Financial Statement 31 Maret 2010
PT BAYAN RESOURCES TBK.
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)/
CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED)
31 MARET 2010 DAN 2009/
(2)
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANGI
DIRECTORS' STATEMENT REGARDING
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN THE RESPONSIBILITY FOR THE INTERIM
INTERIM KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR AS AT AND FOR THE THREE MONTHS PERIOD
31 MARET 2010 DAN 2009 31 MARCH 2010 AND 2009
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Atas nama Dewan Direksi, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama Chin Wai Fong
Alamat Gedung Graha Irama Lt . 12 JI. H. R. Rasuna Said Siok X1 Kav 1 2, Jakarta Selatan Telepon 0215269868
Jabatan Direktur Utama 2. Nama Alastair McLeod
Alamat Gedung Graha Irama Lt. 12 JI. H. R. Rasuna Said Siok X1 Kav 1 - 2, Jakarta Selatan Telepon 0215269868
Jabatan Direktur Keuangan menyatakan bahwa :
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan interim konsolidasian PT Sayan Resources Tbk. dan anak perusahaan ("Grup");
2. Laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah dimuat secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan interim konsolidasian Grup tidak mengandung informasi atau . fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan
4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal Grup.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Atas nama dan mewakili Dewan Direksi
On behalf of the Board of Directors, we, the undersigned:
1. Name Chin Wai Fong
Address Graha Irama Building 1ih Floor JI. H. R. Rasuna Said Block X-1 Kav 1 - 2, South Jakarta Telephone 021-5269868
Position President Director 2. Name Alastair McLeod
Address Graha Irama Building 1ih Floor JI. H. R. Rasuna Said Block X-1 Kav 1 - 2, South Jakarta Telephone 021-5269868
Position Finance Director declare that:
1. .We are responsible for the preparation and presentation of the consolidated interim financial statements of PT Bayan Resources Tbk . and subsidiaries (the "Group 'J;
2. The Group 's consolidated interim financial statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia;
3. a . All information has been fully and correctly disclosed in the Group's consolidated interim financial statements;
b. The Group 's consolidated interim financial statements do not contain false material information or facts, nor do they omit material information or facts; and
4. We are responsible for the Group's internal control systems.
This statement is confirmed to the best of our knowledge and belief.
For and on behalf of the Board of Directors
Chin Wai Fong Direktur UtamalPresident Director
Alastair McLeod
Direktur Keuangan/Finance Director
JAKARTA
29 April/April 2010
Graha Irama 12th Floor, Suite 0
,II. HR. Ras セ NN・N@ Sa:: :3 ;J Kav. 1 & 2, Jakarta Selatan 12950, Indonesia ", セR M R M 5269868 Fax: (6221) 5269864
(3)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements Catatan/
Notes 2010 2009
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2a,3 840,859 1,341,960 Cash and cash equivalents
Piutang usaha, setelah dikurangi Tradereceivables, net of allowance
penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful accounts
sebesar Rp 1.842 (2009: nihil) of Rp 1,842 (2009: nil)
- pihak ketiga 2e,4 390,973 303,812 third parties -
- pihak yang memiliki
hubungan istimewa 2d,2e,4,25 113,266 56,928 related parties -
Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,5 33,126 102,038 Other receivables - third parties
Piutang derivatif 2r,16 104,282 - Derivative receivables
Persediaan, setelah dikurangi Inventories, net of allowance for
penyisihan persediaan usang obsolete inventory of Rp 2,743
sebesar Rp 2.743 (2009 : Rp 3.100) 2f,6 709,977 756,392 (2009: Rp 3,100)
Pajak dibayar dimuka 2o,8a 54,619 130,971 Prepaid taxes
Uang muka dan pembayaran dimuka 2g 71,351 155,874 Advances and prepayments
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, Deferred mobilisation costs,
bagian jangka pendek 2z 14,362 20,123 current portion
Biaya keuangan yang ditangguhkan, Deferred financing costs,
bagian jangka pendek 2y 14,043 11,060 current portion
JUMLAH ASET LANCAR 2,346,858 2,879,158 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang lain-lain Other receivables
- pihak ketiga 2e,5 2,492 - third parties -
- pihak yang memiliki
hubungan istimewa 2d,2e,5,25 31,609 26,991 related parties -
Kas yang dibatasi penggunaannya 7 322,461 232,276 Restricted cash
Pajak dibayar dimuka 2o,8a 952,429 373,389 Prepaid taxes
Pinjaman pada pihak yang
memiliki hubungan istimewa 25 360,960 374,915 Loan to related party
Investasi pada perusahaan
asosiasi 2h,9 - 4,138 Investment in associate
Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of accumulated
akumulasi penyusutan sebesar 2i ,2j depreciation of Rp 1,510,289
Rp 1.510.290 (2009: Rp 1.256.187) 2l,10 1,902,724 1,927,632 (2009: Rp 1,256,187)
Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and
yang ditangguhkan, setelah dikurangi development expenditures, net of
akumulasi amortisasi sebesar accumulated amortisation of
Rp 67.316 (2009: Rp 42.492) 2k,2l,11 256,504 336,109 Rp 67,316 (2009: Rp 42,492)
Aset pajak tangguhan, bersih 2o,8d 304,679 216,726 Deferred tax assets, net
Biaya pengupasan tanah yang
ditangguhkan, bersih 2p,12 631,731 613,034 Deferred stripping costs, net
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, Deferred mobilisation costs, net
dikurangi bagian jangka pendek 2z 51,788 84,415 of current portion
Biaya keuangan yang ditangguhkan, Deferred financing costs, net
dikurangi bagian jangka pendek 2y 29,508 32,883 of current portion
Aset tidak lancar lainnya 53,914 938 Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 4,900,799 4,223,446 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
(4)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
Hutang usaha Trade payables
- pihak ketiga 13 1,109,643 905,973 third parties -
- pihak yang memiliki
hubungan istimewa 2d,13,25 107,274 45,084 related parties -
Hutang pajak 2o,8b 159,576 398,448 Taxes payable
Beban masih harus dibayar 14 597,907 657,860 Accrued expenses
Pinjaman jangka panjang yang akan Current maturities of long-term
jatuh tempo dalam satu tahun loans
- pihak ketiga 15 457,762 2,716,652 third parties -
Sewa pembiayaan yang akan jatuh
tempo dalam satu tahun 2j 3,327 12,379 Current maturities of finance leases
Kewajiban derivatif yang akan jatuh Current maturities of derivative
tempo dalam satu tahun 2r,16 48,729 20,961 liabilities
Kewajiban lain-lain Other payables
- pihak ketiga 29,361 102,573 third parties -
- pihak yang memiliki
hubungan istimewa 2d,25 169 169 related parties -
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 2,513,748 4,860,099 TOTAL CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh Long-term loans, net of current
tempo dalam satu tahun maturities
- pihak ketiga 15 1,966,734 1,456 third parties -
Investasi pada perusahaan
asosiasi 2h,9 5,872 - Investment in associate
Sewa pembiayaan, setelah dikurangi
bagian yang akan jatuh tempo Finance leases, net of current
dalam satu tahun 2j 196 3,577 maturities
Penyisihan imbalan kerja karyawan 2m 12,771 10,096 Provision for employee benefits
Kewajiban derivatif, setelah dikurangi
bagian yang akan jatuh tempo Derivative liabilities, net of current
dalam satu tahun 2r,16 4,297 7,310 maturities
Kewajiban pajak tangguhan, bersih 2o,8e 46,755 1,055 Deferred tax liabilities, net
Penyisihan untuk pembongkaran, Provision for decommissioning,
pemindahan, reklamasi, dan demobilisation, reclamation
restorasi 2s 30,478 4,292 and restoration
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK TOTAL NON-CURRENT
LANCAR 2,067,103 27,786 LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN 4,580,851 4,887,885 TOTAL LIABILITIES
(5)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
Catatan/
Notes 2010 2009
EKUITAS EQUITY
Modal saham: Share capital:
Modal dasar - 12.000.000.000 lembar Authorised - 12,000,000,000 shares
ditempatkan dan disetor penuh issued and fully paid -
- 3.333.333.500 lembar 3,333,333,500 shares
dengan nilai nominal Rp 100 at par value of Rp 100
per saham 17a 333,333 333,333 per share
Agio saham 17b 1,763,137 1,763,137 Additional paid in capital
Modal donasi 457 457 Donated capital
Selisih kurs dari penjabaran Exchange difference from financial
laporan keuangan 2b 124,159 (37,209) statement translation
Difference in value from
Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions of
entitas sepengendali 2a,19a (82,260) (82,260) entities under common control
Laba ditahan: Retained earnings:
- Dicadangkan 18 60,000 60,000 Appropriated -
- Tidak dicadangkan 361,080 194,484 Unappropriated -
Cadangan nilai wajar lindung nilai 2r,16 56,410 (27,895) Fair value hedging reserve
Selisih nilai transaksi atas Difference in value from
penambahan modal anak transactions for subscription
perusahaan 19b (20,896) (20,896) of additional shares in subsidiary
JUMLAH EKUITAS 2,595,420 2,183,151 TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND
(6)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
Pendapatan 2n,20 1,884,192 1,748,738 Revenue
Biaya sehubungan dengan
pendapatan 2n,2v,21 (1,526,283) (1,430,875) Cost of revenue
Laba kotor 357,909 317,863 Gross profit
Beban usaha Operating expenses
Beban penjualan 2n,22 (84,334) (144,147) Selling expenses
General and administration
Beban umum dan administrasi 2n,23 (39,266) (56,862) expenses
Jumlah beban usaha (123,600) (201,009) Total operating expenses
Pendapatan/(beban) lain-lain Other income/(expenses)
Laba penjualan aset tetap 2i,10 - 233 Gain on sale of fixed assets
Laba selisih kurs, bersih 2c 30,852 56,004 Gain on foreign exchange, net
Pendapatan bunga dari bank 3,529 11,668 Interest income from bank
Pendapatan bunga dari pinjaman 25 6,647 8,113 Interest income from loan
Beban bunga (30,042) (32,530) Interest expense
Beban bank (1,328) (274) Bank charges
Lain-lain, bersih 4,610 (1,589) Others, net
14,268 41,625
Bagian rugi perusahaan asosiasi 2h,9 (4,392) (338) Share of associate’s loss
Laba sebelum pajak penghasilan 244,185 158,141 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan, bersih 2o,8c (93,906) (47,238) Income tax expense, net
Laba sebelum hak minoritas 150,279 110,903 Income before minority interests
Hak minoritas atas laba bersih Minority interests in net income
anak perusahaan 2b (6,749) 2,319 of subsidiaries
Laba bersih 143,530 113,222 Net income
Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share
(7)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
Selisih nilai Selisih Selisih nilai transaksi atas kurs dari transaksi penambahan penjabaran restrukturisasi modal anak laporan entitas perusahaan/ keuangan/ sepengendali/ Difference in
Exchange Difference in value from Cadangan
Agio difference value from transactions nilai wajar
Modal saham/ Modal from restructuring for subscription lindung nilai/ Laba ditahan/retained earnings Jumlah
saham/ Additional donasi/ financial transactions of of additional Fair value Tidak ekuitas/ Catatan/ Share paid in Donated statement entities under shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ Total
Notes capital capital capital translation common control subsidiary reserve Appropriated Unappropriated equity
Saldo 1 Januari Balance at 1 January
2010 333,333 1,763,137 457 167,528 (82,260) (20,896) (23,716) 60,000 217,550 2,415,133 2010
Laba bersih - - - 143,530 143,530 Net income
Selisih kurs dari Exchange difference from
penjabaran laporan financial statement
keuangan 2b - - - (43,369) - - - (43,369) translation
Cadangan nilai wajar Fair value hedging
lindung nilai 2r,16 - - - 80,126 - - 80,126 reserve
Saldo 31 Maret Balance at 31 March
(8)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
penjabaran restrukturisasi modal anak laporan entitas perusahaan/ keuangan/ sepengendali/ Difference in
Exchange Difference in value from Cadangan
Agio difference value from transactions nilai wajar
Modal saham/ Modal from restructuring for subscription lindung nilai/ Laba ditahan/Retained earnings Jumlah
saham/ Additional donasi/ financial transactions of of additional Fair value Tidak ekuitas/ Catatan/ Share paid in Donated statement entities under shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ Total
Notes capital capital capital translation common control subsidiary reserve Appropriated Unappropriated equity
Saldo 1 Januari Balance at 1 January
2009 333,333 1,763,137 457 (49,333) (82,260) (20,896) (93,210) 60,000 81,262 1,992,490 2009
Laba bersih - - - 113,222 113,222 Net income
Selisih kurs dari Exchange difference from
penjabaran laporan financial statement
keuangan 2b - - - 12,124 - - - 12,124 translation
Cadangan nilai wajar Fair value hedging
lindung nilai 2r,16 - - - 65,315 - - 65,315 reserve
Saldo 31 Maret Balance at 31 March
(9)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
2010 2009
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities
Penerimaan dari pelanggan 1,941,137 1,638,905 Receipts from customers
Pembayaran kepada direktur dan karyawan (70,462) (81,946) Payments to directors and employees
Pembayaran kepada pemasok (1,326,282) (1,243,487) Payments to suppliers
Kas dihasilkan dari operasi 544,393 313,472 Cash generated from operations
Pembayaran bunga (28,886) (50,317) Payments of interest
Payments of royalties and
Pembayaran royalti dan iuran eksploitasi (257,489) (177,234) exploitation fees
Pembayaran pajak penghasilan badan (75,943) (68,619) Payments of corporate income tax
Pendapatan bunga 3,529 11,668 Receipts of interest
Pembayaran kewajiban lindung nilai (91,621) (16,172) Payments of hedging obligations
Pembayaran lain-lain, bersih (19,714) (22,214) Other payments, net
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitasoperasi 74,269 (9,416) Net cash used in operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activities
Perolehan aset tetap (104,402) (97,973) Acquisitions of fixed assets
Pembayaran biaya eksplorasi dan Payments of deferred exploration and
pengembangan yang ditangguhkan (479) (70,077) development expenditures
Hasil penjualan aset tetap - 233 Proceeds from sale of fixed assets
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi (104,881) (167,817) Net cash used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flows from financing activities
Pembayaran atas: Repayment of:
Pinjaman jangka panjang (26,841) (7,432) Long-term loans
Sewa pembiayaan (1,701) (5,071) Finance leases
Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by financing
aktivitas pendanaan (28,542) (12,503) activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan Net (decrease)/increase in cash and
setara kas (59,154) (189,736) cash equivalents
Cash and cash equivalents at
Kas dan setara kas awal periode 900,013 1,531,696 the beginning of the period
Cash and cash equivalents at
(10)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
non-kas: non-cash activities:
Beban dikapitalisasi ke aset tetap: Expenses capitalised to fixed assets:
- Beban bunga - 885 Interest expense -
Beban dikapitalisasi ke biaya Expenses capitalised to deferred
eksplorasi dan pengembangan yang exploration and development
ditangguhkan: expenditures:
(11)
1. UMUM 1. GENERAL
PT Bayan Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan
pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 executed before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Berdasarkan Akta Notaris No. 88 tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2008 menyetujui perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dan menawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran
Umum Perdana (“IPO”) sebesar 300 juta lembar
saham baru dan sebanyak-banyaknya 900 juta lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-16383.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 2 April 2008.
Based on Notarial Deed No. 88 dated 18 March 2008 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, an Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 18 March 2008 approved the change in the Company’s status from a private to a public company and the offering to the public through an Initial Public Offering (“IPO”) of 300 million new shares and a maximum of 900 million issued and fully paid shares in total. The Notarial Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. AHU-16383.AH.01.02.Tahun 2008 dated 2 April 2008.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan IPO sebanyak 833.333.500 saham. Penawaran kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an IPO of 833,333,500 shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 195 tanggal 27 November 2008 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya mengatur mengenai perubahan tugas dan kewenangan direksi dan komisaris.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 195 dated 27 November 2008 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes in duties and responsibilities of Director and Commisioner.
Akta Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0010688.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 20 Maret 2009.
The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia through Decree No.
AHU-0010688.AH.01.09.Tahun 2009 dated 20 March 2009.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Graha Irama, lantai 12, Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1 - 2, Jakarta Selatan.
The Company’s head office is located at Graha Irama Building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna Said, Block X-1 Kav.X-1 - 2, South Jakarta.
Perusahaan memiliki karyawan sebanyak 101 dan 52 orang, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
As at 31 March 2010 and 2009, the Company had a total of 101 and 52 employees, respectively.
(12)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 March 2010 and 2009 were as follows:
Komisaris Utama : Low Tuck Kwong : President Commissioner
Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners
Mauro Montenero
Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners
Bimo Prakoso
Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director
Direktur : Lim Chai Hock : Directors
Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil
Direktur tidak terafiliasi : R. Soedjoko Tirtosoekotjo : Non-affiliated Director
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as at the date of these consolidated interim financial statements was as follows:
Ketua : Rozik B. Soetjipto : Chairman
Anggota : Abdurrohman : Members
Achmad Ma’mur
Umar Juoro Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di anak perusahaan sebagai berikut:
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:
31 Maret/March
Jumlah aset
Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/
perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets
Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination
2010 2009 2010 2009
Kepemilikan langsung/Direct ownership
PT Dermaga Jakarta Jasa bongkar 87.4 87.4 502,280 547,575
Perkasapratama muat batubara/
(“DPP”) Coal handling
services
PT Indonesia Jakarta Perdagangan, 100 100 338,480 317,632
Pratama (“IP”) jasa kontraktor
pertambangan/
Trading, mining
contractor
services
PT Perkasa Jakarta Pertambangan 100 100 639,742 666,972
Inakakerta batubara/
(“PIK”) Coal mining
PT Wahana Jakarta Pertambangan 100 100 1,733,757 1,292,443
Baratama batubara/
(13)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
31 Maret/March
Jumlah aset
Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/
perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets
Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination
2010 2009 2010 2009
Kepemilikan langsung (lanjutan)/
Direct ownership(continued)
PT Bayan Energy Jakarta Pertambangan, 99.9 99.9 173,823 133,585
(“BE”) pengangkutan
dan konstruksi/
Mining,
transportation
and construction
PT Firman Ketaun Jakarta Pertambangan 100 100 285,495 332,438
Perkasa (“FKP”) batubara/
Coal mining
PT Teguh Sinarabadi Jakarta Pertambangan 100 100 659,157 360,548
(“TSA”) batubara/
Coal mining
PT Metalindo Jakarta Investasi pada 95.2 95.2 1,151,795 1,414,487
Prosestama anak perusahaan/
(“MP”) Investment in
subsidiary
PT Kaltim OTR Jakarta Industri vulkanisir 90 90 27,326 27,098
Tyres (“KOTR”) ban/Tyre
vulcanizing
industry
PT Fajar Sakti Kalimantan Pertambangan 90 90 31,419 65,995
Prima (“FSP”) Timur/East batubara/
Kalimantan Coal mining
PT Bara Tabang Kalimantan Pertambangan 90 90 11,508 5,557
(“BT”) Timur/East batubara/
Kalimantan Coal mining
PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan 90 90 1,474 487
Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/
Kalimantan Coal mining
PT Muji Lines Jakarta Perkapalan/Shipping 100 100 695,132 508,040
(“ML”)
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP
PT Gunungbayan Jakarta Pertambangan 92.7 92.7 1,147,683 1,410,172
Pratamacoal batubara/
(“GBP”) Coal mining
Dalam laporan keuangan interim konsolidasian ini, Perusahaan dan anak-anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated interim financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
(14)
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, dan FSP diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara
(“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT and FSP are governed by Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by
Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the
Government of the Republic of Indonesia.
Grup memiliki 3.183 karyawan pada tanggal 31 Maret 2010 (2009: 2.741) (tidak diaudit).
The Group has 3,183 employees as at 31 March 2010 (2009: 2,741) (unaudited).
Perpajakan PKP2B generasi ketiga Taxation for third generation CCoWs
Berdasarkan PKP2B terkait, PIK, WBM, FKP, dan TSA dibebaskan dari pungutan pajak tertentu, seperti kewajiban bea impor serta Pajak Pertambahan Nilai
(“PPN”) dan Pajak Penghasilan Pasal 22 berdasarkan
Peraturan Pajak Penghasilan tahun 1994 tentang impor barang-barang tertentu yang tidak diproduksi di Indonesia.
Under their respective CCoWs, PIK, WBM, FKP and TSA shall be entitled to certain tax incentives, such as exemption from import duties as well as Value Added Tax (“VAT”) and income tax Article 22 of the Income Tax Law of 1994 on the import of certain items not produced in Indonesia.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi maupun
eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration or exploitation/development:
Area Eksplorasi Exploration areas
Nama lokasi/ Location name Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration
permit
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tanggal 31 Maret 2010/Total net deferred exploration and development
expenditures as at 31 March 2010
KW.05PB0059
(3,434 hektar/hectares) TSA
11 Januari/January
2007* 11 April/ April 2007* 100% - KW.05PB0065 PIK 4 April/April 2006 2 Januari/January 2010* 100% - KW.KTN2006 097 Rr BAS 1 Juli/July 2009*
1 Desember/ December
2011* 100% Rp 1,260
* Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin * The Group is in the process of obtaining extensions of these permits
Area eksploitasi/pengembangan (tidak diaudit) Exploitation/development areas (unaudited)
Nama lokasi/ Location name Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner Tanggal perolehan izin eksploitasi atau pengembangan/ Date of exploitation or development permit Tanggal berakhir izin/ Expiry date of
permit Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah cadangan terbukti dan terduga (dalam jutaan metrik ton)/
Total proven and probable reserves (in million metric
tonnes)
Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million
metric tonnes)
Sisa cadangan per tanggal 31 Maret 2010 (dalam
jutaan metrik ton)*/ Remaining reserves as at 31
March 2010 (in million metric tonnes)* Periode berjalan 2010/ Current period 2010 Akumulasi total produksi/ Cumulative total production
Blok-II/Block-II GBP August2 Agustus/ 1999 11 Juli/2029 July 100% 54.6 1.0 36.4 18.2 Blok-I/Block-I GBP August28 Agustus/ 2007 11 Juli/2029 July 100% 2.0 0.1 0.5 1.5 BlokSepaso/
Block Sepaso PIK August13 Agustus/ 2007 March29 Maret/ 2037 100% 22.1 0.4 3.7 18.4
Blok Satui/Block
Satui WBM October 26 Oktober/ 2007 October25 Oktober/ 2037 100% 76.2 0.6 4.3 71.9
KW KTN 2005018 FSP 21 Juli/July 2005 21 Juli/2025 July 100%
318.8 0.2 2.1 316.7 KW KTN 2004046 BT 7 April/April 2008 April7 April/ 2028 100%
KW.03PB 0059 TSA 29 April/April 2008 April23 April/ 2038 100%
33.3 0.4 1.9 31.4 KW.03PB 0058 FKP 29 April/April 2008 April23 April/ 2038 100%
KW.051PB0108 FKP October27 Oktober/ 2009 October 26 Oktober/ 2010 100%
* Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 31
Maret 2010 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, geologis independen, pada bulan Mei 2008 setelah dikurangi jumlah produksi selama April
2008 – Maret 2010.
* The remaining proven and probable reserves as at 31 March 2010 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, independent geologists, in May 2008 after being reduced by the production from April 2008 – March 2010.
(15)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 29 April 2010.
The Group’s consolidated interim financial statements
were prepared and finalised by the Board of Directors on 29 April 2010.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian Grup, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan interim konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements of the Group, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated interim financial statements are also prepared in conformity with Regulation of the Capital Markets and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 for Guidance on the Presentation of Financial Statements and the Circular Letter of BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of Public Company Issuers in the General Mining Industry.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan interim konsolidasian disusun
dengan dasar harga perolehan, kecuali
dinyatakan secara khusus. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian adalah Rupiah
Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The consolidated interim financial statements have been prepared using historical costs, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated interim financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas interim konsolidasian disusun
menggunakan metode langsung dengan
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan
penyusunan laporan arus kas interim
konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The consolidated interim statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated interim statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (“pooling of interests”). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam
akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada bagian
ekuitas dalam neraca interim konsolidasian.
Restructuring transactions for entities under common control are accounted for using the pooling of interests method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under the equity section of the consolidated interim balance sheets.
(16)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation Laporan keuangan interim konsolidasian meliputi
laporan keuangan Perusahaan dan anak-anak perusahaan dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perusahaan memiliki
kemampuan untuk mengendalikan anak
perusahaan. Anak-anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
The consolidated interim financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated interim financial statements.
Bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai “hak
minoritas” dalam neraca interim konsolidasian.
The proportionate share of minority shareholders in the net assets of subsidiaries is presented as
“minority interest” in the consolidated interim
balance sheets. Hak minoritas dalam suatu anak perusahaan
dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki kewajiban kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
A minority interest is not recognised in respect of subsidiaries with a deficit in equity unless the minority shareholder has a contractual obligation to contribute to fund the deficit.
Transaksi dengan hak minoritas dihitung
menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi hak minoritas yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with minority interests are accounted for under the economic entity method, with any excess on acquisition of minority interests over the share of net assets acquired being recorded in equity.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam
penyajian laporan keuangan interim konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Akun-akun dari PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP, dan KOTR, yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP and KOTR which are reported in a foreign currency, are translated into Rupiah using the following rates:
Aset dan kewajiban: kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal neraca, kecuali sebagian aset tetap DPP yang dijabarkan dengan menggunakan kurs historis.
Assets and liabilities: Bank Indonesia middle rate as at the balance sheet date, except for part of the fixed assets of DPP which are translated at historical rates.
Akun-akun ekuitas: kurs historis. Equity accounts: historical rates.
Akun-akun laba rugi: kurs rata-rata periode berjalan.
Profit and loss accounts: average rate of exchange throughout the period.
(17)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca
dan laba rugi disajikan dalam akun “Selisih Kurs
dari Penjabaran Laporan Keuangan”, sebagai bagian dari ekuitas pada neraca interim konsolidasian.
The difference resulting from the translation of balance sheet and profit and loss accounts is presented as “Exchange Difference from
Financial Statement Translation” under the equity
section of the consolidated interim balance sheets.
c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah
dikonversi menjadi mata uang Rupiah
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated interim statement of income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the balance sheet dates were as follows (full amount):
2010 2009
Dolar Amerika Serikat (“AS$”) United States Dollar (“US$”)
setara Rupiah 9,115 11,575 equivalent to Rp
Euro (“EUR”) setara Rupiah 12,216 15,327 Euro (“EUR”) equivalent to Rp
Dolar Australia (“AUD”) Australian Dollar (“AUD”)
setara Rupiah 8,344 7,949 equivalent to Rp
100 Yen Jepang (“JPY”) 100 Japanese Yen (“JPY”)
setara Rupiah 9,771 11,794 equivalent to Rp
Dolar Singapura (“SGD”) Singapore Dollar (“SGD”)
setara Rupiah 6,505 7,617 equivalent to Rp
Pound Sterling Inggris (“£”) Great Britain Pound Sterling (“£”)
setara Rupiah 13,738 16,559 equivalent to Rp
Ringgit Malaysia (“MYR”) Malaysian Ringgit (“MYR”)
setara Rupiah 2,784 3,172 equivalent to Rp
d. Transaksi dengan pihak yang memiliki
hubungan istimewa
d. Transactions with related parties
Grup telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki hubungan istimewa, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) No. 7 mengenai
“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”.
The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7, “Related Party Disclosures”.
(18)
e. Piutang e. Receivables Piutang disajikan setelah dikurangi penyisihan
untuk saldo piutang ragu-ragu berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan pada periode dimana piutang tersebut ditentukan tidak akan tertagih.
Receivables are presented after providing an allowance for doubtful accounts based on
management’s review of the status of each
account at the end of the financial period. Receivables are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
f. Persediaan f. Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan
dengan metode rata-rata bergerak yang
mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang dan material dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts and materials are valued at cost, determined on a moving average basis, less allowance for obsolete inventory. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan
berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
g. Biaya dibayar dimuka g. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortised over the periods benefited using the straight-line method.
h. Investasi pada perusahaan asosiasi h. Investment in associates
Investasi pada perusahaan dimana Grup
mempunyai pengaruh signifikan yang pada umumnya ditandai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara, namun tidak mengendalikan entitas tersebut, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Menurut metode ini, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham) perusahaan asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi.
Investments in companies in which the Group exercises significant influence, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights, but which it does not control, are accounted for under the equity method. Based on this method, the investment is initially recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the Group’s share of the profits or losses from the associate after the date of acquisition. Profit distributions (except stock dividends) received from the associate reduce the carrying amounts of the investment.
(19)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
h. Investasi pada perusahaan asosiasi (lanjutan) h. Investment in associates (continued) Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau
tidaknya indikasi penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi. Bila terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk mengakui penurunan tersebut.
At the balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of impairment in investments in associates. If there has been a permanent decline in the value of an investment in an associate, the carrying value is written down to recognise the decline.
i. Aset tetap i. Fixed assets
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau KP yang dinyatakan sebagai berikut:
Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets, except land, are depreciated from the month the assets are placed into service using the straight-line method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or Mining Rights terms as follows:
Tahun/Year
Bangunan dan fasilitas pelabuhan 8-20 Buildings and port facilities
Mesin dan peralatan 4-10 Machinery and equipment
Alat pengangkutan 4 Vehicles
Peralatan dan perlengkapan kantor 4 Office furniture and equipment
Peralatan lain 4 Other equipment
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi interim konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated interim statement of income during the financial period in which they are incurred.
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan interim konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation is eliminated from the consolidated interim financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated interim statement of income.
(20)
i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued) Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan
fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset
tetap pada saat proses konstruksi atau
pemasangan selesai. Saat dimulainya
penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
- aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial
dimulai dan biaya penyusutannya
dibebankan sebagai biaya produksi.
- for fixed assets directly used in the
production process, depreciation is
calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
- aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
- for fixed assets not directly used in the
production process, depreciation
commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
j. Aset tetap dari sewa pembiayaan j. Fixed assets under finance leases
Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi interim konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated interim statement of income on a straight-line basis over the period of the lease.
(1)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (continued)
31 Maret/March 2009
Batubara/ Non batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated
Pendapatan 1,706,590 42,148 1,748,738 Revenue
Laba kotor 293,587 24,276 317,863 Gross profit
Beban penjualan (144,147) - (144,147) Selling expenses
General and
Beban umum dan administration
administrasi (56,514) (348) (56,862) expenses
Laba usaha 92,926 23,928 116,854 Operating income
Beban bunga (32,530) - (32,530) Interest expense
Pendapatan bunga 7,978 135 8,113 Interest income
Pendapatan/(beban) Other income/
lain-lain 67,569 (1,527) 66,042 (expenses)
Bagian rugi perusahaan Share of associate’s
asosiasi (338) - (338) loss
Laba sebelum pajak Profit before
penghasilan 135,605 22,536 158,141 income tax
Beban pajak penghasilan (41,402) (5,836) (47,238) Income tax expense
Minority interest in net
Hak minoritas atas laba income of
bersih anak perusahaan 2,319 - 2,319 subsidiaries
Laba bersih 96,522 16,700 113,222 Net income
Aset segmen 6,903,367 199,237 7,102,604 Segment assets Kewajiban segmen 4,703,711 184,174 4,887,885 Segment liabilities
Acquisition of fixed
Perolehan aset tetap 87,978 623 88,601 assets
Penyusutan (77,558) (6,723) (84,281) Depreciation
Amortisation of
Amortisasi biaya eksplorasi deferred exploration
dan pengembangan and development
yang ditangguhkan (10,068) - (10,068) expenditures Informasi segmen geografis yang merupakan segmen
sekunder adalah sebagai berikut:
Geographic segment information as a secondary segment is as follows:
2010 2009
Area penjualan Sales area
- Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, North Asia (China, Japan, Korea -
dan Taiwan) 893,994 595,498 and Taiwan)
- Asia Tenggara (Malaysia, South East Asia (Malaysia, - Thailand, dan Filipina), Thailand and Philippines), tidak termasuk Indonesia 305,129 104,847 excluding Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan, South Asia (India, Pakistan -
dan Sri Lanka) 271,936 531,405 and Sri Lanka)
- Eropa, Amerika Serikat, dan Europe, United States and -
Amerika Selatan 371,014 481,364 South America
- Domestik 42,119 35,624 Domestic -
(2)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
29. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
31 Maret/March 2010
Mata uang asing Setara Rupiah (nilai penuh)/ (jutaan Rupiah)/ Foreign currency Rupiah equivalent
(full amount) (million Rupiah)
Aset Assets
Kas dan setara kas US$ 90,526,483 825,149 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade receivables
- pihak ketiga US$ 43,095,449 392,815 third parties - - pihak yang memiliki hubungan
istimewa US$ 12,426 113,266 related parties -
Piutang lain-lain Other receivables
- pihak ketiga US$ 1,419,554 12,939 third parties - - pihak yang memiliki hubungan
istimewa US$ 3,219,869 29,349 related parties -
Piutang derivatif US$ 11,440,781 104,282 Derivative receivables Uang muka dan pembayaran
dimuka US$ 6,394,784 58,288 Advances and prepayments
Pinjaman pada pihak yang
memiliki hubungan istimewa US$ 39,600,678 360,960 Loan to related party Kas yang dibatasi penggunaannya US$ 35,245,900 321,266 Restricted cash
Jumlah aset 2,105,162 Total assets
Kewajiban Liabilities
Hutang usaha US$ 114,087,668 1,039,909 Trade payables
SGD 177,394 1,154
AUD 6,585 55
JPY 1,510,822 148
MYR 8,205 23
£ 30,775 423
Beban masih harus dibayar US$ 57,369,939 522,927 Accrued expenses Pinjaman jangka panjang yang
akan jatuh tempo dalam satu Current maturities of long-term
tahun US$ 50,220,734 457,762 loans
Sewa pembiayaan yang akan Current maturities of finance jatuh tempo dalam satu tahun US$ 117,016 1,067 leases Kewajiban derivatif yang akan Current maturities of derivative jatuh tempo dalam satu tahun US$ 5,346,015 48,729 liabilities Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang akan Long-term loans, net of current jatuh tempo dalam satu tahun US$ 215,768,900 1,966,734 maturities Kewajiban derivatif, setelah
dikurangi bagian yang akan Derivative liabilities, net of jatuh tempo dalam satu tahun US$ 471,420 4,297 current maturities
Jumlah kewajiban 4,043,722 Total liabilities
Kewajiban bersih 1,938,560 Net liabilities
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 29 April 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar Rp 20.244.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 29April 2010 are translated using the exchange rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group will decrease by approximately Rp20,244.
(3)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Grup telah melaksanakan penelaahan atas
manajemen risiko untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko utama yang terjadi dalam Grup. Dalam rangka mengatasi risiko kesinambungan pendapatan Grup di masa mendatang, Grup mengadakan kontrak penjualan yang bersifat jangka panjang dengan pelanggannya. Selain itu, Grup juga mengadakan kontrak jangka panjang dengan para kontraktor pertambangan untuk menjamin bahwa Grup mampu memenuhi komitmen atas kontrak penjualan jangka panjang.
The Group has conducted a risk management review to identify, measure, monitor and manage the basic risks in the Group. In order to overcome the risk of operational revenue continuity of the Group in the future, the Group has long-term sales contracts with its customers. In addition, the Group also has long-term contracts with its mining contractors to ensure that the Group is able to meet the commitments under its long-term sales contracts.
Grup telah mengadakan sebagian besar kontrak penjualan dalam mata uang Dolar AS, dan pinjaman Grup juga dalam mata uang Dolar AS yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) atas risiko fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS. Grup juga mengadakan ikatan kontrak harga swap batubara dan lindung nilai atas bahan bakar minyak untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara dan bahan bakar minyak di masa mendatang.
The Group has entered into most of its sales contracts in US Dollars and the Group’s loans are also in US Dollars, which indirectly, represents a naturzal hedging on the risk of fluctuation in the Rupiah to US Dollar exchange rate. The Group also entered into coal swap contracts and fuel price hedges to hedge future coal sales and fuel prices.
Dalam rangka mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku bunga yang dapat mengakibatkan ketidakpastian arus kas untuk pembayaran bunga dimasa mendatang, Grup mengadakan ikatan kontrak swap tingkat suku bunga, yang mengkonversi tingkat suku bunga variabel menjadi tingkat suku bunga tetap.
In order to reduce the risk of fluctuation in interest rates which increases the uncertainty of cash flows for interest payments in the future, the Group has entered into an interest rate swap contract, converting a variable interest rate to a fixed interest rate.
31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 31. SUBSEQUENT EVENTS Pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan memperoleh
Fasilitas Pinjaman sebesar AS$300 juta, yang digunakan sebagai pembiayaan kembali pinjaman dari Fasilitas Sindikasi dan penambahan pinjaman. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$ 150 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 22 April 2010, the Company obtained a Loan Facility amounting to US$ 300 million to refinance the Syndicated Loan and provide additional debt. The Facility consists of a Term Loan Facility amounting to US$ 150 million and a revolving Working Capital Facility amounting to US$ 150 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pembayaran Fasilitas Pinjaman Berjangka dilakukan setiap empat bulan dengan masa tenggang dan berakhir pada tahun 2015. Fasilitas Modal Kerja akan jatuh tempo pada tahun 2012 dengan opsi yang dapat diperpanjang salama satu tahun.
Repayment of the Term Loan Facility is on a quarterly basis with a certain grace period and with final maturity in 2015. The Revolving Working Capital Facility is due in 2012 with an one year extendable option.
Fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan perusahaan dari anak perusahaan tertentu, pinjaman Perusahaan di KSC dan aset tetap tertentu milik DPP.
The Loan Facility is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, the Company’s loan to KSC and certain fixed assets of DPP.
Fasilitas Pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the Loan Facility, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
(4)
31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)
31. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak Commodity Producer Colar with entendable Swap dengan SCB untuk pebelian batu bara pada harga dasar dan opsi menjual pada harga tetap pada tahun 2011 sampai dengan 2012.
In 2010, the Company entered into Commodity Producer Colar with entendable Swap contract with SCB to purchase a floor for 2010 and sell option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012.
32. LIKUIDITAS 32. LIQUIDITY
Pada tanggal 31 Maret 2010, Grup memiliki modal kerja negatif. Manajemen telah melakukan analisis secara rinci atas proyeksi arus kas Perusahaan selama 9 bulan ke depan yang berakhir 31 Desember 2010. Berdasarkan proyeksi 9 bulan ke depan tersebut, manajemen berkesimpulan bahwa terdapat cukup likuiditas untuk membiayai operasi Grup, pengeluaran modal yang sudah direncanakan dan pembayaran pinjaman selama periode tersebut. Dalam menyusun proyeksi tersebut, manajemen melakukan telaah atas kebutuhan kas Grup pada periode-periode sebelumnya dan juga faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi operasi Grup selama 9 bulan ke depan, dan berpendapat bahwa asumsi dan analisa sensitivitas yang telah digunakan dalam menyusun proyeksi adalah wajar. Namun demikian, seperti semua asumsi mengenai kejadian di masa depan, asumsi-asumsi ini memiliki keterbatasan dan ketidakpastian dimana beberapa atau semua asumsi-asumsi ini tidak dapat tercapai.
As at 31 March 2010, the Group has negative working capital. Management has undertaken a detailed analysis of the forecast cash flows of the Company for the 9 months ending 31 December 2010. Based on the forecast for the next 9 months, management has determined that sufficient liquidity exists to fund the operations of the business, planned capital expenditure and repayments of bank loans during that period. In preparing the forecast, management has reviewed historic cash requirements of the Group as well as key factors which may impact the operations of the Group during the next 9 month period, and is of the opinion that the assumptions and sensitivities which are included in the cash flow forecast are reasonable. However, as with all assumptions in regard to future events, these are subject to inherent limitations and uncertainties and some or all of these assumptions may not be realised.
Laporan keuangan tidak memasukkan efek dari segala penyesuaian yang mungkin diperlukan jika Grup tidak dapat melanjutkan kelangsungan usahanya di masa depan.
The accompanying financial statements do not include the effect of any adjustments that may be necessary if the Group is not able to continue as a going concern.
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) 33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mempunyai dampak terhadap laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards that are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010:
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) 26 (Revisi 2008) – Biaya Pinjaman.
Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) 26 (Revised 2008) – Borrowing Costs. PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan.
SFAS 50 (Revised 2006) – Financial Instruments: Presentation and Disclosures.
PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
SFAS 55 (Revised 2006) – Financial Instruments: Recognition and Measurement.
Adopsi PSAK di atas tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi Grup atau berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Grup.
The adoption of the above SFAS has not resulted in a substantial change to the Group’s accounting policies nor any significant impact on its financial statements to date.
(5)
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) (lanjutan)
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued) Ikatan Akuntan Indonesia juga telah menerbitkan
beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
The Indonesian Institute of Accountants has also issued the following revised accounting standards that may be applicable to financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 2 (Revised 2009) – Statement of Cash Flows (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Terpisah (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 5 (Revised 2009) – Operating Segments (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011). PSAK 12 (Revisi 2009) – Pelaporan Keuangan
Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 12 (Revised 2009) – Interest in Joint Ventures (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 15 (Revised 2009) – Investments in Associates (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 57 (Revisi 2009) – Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK 58 (Revisi 2009) – Aktiva Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi Dalam Penghentian (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
SFAS 58 (Revised 2009) – Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
(6)
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) (lanjutan)
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is still considering the impact of these revised standards to the consolidated financial statements.
34. REKLASIFIKASI AKUN 34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010.
Certain comparative figures in the consolidated financial statements for the period ended 31 March 2009 have been amended to conform with the basis on which the consolidated financial statements for the period ended 31 March 2010 have been presented.