nder
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2015
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
90
25. PERPAJAKAN lanjutan 25. TAXATION continued
h. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar lanjutan
h. Under Payment Tax Assessment Letter continued
Selama tahun 2015, Entitas Induk telah membayar pokok dan bunga pajak atas SKPKB pajak untuk
tahun pajak 2012 dan 2011 sebesar Rp 10,26 juta. Sanksi pajak atas SKPKB untuk tahun pajak 2012
dan 2011 sebesar Rp 19,45 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Denda Pajak” dalam
laba rugi konsolidasian tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, sanksi pajak masih harus
dibayar sehubungan dengan hal tersebut diatas sebesar Rp 19,45 miliar disajikan sebagai bagian
dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian lihat
Catatan 22. During 2015, the Company has paid for principal
and interest of SKPKB for fiscal year 2012 and 2011 amounted to Rp 10.26 million. Tax penalty of
SKPKB for the fiscal year 2012 and 2011 amounted to Rp 19.45 billion are presented as part
of “Taxes Penalties” account in consolidated profit or loss in 2015. As of December 31, 2015, accrued
taxes penalties in connection with the above matter amounted to Rp 19.45 billion are presented as part
of “Accrued Expenses” account in consolidated statement of financial position see Note 22.
Pada bulan Agustus 2015, GAP, Entitas Anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
“SKPKB” untuk tahun pajak 2012 atas Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan pasal 21,
23, 4 2 dan pajak penghasilan badan dengan jumlah pokok dan bunga keseluruhan masing-
masing sebesar Rp 27,28
miliar dan Rp 14,70 miliar. Sedangkan untuk tahun pajak
2011, GAP menerima SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan pasal 21,
23, 4 2 dan pajak penghasilan badan dengan jumlah pokok dan bunga keseluruhan masing-
masing sebesar Rp 9,50 miliar dan Rp 5,70 miliar. On August 2015, GAP, a Subsidiary, received
Under Payment Tax Assessment Letter for fiscal year 2012 on Value Added Tax, Income Tax article
21, 23, 4 2 and corporate income tax with principal and interest in a total of Rp 27.28 billion
and Rp 14.70 billion, respectively. Wherein for fiscal year 2011, GAP received SKPKB on Value
Added Tax, Income Tax article 21, 23, 4 2, and corporate income tax with principal and interest in a
total of Rp 9.50 billion and Rp 5.70 billion, respectively.
Selama tahun 2015, GAP telah membayar pokok pajak atas SKPKB pajak untuk tahun pajak 2012
dan 2011 sebesar Rp 4,85 miliar. Sanksi pajak atas SKPKB untuk tahun pajak 2012 dan 2011 sebesar
Rp 20,93 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Denda Pajak” dalam laba rugi konsolidasian tahun
2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, sanksi pajak masih harus dibayar sehubungan dengan hal
tersebut diatas sebesar Rp 20,39 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus
Dibayar” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian lihat Catatan 22.
During 2015, GAP has paid for principal tax liability of SKPKB for fiscal year 2012 and 2011 amounted
to Rp 4.85 billion. Tax penalty of SKPKB for the fiscal year 2012 and 2011 amounted to
Rp 20.93 billion are presented as part of “Taxes Penalties” account in consolidated profit or loss in
2015. As of December 31, 2015, accrued taxes penalties in connection with the above matter
amounted to Rp 20.39 billion are presented as part of “Accrued Expenses” account in consolidated
statement of financial position see Note 22.
Pada tahun 2015, PT Jungleland Asia JLA, Entitas Anak, menerima beberapa Surat Tagihan
Pajak Daerah STPD Pajak Pembangunan PB 1 dengan jumlah sebesar Rp 11,83 miliar. Atas STPD
tersebut, sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, JLA telah melakukan
pembayaran atas pokok PB 1 untuk masa September sampai dengan Desember 2014 dan
Januari sampai dengan April 2015 sebesar Rp 6,55 miliar.
In 2015, PT Jungleland Asia JLA, a Subsidiary, received District Tax Collection Letter STPD of
Development Tax for District PB1 amounted to Rp 11.83
billion. For that STPD, until December 31, 2015, JLA has paid for principal of
PB1 for the fiscal period of September until December 2014 and January until April 2015
amounted to Rp 6.55 billion.
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2015
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
91
25. PERPAJAKAN lanjutan 25. TAXATION continued
i. Administrasi dan perubahan peraturan
perpajakan i. Administration and changes in tax regulation
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Grup menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal
Pajak DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun
sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang
diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun- tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat
menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat
terutangnya pajak. Under the taxation laws of Indonesia, the Group
submits tax returns on the basis of self assessment. The Directorate General of Tax
“DGT” may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the
end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent
years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax
becomes due.
Pada tanggal 23 September 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia menandatangani Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang “Perubahan Keempat
atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan”. Peraturan ini mengatur
perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat
menjadi tarif tunggal yaitu 28 untuk tahun pajak 2009 dan 25 untuk tahun pajak 2010 dan
seterusnya. On September 23, 2008, the President of the
Republic of Indonesia and the Minister of Law and Human Rights signed Law No. 36 of 2008 on
“Fourth Amendment of Law No. 7 of 1983 on Income Taxes”. This revised Law stipulates change
in the corporate tax rates from progressive tax rates to a single rate of 28 for fiscal year 2009
and 25 for fiscal years 2010 onwards.
Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 “PP No. 712008” tentang
“Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah danatau Bangunan”. Peraturan ini
mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah danatau bangunan,
pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5 dari jumlah bruto nilai pengalihan hak
atas tanah danatau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan
Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan
pengalihan hak atas tanah danatau bangunan dikenai pajak penghasilan sebesar 1 dari jumlah
bruto nilai pengalihan. On November 4, 2008, the President of the
Republic of Indonesia and the Minister of Law and Human Rights signed the Government Regulation
No. 71 Year 2008 “PP No. 712008” on “Third Amendment of Government Regulation No. 48 of
Year 1994 concerning Payment of Income Tax on Income from Transfer of Right on Land andor
Building”. This revised regulation stipulates tax payers that conducted transaction from transfer of
right of land andor buildings, tax payment is final tax amounted 5 from the gross value of transfer
right of landor buildings, except transfer of right of Simple House and Simple Apartment by tax payers
which its main activity was transferring rights of land andor buildings was applied with final tax
amounted to 1 from the gross value of transfer.
Pada tanggal 10 Juni 2009, Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
No. 103PMK.032009, tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan
No. 620PMK.032004 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain Kendaraan
Bermotor yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah” yang berlaku mulai tanggal
10 Juni 2009. Pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan tersebut, rumah dan town house dari
jenis non strata title dengan luas bangunan 350 m
2
atau lebih dan apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title dan sejenisnya dengan
luas bangunan 150 m
2
atau lebih tergolong mewah dan dikenakan pajak penjualan atas barang mewah
dengan tarif sebesar 20. On June 10, 2009, the Minister of Finance set a
Regulation of the Minister of Finance No. 103PMK.032009, on the Third Amendment
of the Minister of Finance Regulation No. 620PMK.032004 about the type of taxable
goods other than the lncluded Luxury Motor Vehicle Sales Tax imposed on luxury goods which entered
into force on June 10, 2009. In the appendix the Regulation of the Minister of Finance, homes and
town houses of this type of non-strata title with an area of 350 sqm or more and an apartment,
condominium, town house of the type of strata title and the like with an area of 150 sqm or more
classified as luxurious and sales tax imposed on luxury goods with a tariff of 20.