Ekonomi dan pengangguran Pekerjaan Sosial dan Pengangguran

356 dan program adalah sangat penting untuk memperkuat respons pemerintah kabupatenkota, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat terhadap ketunawismaan, dan memastikan bahwa kebijakan-kebijakan sosial harus mempertimbangkan kenyataan-kenyataan situasi yang dihadapi oleh orang-orang yang tuna wisma. Solusi- solusi jangka panjang yang penting mencakup prakarsa- prakarsa pengembangan sosial dan ekonomi serta menanggulangi ketidaksetaraan dan diskriminasi yang menciptakan hambatan-hambatan di jalan menuju pemenuhan diri sendiri. Selanjutnya, orang-orang yang tuna wisma mengalami pemberdayaan melalui keterlibatan langsung mereka sendiri di dalam aksi sosial dan usaha-usaha advokasi untuk menghadapi dampak- dampak penindasan, pengasingan, dan keputusasaan.

C. Pekerjaan Sosial dan Pengangguran

Naik turunnya perekonomian merupakan masalah-masalah struktural yang secara langsung mepengaruhi dunia kerja. Para pembuat kebijakan memandang pengangguran, setidak- tidaknya pada level tertentu, sebagai sesuatu yang dapat diterima dan normal. Akan tetapi, pekerja sosial memandang pengangguran sebagai suatu isu kesejahteraan sosial yang mengandung dampak yang dramatis. “Akses kepada kesempatan-kesempatan kerja tetap merupakan bantu penjuru keamanan ekonomi individu; kemiskinan dan ketidaksetaraan penghasilan pada dasarnya merupakan suatu fungsi dari pasar kerja” Root, 1993: 334, dalam DuBois Miley, 2005: 299. Tiadanya alokasi anggaran yang setara dalam kesempatan- kesempatan kerja menyebabkan besarnya biaya-biaya kemanusiaan.

1. Ekonomi dan pengangguran

Laporan-laporan memperlihatkan bahwa pada tahun 2003, sekitar 9 juta orang atau sekitar 6 persen pekerja di Amerika Serikat mengalami kehilangan pekerjaan dibandingkan dengan pertengahan tahun 1990-an ketika angka pengangguran adalah sekitar 5 persen Bureau of Labor Statistics, 2003a, dalam DuBois Miley, 2005: 299. Akan tetapi, gambaran-gambaran tersebut di atas menyesatkan, karena beberapa kelompok-kelompok populasi dan wilayah-wilayah di negara ini telah Di unduh dari : Bukupaket.com 357 dihimpit secara keras oleh pengangguran. Sebagai contoh, angka pengangguran yang terendah adalah di Negara Bagian South Dakota 3,3 persen dan angka yang tertinggi di Negara Bagian Louisiana 7,4 persen, Negara Bagian Michigan 7,4 persen, Negara Bagian Washington 7,5 persen, Negara Bagian Alaska 7,9 persen, dan Negara Bagian Oregon 8,1 persen Bureau of Labor Statistics, 2003b, dalam DuBois Miley, 2005: 299. Daerah-daerah metropolitan menderita tingkat pengangguran yang bahkan lebih tinggi. Data dari bulan Juni 2003 menunjukkan bahwa “empatbelas daerah metropolitan mendaftarkan angka pengangguran sekurang-kurangnya 10,0 persen, tujuh di antaranya berada di Negara Bagian California dan lima di Negara Bagian Texas” Bureau of Labor Statistics, 2003c: 1, dalam DuBois Miley, 2005: 299. Selanjutnya, perhatikan perbedaan-perbedaan pada angka pengangguran pada bulan Juli 2003 di kalangan angkatan kerja sipil kaum Kulit Putih 5,5 persen, kaum Kulit Hitam 11,1 persen, dan kaum Hispanic 8,2 persen Bureau of Labor Statistics, 2003a, dalam DuBois Miley, 2005: 299. Selain pengangguran, sebab-sebab perubahan dalam status ekonomi mencakup menurunnya jam kerja atau upah; meningkatnya jumlah lapangan kerja di berbagai sektor pelayanan seiring dengan menurunnya lapangan kerja yang berupah tinggi di sektor manufaktur dan teknologi; pesatnya perluasan pekerjaan-pekerjaan paruh waktu dan kasar yang tidak memberikan paket jaminan kesehatan maupun pensiun; dan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan keluarga seperti perpisahan, perceraian, atau lari dari rumah. Keluarga-keluarga orangtua tunggal sering kehilangan jarring keselamatan dari suatu penghasilan kedua, yang mengakibatkan meningkatnya kecenderungan ketidakstabilan ekonomi. Di Amerika Serikat, para ekonom mendasarkan gambaran-gambaran pengangguran pada survey-survei bulanan dari suatu sampel acak rumahtangga. Mereka menggambarkan angka pengangguran sebagai rasio antara orang-orang yang menganggur dan angkatan kerja Di unduh dari : Bukupaket.com 358 total. Angka-angka ini kemungkinan besar memperkirakan rendah angka pengangguran karena mereka tidak mamasukkan orang-orang yang tidak aktif mencari pekerjaan. Lagi pula, angka pengangguran yang statis merupakan potret dari suatu kondisi yang dinamis: Beberapa orang kembali bekerja, sementara yang lain tetap menganggur. Root 1993, dalam DuBois Miley, 2005: 299 mengidentifikasikan beberapa jenis pengangguran yang berbeda: x Pengangguran bersiklus cyclical unemployment yang disebabkan oleh resesi atau naik turunnya perekonomian sesuai dengan tuntutan pasar kerja. x Pengangguran musiman seasonal unemployment yang disebabkan oleh fluktuasi berkala di dalam industri yang bergantung pada musim seperti perikanan, peternakan, dan konstruksi. x Pengangguran friksional frictional unemployment ialah pengangguran yang dialami oleh orang-orang yang sewaktu-waktu keluar dari pekerjaan karena mereka berganti pekerjaan. x Pengangguran struktural structural unemployment terjadi ketika keterampilan-keterampilan orang berada jauh di bawah ketentuan-ketentuan baru atau ketika diskriminasi terjadi di dalam praktek-praktek ketenagakerjaan. Faktor-faktor struktural menyumbang kepada ketidakseimbangan angka-angka pengangguran di kalangan minoritas etnis dan populasi tertindas lainnya. Dibedakan karena ras, usia, kecacatan, kecenderungan seksual, dan kelas, kelompok-kelompok yang tertindas “harus berhadapan dengan diskriminasi, pemutusan hubungan kerja, dan akibat-akibat dari pemutusan hubungan kerja serta masalah pasar kerja yang menggerogoti kemampuan mereka untuk merawat diri sendiri dan keluarga mereka serta memaksa beberapa di antara mereka untuk jatuh ke dalam pengangguran kronis, semi pengangguran, kemiskinan, dan dalam beberapa kasus, pelembagaan kemiskinan dan Di unduh dari : Bukupaket.com 359 pengangguran” Briar, 1988: 6, dalam DuBois Miley, 2005: 299.

2. Akibat-akibat dari pengangguran