Dendrobium bunga potong Varietas Unggul Hibrida
VUH. Sedangkan responden yang diambil sebagai pemuliabreeder dan ahli anggrek yaitu pemulia dari Balai Penelitian Tanaman Hias BALITHI. Metode
pengambilan sampel untuk perolehan data pemulia, diambil dengan cara sensus. Jumlah pemulia yang diwawancara seluruhnya berjumlah 5 orang. Wawancara
terhadap pakar anggrek dan pemulia anggrek dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pakar dan Pemulia Anggrek BALITHI No.
Nama PekerjaanInstansi
1. Dra. Dyah Widyastoety, MS Pakar anggrekAPU-BALITHI
2. Dra. Nina Solvia, MP almarhumah
Pemulia anggrek Dendrobium bunga Potong-BALITHI
3. Dr. Ir. Suskandari Kartikaningrum, MP
Pemulia anggrek-BALITHI 4. Ir. Kristina Dwi Atmini, MS
Pemulia anggrek-BALITHI 5. Dr. M. Kosim Kardin, MSc
Pemulia anggrek-BALITHI pensiun
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
4.4.1 Tabulasi Deskriptif
Tabulasi deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah tabel frekuensi. Data ditabulasikan dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama
kemudian dipresentasekan berdasarkan jumlah seluruh responden. Persentase yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang
diteliti. Tabel deskripsi untuk mengetahui karakteristik konsumen, persyaratan konsumen terhadap produk, tingkat kepentingan serta poin penjualan dari setiap
persyaratan pelanggan. Hasil dari tabulasi deskriptif juga akan digunakan dalam metode Quality Function Deployment.
4.4.2 Metode Analisis
Quality Fuction Deployment
Quality Function Deployment merupakan sebuah alat perencanaan yang
digunakan untuk memenuhi harapan konsumen terhadap produk. Alat perencanaan utama dalam matriks Quality Fuction Deployment adalah House of
Quality HOQ. HOQ menerjemahkan suara konsumen ke dalam persyaratan
teknis bagaimana cara organisasi agar dapat memenuhi persyaratan tersebut.