SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI TREASURY STOCK
ana
,
an ent
up
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2015
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
112
38. IMBALAN KERJA KARYAWAN lanjutan 38. EMPLOYEE BENEFITS continued
Beban penyisihan imbalan kerja karyawan Grup disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan
Administrasi - Gaji, Upah, dan Tunjangan.” pada laba rugi konsolidasian lihat Catatan 35 butir b.
Provision for employee benefits expense of the Company are presented as part of “General and
Administrative Expenses - Salaries, Wages and Benefit in Kinds” account in the consolidated profit or loss see
Note 35 point b.
Kewajiban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut: Liability for employee benefits presented in the
consolidated statement of financial position is as follows:
31 Desember 2015 31 Desember 2014 December 31, 2015
December 31, 2014
Saldo awal 69.980.394.787
66.486.221.983 Beginning balance
Beban yang diakui pada laba rugi Expenses recognized
konsolidasian 18.485.353.506
13.509.095.240 in the consolidated profit or loss
Akuisisi Entitas Anak 41.912.996
- Acquisition on a Subsidary
Keuntungan kerugian aktuaria 18.970.263.914
6.122.843.654 Unrecognized actuary’s gain loss
Pembayaran imbalan kerja karyawan 4.826.896.343
3.168.623.269 Payment of employee benefits
Dampak mutasi perpindahan karyawan
530.350.076 -
Effect on mutation of employee Biaya pemutusan hubungan kerja
398.481.609 723.455.513
Severance payments
Jumlah 63.781.669.347
69.980.394.787 Total
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan tersebut cukup untuk memenuhi
persyaratan Undang-Undang Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Group management believes that employee benefits liabilities as of December 31, 2015 and 2014
are adequate to cover the requirements of Labor Law.
Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar Rp 25,53 miliar dan Rp 7,05 miliar dan beban atas liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek
disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Beban Gaji, Upah dan Tunjangan”.
Short-term employee benefits liabilities as of December 31, 2015
and 2014 amounted to
Rp 25.53 billion and Rp 7.05 billion, respectively, and the related expenses of short-term benefits liabilities
are presented as part of “General and Administrative Expenses - Salaries, Wages and Benefit in Kinds”.
Sensitifitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam asumsi tingkat diskonto dan gaji pada tanggal
31 Desember 2015 akan berdampak sebagai berikut: Sensitivity to a reasonable possible change in the
assumed discount rate and salary as of December 31, 2015 has the following effect:
Dampak terhadap nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan
Impact on present value benefit obligation
Perubahan Kenaikan
Penurunan asumsi
asumsi asumsi
Change in Increase in
Decrease in Assumptions
assumptions assumptions
Tingkat diskonto 1
59.844.635.735 68.113.061.436
Discount rate Tingkat kenaikan gaji
1 68.166.231.715
59.729.094.610 Salary increased rate Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas
satu asumsi aktuaria dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan
perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkolerasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti
atas asumsi aktuaria utama, metode yang sama perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan
menggunakan metode projected unit credit di akhir periode telah diterapkan seperti dalam penghitungan
kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The sensitivity analysis are based on a change in an assumption while holding all other assumptions
constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be
correlated. When calculating the sensitivity of the defined obligation to significant actuarial assumptions
the same method present value of the defined benefit obligation calculated with the projected unit credit
method at the end of the reporting period has been applied as when calculating the pension liability
recognised within the consolidated statement of financial position.
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2015
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
113
38. IMBALAN KERJA KARYAWAN lanjutan 38. EMPLOYEE BENEFITS continued
Metode dan tipe asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisa sensitivitas tidak berubah dari
periode sebelumnya. The methods and types of assumptions used in
preparing the sensitivity analysis did not change compared to previous period.
Jatuh tempo kewajiban manfaat pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
The maturity of defined benefits obligations as of December 31, 2015 is as follows:
Jumlah Amount
Dalam waktu 12 bulan berikutnya Within the next 12 month
periode laporan periode berikutnya 3.948.139.984
the next annual reporting period Antara 2 dan 5 tahun
24.345.145.873 Between 2 and 5 years
Antara 5 dan 10 tahun 20.020.637.676
Between 5 and 10 years Di atas 10 tahun
15.467.745.814 Beyond 10 years
39. RESTRUKTURISASI UTANG 39. DEBT RESTRUCTURING
Pada tanggal 10 Januari 2003, PT Bakrie Swasakti Utama BSU, Entitas Anak, telah menyampaikan surat
permohonan No. 01PKPU2003PN.NIAGA.JKT.PST mengenai “Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”
PKPU di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Melalui pemungutan suara tertulis yang dilakukan
pada tanggal 5 Maret 2003. Rencana Perdamaian telah disetujui oleh 123 kreditur peserta yang mewakili total
tagihan sebesar Rp 1,73 triliun atau 96,7 dari total utang pokok.
On January 10, 2003, PT Bakrie Swasakti Utama BSU, a Subsidiary, submitted the “Temporary
Postponement of Debt Payment” PKPU No. 01PKPU2003PN.NIAGA.JKT.PST to Commercial
Court of Central Jakarta. Through the ballot voting conducted on March 5, 2003, the participating
123 creditors who represent the total debts of Rp 1.73 trillion or 96.7 of total principal debts
approved the Debt Reorganization Plan.