turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya mental akan tetapi melibatkan fisik juga. Dengan cara ini siswa akan merasakan
suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Keuntungan menggunakan pembelajaran aktif yang lain yaitu realita siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda, ada siswa yang
lebih senang membaca, ada yang senang berdiskusi, dan ada juga yang senang praktek langsung inilah yang disebut dengan gaya belajar atau
learning style. Untuk membantu siswa dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperhatikan. Untuk
dapat mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam yang mengandalkan indera
belajar yang banyak. Seperti kutipan satu pertanyaan, “ Mengapa Belajar aktif ?..” alasannya karena belajar aktif itu sangat diperlukan oleh siswa
untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Dari sisi guru sebagai penyampai materi, strategi pembelajaran
aktif akan sangat membantu dalam melaksanakan tugas-tugas keseharian. Bagi guru yang sibuk mengajar strategi ini dapat dipakai dengan variasi
yang tidak membosankan. Pembelajaran aktif merujuk kepada kaedah dimana pelajar
melakukan sesuatu termasuk memproses, mengguna, dan membuat refleksi terhadap apa yang diberikan. Dengan menggunakan kaedah
pembelajaran aktif bukan berarti pengajar tidak perlu lagi memberikan arahan, walau bagaimanapun pemberian arahan merupakan suatu yang
penting untuk disampaikan. Menurut
Bonwell 1995,
Pembelajaran aktif
memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran
analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. 32
2. Siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi.
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi.
4. Siswa lebih banyak di tuntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi.
5. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. Adapun konsep belajar aktif, sebagaimana yang diungkapkan Confusius :
Apa yang saya dengar, saya lupa Apa yang saya lihat, saya ingat
Apa yang saya lakukan, saya paham Ketiga pernyataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar
apa yang dipelajari dikursi sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Ungkapan di atas sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi
dalam proses pembelajaran, yaitu tidak tuntasnya penguasaan anak didik terhadap materi pembelajaran.
Mel Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang ia sebut paham belajar aktif.
What I hear, I forget. What I hear and see, I remember a little. What I hear and see, and ask questions about or discuss with someone else, I begin to
understand. What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill. What I teach to another, I master.
26
Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab mengapa kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu
jawaban yang menarik adalah karena adanya perbedaan antara kecepatan berbicara guru dengan tingkat kemampuan siswa mendengarkan apa yang
disampaikan guru. Penambahan visual pada proses pembelajaran dapat menaikan ingatan
dari 14 ke 38. Dengan penambahan visual disamping auditori dalam pembelajaran kesan yang masuk dalam diri anak didik semakin kuat sehingga
dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan hanya menggunakan audio
26
Mel Silberman, Active Learning, Yogyakarta: Bumi Media, 2002.h. 1
33
pendengaran saja. Hal ini disebabkan karena fungsi sensasi perhatian yang dimiliki siswa . Saling menguatkan, apa yang didengar dikuatkan oleh
penglihatan visual, dan apa yang dilihat dikuatkan oleh pendengaran. Dalam arti kata pembelajaran seperti ini sudah diikuti oleh reinforcement
yang sangat membantu bagi pemahaman anak didik terhadap materi pembelajaran.
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus- stimulus kepada anak didik, agar terjadinya respon yang positif pada diri
anak didik. Kesediaan dan kesiapan mereka dalam mengikuti proses demi proses dalam pembelajaran akan mampu menimbulkan respon yang baik
terhadap stimulus yang mereka terima dalam proses pembelajaran. Respon akan menjadi kuat jika stimulusnya juga kuat. Ulangan-ulangan terhadap
stimulus dapat memperlancar hubungan antara stimulus dan respon, sehingga respon yang di timbulkan akan menjadi kuat.
Pembelajaran aktif pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi actif learning
pada anak didik dapat membantu ingatan memory mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Hal ini kurang
diperhatikan dalam pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran aktif setiap materi pelajaran yang baru harus
dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan
pengetahuan yang sudah ada. Agar murid dapat belajar secara aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta
didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. 34
b. Teknik Guided Note Taking
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar menggunakan otaknya secara aktif. Ketika peserta didik
belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan
ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam
kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga
melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana
yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar
dapat
dimaksimalkan.
Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau
hanya menerima dari pengajar tanpa melakukan kegiatan hanya mendengar, maka ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan.
Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat informasi yang akan atau baru diterima peserta didik dari pengajar. Belajar aktif adalah
salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya di dalam otak. Karena salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat
dilupakan adalah faktor kelemahan otak manusia itu sendiri. Belajar yang hanya mengandalkan indera pendengaran mempunyai beberapa kelemahan,
padahal hasil belajar seharusnya disimpan sampai waktu yang lama.
27
Untuk mengajar dalam kelompok bidang studi eksakta, teori mengajar yang harus dikembangkan adalah teori-teori psikologi kognitif. Di mana teori
mengajar yang dikembangkan akan berhubungan dengan bagaimana guru mampu memberikan pola-pola berpikir yang mekanisti. Antara input dan
output dari proses berpikir harus memenuhi persyaratan logika berpikir yang telah disepakati. Teori-teori psikologi kognitif cukup baik dalam memberikan
kejelasan mengajar seorang guru matematika, dan IPA, di mana suatu formula
27
Hisyam Zaini dkk, …, hlm. xiv
yang ditanamkan pada siswanya akan dengan mudah harus digunakan ketika
siswa harus menggunakannya kembali.
Salah satu teknik yang digunakan dalam strategi pembelajaran aktif adalah Teknik Guided Note Taking. Teknik ini mengharuskan kreativitas
pengajar dalam menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu peserta didik dalam membuat catatan-catatan ketika guru
menyampaikan materi pelajaran. Banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk strategi ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah
mengisi titik-titik.
c. Karakteristik Teknik Guided Note Taking
Perlu diketahui bahwa cara belajar siswa tidak seragam, sehingga perlu diadakan teknik yang variatif, inovatif dan produktif. Oleh karena itu guru
harus memiliki keterampilan yang heterogen, salah satunya keterampilan memahami cara belajar siswanya tersebut.
Th. Dicky Hastjarjo mengemukakan bahwa manusia memiliki dua sisi otak yang masing-masing mempunyai perbedaan dalam berpikir, salah satu
keterampilan yang mampu mengaktifkan otak kanan dan otak kiri adalah dengan keterampilan mencatat.
Beberapa hal yang dibutuhkan dari mencatat adalah ; 2. dibutuhkan suatu metode pencatatan yang mampu mengoptimalkan kerja
kedua belahan otak 3. kerja otak yang lebih bersifat becabang daripada linear, sehingga
dibutuhkan cara mencatat yangsesuai dengan kerja otak. 4. mengenalkan metode mencatat yang menarik, menggunakan teknik
pencatatan yang penuh arti Macam-macam bentuk pencatatan sebagai karakteristik teknik
guided note taking adalah ; 36
1. Spiral learning; yaitu dengan cara memperkenalkan hal yang ringan kemudian berhenti, kembali lagi mengenalkan hal yang lebih mendalam,
berhenti lagi dan kembali mengaktifkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya menjadi suatu meaning arti.
2. Story learning; dimana informasi yang ada dalam bahan ajar dibentuk dalam cerita, kemudian siswa diminta untuk menceritakannya kembali
dengan gaya mereka. 3. Peer presenting; yaitu memberikan kesempaan kepada siswa untuk
berpikir sebentar, kemudian memberi kesempatan untuk mencatat dengan cara mereka, terakhir siswa diminta untuk menjelaskan apa yang dicatat
didepan kelas. 4. Drawing; memberikan kertas kepada siswa, kemudian meminta untuk
mengekspresikan apa yang mereka fahami melalui sebuah gambar. Terakhir siswa tersebut diminta untuk menceritakan maksud ekspresi
gambarnya. 5. Personal
life; mengeksplorasi
materi pelajaran
dengan cara
menghubungkannya dengan kehidupan pribadi masing-masing siswa.
6. Mind mapping; merupakan suatu jaringan, thematik dan gambar yang
diatur melalui peripheral thoughts, yang penuh warna dan diatur
berdasarkan ide-ide kunci. d. Prosedur Pembelajaran Aktif dengan Teknik Guided Note Taking
Adapun langkah-langkah yang akan digunakan pada teknik Guided
Note Taking adalah sebagai berikut :
1. Beri peserta didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari materi pelajaran yang akan disampaikan dengan strategi ceramah,
2. Kosongkan sebagian dari poin-poin yang dianggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut,
3. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah: Berikan suatu istilah dengan pengertiannya; kosongkan istilah atau
definisinya, seperti: .......... adalah bentuk bidang yang mempunyai lima sisi.
Oktagon adalah ................. 37
Kosongkan beberapa pernyataan jika poin-poin utamanya terdiri dari beberapa pernyataan .
Menghilangkan beberapa kata kunci dari sebuah paragraf; Dapat juga dengan membuatkan bahan ajar handout yang tercantum
di dalamnya sub-topik dari materi pelajaran. Beri tempat kosong yang cukup sehingga peserta didik dapat membuat catatan di dalamnya.
4. Bagikan bahan ajar handout yang telah dibuat kepada peserta didik. Jelaskan bahwa beberapa poin penting sengaja dihilangkan agar peserta
didik tetap berkonsentrasi dan mendengarkan pelajaran yang akan di sampaikan
5. Setelah selesai menyampaikan materi, minta peserta didik untuk membacakan hasil catatannya.
6. Berikan klarifikasi Untuk memperbaiki sikap siswa dalam belajar matematika pada
umumnya dengan menggunakan strategi-strategi yang melibatkan siswa secara aktif, salah satunya penggunaan strategi guided note taking.
Pertimbangan lain untuk menggunakan strategi pembelajaran aktif adalah realita bahwa peserta didik mempunyai cara belajar yang berbeda-beda.
Ada peserta didik yang lebih senang membaca, ada yang senang berdiskusi dan ada juga yang senang praktek langsung. Inilah yang sering disebut dengan
gaya belajar atau Learning style. Untuk dapat membantu peserta didik dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin
diperhatikan. Untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam yang melibatkan
indera belajar yang banyak, salah satu yang bisa kita variasikan adalah dengan mengoptimalkan bentuk catatan agar dapat menarik konsentrasi siswa dalam
belajar yang pada akhirnya akan berpengaruh pada perbaikan sikap peserta didik.