34
4. Tahap IV Menentukan Hubungan Respon Teknis dengan Kebutuhan Konsumen. Tahap ini menentukan seberapa kuat hubungan antara respon
teknis tahap 3 dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan tahap 1. 5. Tahap V Korelasi Teknis, tahap ini memetakan hubungan dan
kepentingan antara karakterisitik kualitas pengganti atau respon teknis. Sehingga dapat dilihat apabila suatu respon teknis yang satu dipengaruhi
atau mempengaruhi respon teknis lainnya dalam proses produksi, dan dapat diusahakan agar tidak terjadi bottleneck.
6. Tahap IV Benchmarking dan Penetapan Target, pada tahap ini perusahaan perlu menentukan respon teknis mana yang ingin
dikonsentrasikan dan bagaimana jika dibandingkan oleh produk sejenis 3.
Tahap analisa dan interpretasi Tahap analisa dan interpretasi merupakan tahap teknis dan implementasi
Quality Function Deployment. Disini dilakukan analisis dan interpretasi terhadap
rumah kualitas yang sudah disusun pada tahap sebelumnya. Dan bila dilanjutkan pada pembuatan suatu produkjasa, maka akan dapat dihasilkan produkjasa yang
mempunyai karakteristik yang kuat dalam memenuhi keinginan konsumen.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Sebagai negara yang memiliki potensi sumber daya genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai bahan baku penyedia materi induk persilangan
anggrek Dendrobium bunga potong, maka Indonesia seharusnya mampu bersaing dengan negara lain. Kondisi ini sangat ironis bagi dunia peranggrekan, khususnya
konsumen pengguna bibit, sebab dalam menjalankan usaha taninya sebagian besar bibit yang digunakan berasal dari impor. Membanjirnya produk impor diduga
karena rendahnya kualitas anggrek Dendrobium yang berasal dari dalam negeri, sehingga tidak mampu bersaing dengan produk pesaing. Adanya produk anggrek
Dendrobium bunga potong dan produk tanaman hias jenis lain merupakan
ancaman bagi produsen. Apabila kondisi tersebut dibiarkan, maka dalam waktu cepat atau lambat akan berpengaruh terhadap pemborosan devisa negara. Akses
informasi pemasaran antara produk yang dihasilkan oleh produsen dengan preferensi konsumen belum memadai. Hal tersebut menyebabkan ketidaksesuaian
35
informasi antara kualitas produk yang dihasilkan oleh produsen dengan kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen.
Suara konsumen merupakan syarat mutlak yang dijadikan dasar penyusunan atribut-atribut featur dari produk yang akan dikembangkan. Featur menjadi alat
bersaing yang membedakan produk dengan produk pesaing. Produk yang memberikan nilai lebih bagi konsumen menjadi dasar pertimbangan konsumen
dalam memilih produk. Kemampuan produsen memberikan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen akan menjadi hambatan masuk bagi pesaing
competitive barriers. Maka kemampuan produsen dalam menerjemahkan apa yang diinginkan
oleh konsumen dapat memberikan petunjuk yang berharga bagi perencanaan pengembangan produk selanjutnya dan peluang untuk menggerakkan
peranggrekan kearah yang lebih baik sesuai dinamika pasar. Hasilnya akan diperoleh matriks rumah kualitas atau House of Quality HOQ pengembangan
varietas baru anggrek Dendrobium bunga potong. Pengembangan kualitas produk baru melalui pemuliaan tanaman merupakan
titik awal dari kegiatan produksi. Program pemuliaan akan memberikan manfaat apabila mengacu kepada pemuliaan ideotipe tanaman. Tipe ideal merupakan suatu
parameter yang diinginkan oleh konsumen. Hal ini merupakan suara konsumen voice of consumer dan menjadi komponen kunci berupa atribut-atribut dalam
menyusun matriks HOQ. Matriks HOQ yang telah disusun ini digunakan untuk rekomendasi perencanaan dalam menentukan arah pengembangan kualitas
terhadap varietas anggrek Dendrobium bunga potong secara berkelanjutan. Secara rinci alur kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.