70 Uji daya beda soal dilakukan untuk membedakan antara siswa yang pandai
dengan siswa yang kurang pandai. Adapun pengujian instrumen dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
3.6.2.1 Uji Validitas Instrumen
Sugiyono 2013b:363, menyatakan validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Tujuannya yaitu agar instrumen sesuai dengan kriteria yang diharapkan dan dapat dikategorikan sebagai instrumen yang valid sahih dan
layak untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti melakukan uji validitas data
sebelum dan sesudah hasil uji coba soal, untuk menganalisis validitas logis dan empiris pada soal yang akan diujikan. Uji pemikiran digunakan untuk menguji
validitas logis, sedangkan uji pengalaman digunakan untuk menguji validitas
empiris.
Validitas logis merupakan validitas yang diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu
tingkat validitas yang dikehendaki Arikunto 2013b:212. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kriteria
kisi-kisi soal yang telah dibuat berdasarkan silabus. Pengujian validitas logis dilakukan oleh dua penilai ahli yaitu Drs. Daroni, M.Pd sebagai dosen
pembimbing 1 dan Tri Astuti, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen. Berdasarkan hasil penilaian dari tim penilai ahli, instrumen dinyatakan sudah layak digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data. Instrumen yang telah diuji validitas logis, kemudian diujicobakan pada siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota
Tegal pada tanggal 17 Maret 2016.
71 Validitas empiris dilakukan dengan pengujian di lapangan untuk
mengetahui hasilnya berdasarkan pengalaman menggunaan instrumen yang telah diuji validitas logisnya Arikunto 2013b:212. Instrumen penelitian dikatakan
valid apabila telah teruji dari pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada
kelas uji coba. Hasil belajar siswa kemudian diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya beda soal. Soal-soal yang telah memenuhi kriteria maka
dapat digunakan untuk tes hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba, maka dilakukan uji
validitas instrumen menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan
program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 21. Uji validitas dalam
SPSS versi 21
dapat dihitung
dengan menggunakan
menu Analyze
→Scale→Reliability Analysis, kemudian nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Pengambilan keputusan pada uji
validitas dilakukan dengan membandingkan antara r
hitung
dengan r
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan uji dua sisi. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika r
hitung
≥ r
tabel
, maka instrumen dinyatakan valid. Jika r
hitung
r
tabel
, maka instrumen dinyatakan tidak valid Priyatno 2010:91. Untuk batasan r
tabel
dengan jumlah n = 40 diperoleh r
tabel
sebesar 0,312 pada tabel r. Adapun rekap data hasil perhitungan SPSS versi 21 dapat dibaca pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan r
tabel
= 0,312; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 40
No Kriteria
Nomor Soal Jumlah
1 Valid
1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 13, 15, 17, 19, 20, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 36, 38, 39
23 2
Tidak Valid 5, 6, 8, 11, 12, 14, 16, 18, 21, 22, 23, 27, 29, 30,
35, 37, 40 17
72 Berdasarkan tabel 3.1, menunjukkan hasil perhitungan data dengan
menggunakan program SPSS versi 21 diperoleh item yang valid sebanyak 23 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 17 butir soal. Soal yang telah valid kemudian
diuji reliabilitasnya. Rekapitulasi data validitas instrumen hasil belajar siswa selengkapnya pada lampiran 42.
3.6.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen