Pengetesan Deteksi Kelicinan Roda

Tiga masukan sensor roda dari tiga roda yang diputar dan mempertahankan amplitudo tetap, frekuensi mewakili kecepatan konstan 1 Vpp pada 1 kHz. Keempat sensor masukan roda diberikan sapuan bentuk gelombang ramp keduanya naik dan turun gambar 11-17. Pengetesan divariasi untuk meyakinkan adanya perbedaan frekuensi antar roda, atau pada frekuensi yangmeyakinkan untuk diberikan ke roda, isolasi benar atau pembersih solenoid diaktifkan Gambar 11-17. Bentuk gelombang sapuan untuk keempat sensor roda

11.3.2. Pengetesan Ambang Kecepatan Roda Respon yang dikehendaki dari

penerima VRS yang ditempatkan pada ECM diilustrasikan gambar 2. Membuktikan perilaku yang diinginkan membutuhkan pengetesan pada beberapa frekuensi untuk menandai kecepatan ambang roda. Pengetesan ini memerlukan kemampuan untuk menerapkan variasi tegangan maskan diskrit dan nilai frekuensi. Pengetesan meliputi frekuensi masukan dari 18 Hz, 400 Hz dan 1800 Hz pada tingkat tegangan di atas dan di bawah ambang pada setiap frekuensi. Gambar 11-18. Respon ABSTC ECM terhadap masukan VRS 11.3.3. Pengetesan Selenoid Pengarah 11.3.3.1.Selenoid Pengarah Dalam kontrol roda dari menyelip selama kejadian ABS, tekanan pengereman diatur dengan kontrol solenoid pengarah gambar 3 respon. Respon ABSTC, kemampuan akhir terletak pada kemapuan ECM untuk mengendalikan keadaan klep pengendali solenoid. Pengukuran tipikal meliputi saturasi dan tegangan flyback, kebocoran arus pengedali dan ketelitian pengambilan masukan ADC mikro kontroller ECM. Gambar 11-19. Pengarah solenoid sisi bawah

11.3.3.2. Tegangan Saturasi

Tegangan saturasi gambar 11-20 penting untuk menandai kesehatan solenoid pengendali elektronik. Pada umumnya tegangan saturasi bervariasi dalam cakupan nilai 0,5 sampai 1 Volt. Gambar 11-20. Profil tegangan deaktivasi selenoid Tegangan saturasi seperti gambar 4 diukur pada keluaran solenoid node A gambar 3 jadi setelah memutar on pengendali solenoid. Tegangan ini mudah diukur dengan DMM atau dengan menggunakan digitizer ADC dan mungkin diikuti dengan serangkaian interogasi dari ECM untuk menentukan tegangan yang diukur.

11.3.3.3. Arus Bocor Pengarah

Informasi arus bocor pada pengarah Information memverifikasi kesehatan pengarah FET gambar 3. Arus bocor berlebihan menunjukkan kemungkinan kerusakan elektrostatik ESD.

11.3.3.4. Pengukuran Arus bocor

Untuk mengukur arus bocor pengarah, putuskan hubungan ke beban dan ukur arus yang mengalir ke solenoid pengarah sementara keadaan node gambar 11-20 pada keadaan off.

11.3.3.5. Ketelitian Pengambilan Kembali

Pada saat permulaan solenoid pengarah, masukan ADC —C harus teliti dalam pengambilan tingkat tegangan dan sebaliknya, pada saat pengarah off harus dengan teliti mengambil keuntuk menentukan kondisi dari pengarah dan beban solenoid. Akhirnya untuk ABSTC ECM bertindak secara tepat dan melakukan diagnosis keluaran solenoid sendiri, pengambilan kembali —C ADC harus teliti. Misal selama operasi pengetesan pulsa terus