51 Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk
membandingkan keefektifan penerapan model pembelajaran GI dan CLIS terhadap hasil belajar siswa kelas V pada materi jenis-jenis tanah. Hasil belajar
dalam penelitian ini hanya mencakup pada ranah kognitif. Adanya penelitian ini menunjukkan model pembelajaran yang lebih efektif antara model pembelajaran
GI dan CLIS.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA yang baik yaitu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan mengaitkan materi dengan lingkungan sekitar. Pada
kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran IPA lebih sering berupa menghafal materi. Metode ceramah sering menjadi pilihan utama guru karena dapat
menyampaikan banyak materi namun tidak membutuhkan waktu yang relatif lama. Keterampilan proses yang seharusnya ada dalam pembelajaran IPA tidak
terlaksana. Guru juga sesekali mengkombinasikan metode ceramah dengan metode tanya jawab. Penggunaan metode tanya jawab juga menunjukkan bahwa
hanya beberapa siswa yang aktif bertanya maupun mampu menjawab pertanyaan dari guru. Pembelajaran yang dilakukan dengan kedua metode ini lebih berpusat
pada guru. Diperlukan suatu strategi yang mampu meningkatkan dan memberikan
inovasi dalam pembelajaran IPA. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memperbaiki proses pembelajaran IPA. Pembelajaran konstruktivis
memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai
52 konteks baik yang telah dikenal maupun yang baru dan akhirnya memotivasi
siswa untuk menggunakan berbagai strategi belajar. Model pembelajaran GI dan CLIS merupakan model pembelajaran yang berangkat dari pendangan
konstruktivisme. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terbukti bahwa model pembelajaran GI dan CLIS efektif terhadap hasil belajar IPA.
Atas dasar inilah peneliti menguji keefektifan model pembelajaran kooperatif GI dan CLIS. Peneliti membandingkan hasil belajar yang lebih baik di
antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran GI atau kelompok yang menggunakan model pembelajaran CLIS. Berdasarkan uraian tersebut dapat
dijelaskan dalam bagan kerangka berpikir sebagai berikut:
Model pembelajaran yang efektif antara GI dan CLIS terhadap hasil belajar siswa materi jenis-jenis tanah
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Siswa
Kelompok Eksperimen 1 Kelompok Eksperimen 2
Kelompok Kontrol
Pretest Pretest
Model Pembelajaran CLIS
Posttest Pembelajaran
Konvensional Pretest
Posttest Posttest
Model Pembelajaran GI
Adanya perbedaan hasil belajar siswa
53 Peneliti telah menguji keefektifan model pembelajaran GI dan CLIS dalam
pembelajaran IPA materi jenis-jenis tanah pada siswa kelas V SDN Kraton 3 dan Tegalsari 5 Kota Tegal. Ketiga kelompok diberi pretest berupa 20 soal pilihan
ganda yang digunakan untuk mengetahui keadaan awal dari ketiga kelompok. Peneliti menerapkan model pembelajaran GI pada kelompok eksperimen 1, model
pembelajaran CLIS pada kelompok eksperimen 2, dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Di akhir pembelajaran, peneliti memberikan posttest
berupa 20 soal pilihan ganda. Hasil posttest digunakan untuk membandingkan model pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran IPA materi
jenis-jenis tanah pada siswa kelas V SDN Kraton 3 dan Tegalsari 5 Kota Tegal.
2.4 Hipotesis