Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen Kuantitatif Tes

72 Berdasarkan tabel 3.1, menunjukkan hasil perhitungan data dengan menggunakan program SPSS versi 21 diperoleh item yang valid sebanyak 23 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 17 butir soal. Soal yang telah valid kemudian diuji reliabilitasnya. Rekapitulasi data validitas instrumen hasil belajar siswa selengkapnya pada lampiran 42.

3.6.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Arifin 2014:248, menjelaskan reliabilitas merupakan derajat konsistensi suatu instrumen. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang Priyatno 2010:97. Pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Sekaran 1992 dalam Priyatno 2010:98, menjelaskan reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Apabila nilai Output Reability Statistick lebih dari 0,6 maka dapat disimpulkan instrumen penelitian reliabel. Pengujian realibilitas instrumen menggunakan program SPSS versi 21 cronbach’s alpha. Uji reliabilitas dalam SPSS versi 21 dapat dihitung dengan menggunakan menu Analyze →Scale→Reliability Analysis, kemudian nilai reliabilitas dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha if Item Deleted. Uji realibilitas dilakukan terhadap soal yang telah dinyatakan valid. Adapun rekap data hasil perhitungan SPSS versi 21 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Data Hasil Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,819 40 73 Berdasarkan tabel 3.2, hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS versi 21 menunjukkan nilai reliabilitasnya ialah 0,819. Jika nilai reliabilitas masing-masing soal lebih dari 0,819 maka soal tersebut dinyatakan reliabel. Soal yang memiliki reliabilitas kurang dari 0,819 dinyatakan tidak reliabel sehingga soal tidak dapat digunakan. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, dapat disimpulkan bahwa seluruh soal dinyatakan reliabel karena memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0,819. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas instrumen selengkapnya pada lampiran 43. 3.6.2.3 Analisis Taraf Kesukaran Arikunto 2013a:223, menjelaskan “bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index ”. Simbol indeks kesukaran yaitu P dengan rentang nilainya yaitu 0,00 sampai dengan 1,00. Berdasarkan pendapat Arikunto 2013a:223, nilai P didapatkan dari rumus ini: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan yaitu semakin kecil indeks yang diperoleh, maka makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal yaitu sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah. Arikunto 2013a:225 74 Instrumen soal yang akan digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kelengkapan taraf kesukaran soal yang ditentukan, di mana ada soal dengan kategori mudah, kategori sedang, dan soal dengan kategori sukar. Pengujian tingkat kesukaran dilakukan dengan membandingkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes. Analisis taraf kesukaran soal dapat dibaca pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Analisis Taraf Kesukaran Soal No Tingkat Soal Nomor Soal Jumlah 1 Mudah 1, 2, 4, 34, 36 5 2 Sedang 7, 9, 10, 20, 25, 26, 28, 31, 32, 38 10 3 Sukar 3, 15, 17, 33, 39 5 Ket: Nomor soal yang tertera pada tabel yaitu soal yang sudah valid dan reliabel. Analisis taraf kesukaran soal dilakukan menggunakan data soal tes uji coba yang telah diujicobakan kepada 40 siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal. Berdasarkan tabel 3.3, diperoleh data yang valid dengan tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor 1, 2, 4, 34, dan 36. Tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 7, 9, 10, 20, 25, 26, 28, 31, 32, dan 38. Tingkat kesukaran „sukar‟ terdapat pada nomor 3, 15, 17, 33, dan 39. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 44.

3.6.2.4 Analisis Daya Beda Soal