19
Dengan tercapainya tujuan-tujuan tersebut maka dunia pendidikan Indonesia akan menghasilkan insan-insan cendekia yang mampu
memajukan bangsa dan negara. Hal ini dikarenakan pencapaian tujuan dalam pembelajaran matematika akan membawa siswa pada pencapaian
di bidang ilmu-ilmu yang lain mengingat bahwa matematika merupakan dasar dari berbagai ilmu-ilmu lain. Oleh karena itu pembelajaran
matematika harus dilakukan sebaik mungkin agar tujuannya dapat tercapai.
3. Ruang Lingkup Materi Matematika Kelas V SD
Menurut dokumen Standar Kompetensi mata pelajaran matematika untuk satuan SD kurikulum 2006 dalam BNSP 2006: 148 mata pelajaran
matematika yang diajarkan pada satuan pendidikan SDMI meliputi aspek-aspek bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data.
Oleh karena penelitian yang akan dilakukan peneliti dilaksanakan pada semester II, maka ruang lingkup materi yang akan dipelajari oleh
siswa kelas V SDMI semester 2 mencakup: a. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya 2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan
3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan 4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
b. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun 1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
20
2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang 3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana
4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri 5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan
bangun ruang sederhana Berdasarkan ruang lingkup materi mata pelajaran matematika kelas
V SDMI semester 2 di atas, maka dalam penelitian ini materi yang akan digunakan adalah menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
dengan materi spesifik penjumlahan pecahan.
4. Materi Pecahan
Dari beberapa materi matematika yang dipelajari di SD Negeri Balangan 1, peneliti menemukan permasalahan materi pecahan. Hal ini
dikarenakan materi pecahan dirasa sulit bagi siswa sehingga hasil belajarnya belum mencapai kriteria yang diinginkan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil ulangan pada materi penjumlahan pecahan, dari 25 siswa yang mengikuti ulangan hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai di atas
standar KKM dan 19 siswa lainnya masih mendapatkan nilai di bawah standar KKM. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti materi
pecahan. Menurut Sukayati 2008: 6 menyatakan bahwa kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal dari bahasa
Latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan memiliki 2 bagian yaitu pemblang dan penyebut
yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus dan bukan miring .