Pengukuran Frekuensi Aplikasi Dalam Penggunaan 1. Informasi Keselamatan

9.4.6. Pengukuran Sinyal Terhadap Noise Prosedur pengukuran sinyal

terhadap noise dibawah ini dapat diadaptasikan pada pengukuran sistem sinyal kebanyakan jika sinyal pembawa merupakan nada diskrit. Jika sinyal dalam sistem dimodulasi, ini memerlukan modifikasi prosedur untuk membetulkan pengukuran level sinyal yang dimodulasi. Misalnya sinyal 50 Mhz dengan amplitudo sinyal acuan digunakan sebagai sumber dasar. Amplitudo dinyal acuan diasumsikan menjadi sinyal menarik dan noise internal dari penganalisa diukur sebagai sistem noise. Untuk melakukan ini atur attenuator masukan sehingga kedua sinyal dan noise dalam kalibrasi yang baik pada daerah peraga. Prosedur Pengukuran sinyal terhadap Noise : 1. Melakukan pengaturan sesuai pengaturan pabrik dengan menakan preset, factory preset jika ada. 2. Mengatur ampitudoacuan sinyal internal 50 MHz dari penanalisa dengan menghubungkan kabel anatar panel depan AMPTD REF OUT ke INPUT penganalisa, kemudian tekan Input output, Amptd ref Out On. 3. Mengatur frekuensi senter pada 50 Mhz dengan menekan FREQUENCY, Center Freq, 50, MHz. 4. Mengatur span pada 1 MHz dengan menekan SPAN , Span, 1, MHz. 5. Mengatur satuan sumbu Y pada dBm dengan menekan AMPLITUDO, More, Y-Axis Units, dBm. 6. Mengatur resolusi lebar band pada penganalisa spektrum dengan menekan BWAvg, Res BW SA. 7. Mengatur tingkat acuan pada 10 dBm dengan menekan AMPLITUDO, Ref Level, - 10dBm. 8. Mengatur atenuasi pada 40 dB dengan menekan AMPLITUDO, Attenuation, 40, dB. Gambar 9-59 Pencacah menggunakan penanda 9. Menekan Peak Search untuk menempatkan marker pada puncak sinyal. 10. Menekan Marker, Delta, 200, kHz untuk mengambil delta marker dalam noise pada offset tertentu, dalam kasus ini 200 kHz. 11. Menekan More, Function, Marker Noise untuk melihat hasil sinyal terhadap noise gambar 9-60. Membaca sinyal terhadap noise dalam dBHertz dengan nilai noise ditentukan untuk lebar band noise 1 Hz. JIka harga noise untuk lebar band berbeda, pengurangan sebanding. Misal jika pembacaan penganalisa ? 70 dBHz namun lebar band yang dimiliki 30 kHz. SN=– 70 dBHz + 10 ? log? 30 kHz? =–25.23 dB ? 30 kHz? Jika marker delta setengah divisi dari repon sinyal diskrit, amplitudo sinyal acuan dalam kasus ini berpotensi untuk kesalahan dalam pengukuran noise.

9.4.7. Demodulasi Sinyal AM Menggunakan Penganalisa

sebagaiPenerima

9.4.7.1. Stelan Tetap

Mode span nol dapat digunakan untuk pemulihan amplitudo modulasi pada sinyal pembawa. Penganalisa bekerja sebagai penerima stelan tetap dalam span nol untuk memberikan pengukuran ranah waktu. Frekuensi senter mode sapuan diatur menjadi frekuensi span nol. Sumbu horizontal pada layar dikalibrasi dalam waktu, lebih baik dari pada kedua frekuensi dan waktu. Marker memperagakan nilai amplitudo dan waktu. Fungsi penetapan peraga bentuk gelombang sebagai berikut : Figure 9-60. Pengukuran sinyal terhadap noise