405 perkembangan mereka. Kehilangan ini antara lain
ialah “kehilangan kesehatan, pekerjaan, asuransi kesehatan, perumahan, dan teman-teman ODHA lain”
Taylor-Brown, 1995: 1298, dalam DuBois Miley, 2005: 329. Kehilangan-kehilangan yang lain antara
lain ialah kecacatan, keterbatasan-keterbatasan fisik, dan harga diri. Perubahan-perubahan fisik sering
mengakibatkan suatu proses perkabungan untuk menghadapi hilangnya daya tarik diri dan keinginan
sosial. Sebagai akibat dari kehilangan relasi interpersonal yang disebabkan oleh kematian
pasangan, teman-teman, dan anggota-anggota keluarga atau penarikan diri orang-orang kunci dari jejaring
dukungan sosial, ODHA juga harus menghadapi kesepian dan keterkucilan.
d. Membuat rencana bagi orang-orang yang ia akan
tinggalkan Orang-orang dengan HIVAIDS ODHA sering
menemukan suatu rasa keberlangsungan dan resolusi dalam membuat rencana bagi orang-orang yang
mereka akan tinggalkan. Dengan melibatkan diri di dalam suatu proses perencanaan bagi masa depan
orang-orang yang mereka akan tinggalkan memberikan mereka suatu kesempatan untuk
menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan sebagai akibat dari kematian mereka yang segera akan
datang. Tugas-tugas ini dapat lebih dikonkretkan antara lain dengan melakukan suatu keinginan,
merencanakan pemakaman, menghubungi keluarga dan teman-teman, atau dapat mencakup isu-isu yang
subyektif dan interpersonal antara lain seperti menyiapkan pengacara, keinginan hidup,
merencanakan keuangan, melaksanakan suatu keinginan, merencanakan pemakaman, menghubungi
keluarga dan teman-teman. Persiapan juga dapat meliputi isu-isu yang subyektif dan interpersonal
seperti merajut kembali relasi yang sudah berantarakan dan mengerjakan secara rinci rencana-
rencana pengasuhan anak-anak yang masih menjadi tanggungan mereka.
Di unduh dari : Bukupaket.com
406
e. Isu-isu khas perempuan
Di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, angka kejadian HIVAIDS meningkat secara drastis di
kalangan perempuan, dan dampaknya terhadap kaum perempuan tetap belum terlihat secara besar-besaran
Peterson, 1995; Tangenberg, 2000; dalam DuBois Miley, 2005: 329. Faktor-faktor yang menyumbang
kepada ketidaknampakan ini antara lain ialah rasisme, ketidaksetaraan jender, kemiskinan, dan
ketidakberdayaan, serta spesifikasi medis dari HIVAIDS yang bersifat diskriminatif, yang
mengabaikan banyak kalangan perempuan yang sudah benar-benar tertular HIVAIDS dari kategori
diagnostik HIV, dan dengan demikian, dari kesempatan-kesempatan perlakuan. Hal lain yang
memperburuk situasi yang mereka hadapi ialah, banyak kalangan perempuan yang tertular HIV harus
berhadapan dengan penyakit mereka di dalam konteks tanggung jawab perawatanpengasuhan—
perawatanpengasuhan bagi pasangan mereka yang sudah berada pada AIDS tahap akhir dan
perawatanpengasuhan anak-anak, yang beberapa di antaranya juga sudah tertular HIV Van Loon, 2000,
dalam DuBois Miley, 2005: 330. Apabila anak- anak dilibatkan, kaum perempuan sering mengemban
tanggung jawab untuk melakukan penjagaan dan pengasuhan Taylor-Brown, 1998, dalam DuBois
Miley, 2005: 330.
Suatu studi kualitatif terbaru yang berskala kecil terhadap delapan perempuan yang tertular HIVAIDS
memperlihatkan beberapa isu penting antara lain ialah kekhawatiran-kekhawatiran kaum perempuan akan
stigma dan penolakan, perawatan dalam menghadapi kematian mereka sendiri dan kompleksitas penyakit,
kebutuhan mereka akan dukungan sosial sementara pada saat yang bersamaan mereka mengalami
ketakutan dikucilkan dari pergaulan-pergaulan sosial seandainya penyakit mereka diketahui oleh orang lain,
penyesalan mereka akan kematian mereka sendiri, dan kebutuhan mereka akan informasi yang akurat Hackl,
Di unduh dari : Bukupaket.com
407 Somlai, Kelly, Kalichman, 1997, dalam DuBois
Miley, 2005: 330.
3. Respons pekerjaan sosial terhadap HIVAIDS