2.2.5 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, Satisfaction Media Kartu Pantun dalam Pembelajaran Menulis Pantun
Menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun merupakan salah satu standar kompetensi yang harus ditempuh oleh siswa dalam pembelajaran
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Siswa sebagai objek penelitian dituntut untuk mampu menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat
pantun. Untuk memperoleh keterampilan menulis pantun diperlukan suatu cara atau strategi yang tepat secara bertahap sehingga dapat menulis pantun
dengan mudah, baik dan benar. Untuk mempermudah siswa dalam pembelajaran menulis pantun maka menggunakan model pelajaran ARIAS
Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction dengan media kartu pantun. Agar tujuan dan hasil pembelajaran menggunakan model
pembelajaran ARIAS
Assurance, Relevance,
Interest, Assessment,
Satisfaction dengan media kartu pantun sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diketahui langkah-langkah penerapannya yang dapat dilihat dalam
kegiatan berikut ini.
Tabel 2.2 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, Satisfaction dengan Media Kartu Pantun dalam Pembelajaran Menulis Pantun
Tahap Guru
Siswa
Assurance percaya diri
1. Guru menanamkan rasa percaya diri siswa dengan video yang
berjudul “Jangan
Pernah Menyerah
”. 1. Siswa melihat dan
mendengarkan video “Jangan
Pernah Manyerah
” agar
termotivasi untuk
2. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk
mendiskusikan isi video “Jangan
Pernah Menyerah ”.
3. Guru menuntun siswa untuk menarik simpulan isi video
“Jangan Pernah Menyerah” berusaha dengan
maksimal. 2. Siswa berdiskusi
untuk menentukan isi video
“Jangan Pernah Menyerah
” 3. Siswa menyimpulkan
isi video
”Jangan Pernah Menyerah
”
Relevance relevansi
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran menulis pantun
yang hendak dicapai. 4. Siswa memahami
tujuan mempelajari
menulis pantun yang disampaikan
oleh guru.
5. Guru menjelaskan manfaat mempelajari menulis pantun
bagi kehidupan siswa untuk masa sekarang maupun masa
mendatang. 5. Siswa menyimak dan
memahami manfaat
dari belajar menulis pantun
bagi kehidupan
masa sekarang
maupun masa mendatang.
Interest minatperhatian
6. Guru mengingatkan tentang materi menulis pantun yang
sudah pernah dipelajari. 6. Siswa mengulang
materi menulis pantun yang sudah
pernah dipelajari.
7. Guru memberikan contoh- contoh pantun sesuai dengan
kehidupan siswa masa sekarang maupun masa mendatang untuk
memperjelas pembelajaran yang akan dipelajari.
7. Siswa memperhatikan dan
memahami contoh-contoh pantun
yang telah diberikan oleh guru.
8. Guru menjelaskan cara menulis pantun dengan menggunakan
media kartu
pantun untuk
menarik minatperhatian siswa dan mempermudah siswa dalam
menulis pantun. 8. Siswa memperhatikan
dan memahami cara menulis
pantun dengan media kartu
pantun.
9. Guru memberikan tugas kepada siswa secara berkelompok untuk
menulis pantun menggunakan media kartu pantun.
9. Siswa berkelompok sesuai
dengan pembagian yang telah
ditentukan, masing-
masing kelompok
beranggotakan 4
siswa. 10. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menulis pantun secara berkelompok.
10. Siswa mengerjakan tugas
secara berkelompok, mengisi
pantun rumpang dan menulis pantun secara
kreatif
berdasarkan gambar yang terdapat
pada kartu
pantun tersebut.
11. Guru memberikan bimbingan belajar kepada setiap kelompok
yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.
11. Siswa tanya jawab dengan guru apabila
mengalamai kesulitan dalam
mengerjakan tugas.
Assessment evaluasi
12. Guru memberikan kesempatan kepada
masing-masing kelompok untuk menanggapi
hasil diskusi kelompok lain. 12. Siswa menanggapi
atau memberi
penilaian terhadap
hasil diskusi
kelompok lain. 13. Guru mengadakan penilaian
terhadap hasil diskusi siswa. 13. Perwakilan kelompok
membaca dan
menuliskan hasil
diskusinya.
Satisfaction penguatan
14. Guru menuntun siswa untuk menarik simpulan dari
pembelajaran menulis pantun. 14. Siswa menarik
simpulan pembelajaran menulis
pantun dan
merangkum materi
tersebut. 15. Guru memberikan penguatan
atau penghargaan kepada siswa atau
kelompok yang
telah berhasil mendapatkan nilai yang
memuaskan.
2.3 Kerangka Berpikir
Menulis pantun merupakan kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung melalui proses latihan untuk menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, atau
informasi secara tertulis dengan menggunakan bahasa sebagai medianya yang terdiri atas sampiran dan isi dengan menggunakan pedoman syarat-syarat
pantun yang telah ditentukan. Menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada siswa SMP kelas VII. Rendahnya kemampuan dan minat menulis pantun karena siswa kurang memahami materi
syarat-syarat pantun dan belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar kemampuan menulis pantun siswa dapat meningkat adalah dengan menggunakan model pembelajaran
ARIAS Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction untuk menanamkan rasa yakin atau percaya diri pada siswa dalam menulis pantun.
Dengan rasa yakin atau percaya diri maka akan mempermudah siswa menemukan ide atau gagasan untuk menulis pantun sesuai dengan syarat-
syarat pantun. Model pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance, Interest, Assessment,Satisfaction diharapkan dapat memacu siswa untuk menulis
pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun dengan baik dan menarik. Selain menggunakan model pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, Satisfaction untuk mengatasi rendahnya menulis pantun juga menggunakan media kartu pantun. Media kartu pantun merupakan media