Pelayanan-pelayaan berpusat keluarga Perspektif sistem keluarga

454 fisik, keterbelakangan mental, anggua emosional, atau kondisi-kondisi lain yang membutuhkan pengasuhan yang intensif, menempatkan tuntutan- tutuntan peran yang luar biasa pada anggota-anggota keluarganya. Anak semacam ini menimpakan kepada orangtuanya suatu beban pengasuhan, pengetahuan khusus, kesabaran dan pengendalian yang luar biasa yang dalam keadaan normal seharusnya mereka harapkan disediakan oleh masyarakat, dan kemungkinan dikuranginya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan anak. Anak-anak juga dapat merupakan sumber masalah-masalah keluarga apabila keluarga menolak peran-peran mereka ataus ebaliknya mengalami konflik-konflik peran—sebagai contoh, antara tuntutan orangtuanya versus tuntutan teman-teman sebayanya. x Kekurangan sumberdaya-sumberdaya masyarakat. Kondisi-kondisi masyarakat dan tekanan-tekanan lingkungan seperti perumahan yang tidak emmadai, pengangguran, kemiskinan, diskriminasi, pelayanan- pelayanan ksehatan dan kemanusiaan yang tidak terjangkau sebaliknya dapat mempenagruhi kemampuan keluarga untuk berfungsi.

4. Pelayanan-pelayaan berpusat keluarga

Badan-badan sosial pelayanan keluarga mencakup sejumlah besar program-program dan pelayanan- pelayanan yang mencerminkan misinya yang berpusatkan keluarga. Pelayanan-pelayanan keluarga antara lain meliputi konseling keluarga, individu, dan kelompok; pendidikan kehidupan keluarga; bantuan keuangan; program asistensi kerja; dan advokasi keluarga serta perubahan social. Persoalan-persoalan yang dialamatkan oleh pelayanan-pelayanan keluarga antara lain mencakup kekerasan dalam rumahtangga, feminisasi kemiskinan; kecanduan; akibat-akibat dari susunan keluarga alternatif termasuk keluarga-keluarga orangtua tunggal dan campuran; akibat-akibat ketegangan di dalam keluarga; dan pola-pola komunikasi yang tidak dapat menyesuaikan diri. Orang-orang tertarik bekerja di dalam pelayanan-pelayanan keluarga Di unduh dari : Bukupaket.com 455 membutuhkan pengetahuan khusus tentang sistem keluarga dan proses-proses komunikasi, dampak susunan keluarga alternatif keluarga-keluarga orangtua tunggal dan campuranterhadap keberfungsian keluarga, dan pengaruh peralihan-peralihan di dalam kehidupan keluarga.

5. Perspektif sistem keluarga

Intervensi dengan sistem keluarga berfokus pada keluarga sebagai suatu unit. Pendekatan sistem mempertimbangkan dinamika relasi di antara anggota- anggota keluarga dan di antara anggota-anggota keluarga dengan lingkungannya. Keteganagn-ketegangan muncul ketika individu anggota keluarga mengalami kesulitan, ketika anggota-anggota keluarga mengalami kesulitan dalam menghadapi anggota-anggota keluarga satu sama lain, atau ketika keluarga atau salah seorang anggotanya mengalami masalah-masalah yang bersumber dari lingkungan. Idealnya, keluarga memberikan suatu keseimbangan antara ketegangan pada satu sisi dan kemampuan anggota-anggota keluarga untuk saling menyesuaikan diri pada sisi lain. Ketika mempertimbangkan sistem keluarga antargenerasi, pekerja sosial menjajaki cara-cara dimana kekuatan-kekuatan antargenerasi membentuk interaksi- interaksi keluarga. Penjajakan semacam dapat dengan cara mempelajari pengaruh sitem keluarga antargenerasi terhadap relasi dan perilaku serta dapat mencakup suatu rencana untuk membedakan generasi yang satu dari generasi yang lain secara lebih tajam. Tujuan pendekatan ini ialah untuk memahami relasi struktural keluarga sebagai suatu unit dan pola-pola komunikasi di antara anggota-anggota eluarga. Dinamika struktural di dalam keluarga antara lain meliputi peran-peran yang dilaksanakan oleh setiap anggota keluarga, peraturan-peraturan yang mengatur keberfungsian umum keluarga, dan jejaring komunikasi keluarga. Di unduh dari : Bukupaket.com 456 Seperangkat relasi interpersonal yang rumit pasti terjadi di dalam sistem keluarga. Batas-batas peran mendefinisikan perilaku-perilaku yang spesifik dan diharapkan dari masing-masing anggota keluarga. Masalah-masalah keluarga muncul ketika batas-batas ini tidak jelas atau dibuat terlalu ketat. Seks, usia, dan generasi sering mendefinisikan bagaimana keluarga melaksanakan peran-perannya. Sebagai contoh, membiarkan fungsi-fungsi pengasuhan orangtua hanya pada ibu dapat menciptakan pertengkaran keluarga ketika ibu mencari pekerjaan di luar rumah atau ingin melanjutkan sekolahkuliah kembali. Begitu pula, anggota-anggota keluarga yang memiliki dua pekerjaan sekaligus barangkali harus meningkatkan peran pengasuhannya sebagai pencari nafkah dan harapan- harapan mereka yang wajar. Keluarga-keluarga lain barangkali tidak mampu melaksanakan peran-peran pengasuhan karena sesuatu hal. Sebagai contoh, ketika keluarga gagal melaksanakan peran-peran pengasuhan atau kurang memahami peran-peran pengasuhan, anak- anak tidak terurus dengan baik atau bahkan mengalami penerlantaran. Peraturan-peraturan keluarga merupakan alat ukur perilaku bagi anggota-anggota keluarga dan bagi masyarakat. Ketika peraturan-peraturan semacam itu tidak ada, akibatnya ialah ketidakjelasan atau kebingungan. Pada satu sisi, ketika anggota-anggota keluarga menegakkan peraturan-peraturan secara kaku, kemarahan dan permusuhan dapat meletus. Peraturan- peraturan keluarga menspesifikasikan harapan-harapan perilaku; peraturan-peraturan itu seharusnya tidak boleh digunakan untuk mengendalikan secara paksa anggota- anggota keluarga. Komunikasi yang efektif di dalam keluarga bersumber dari garis-garis komunikasi yang terbuka dan fleksibel di antara semua anggota-anggota keluarga. Komunikasi yang tertutup, seperti mendiamkan, satu arah,, atau pesan berantai, adalah tidak efektif. Dalam usaha mereka meningkatkan komunikasi, keluarga dan pekerja sosial dapat menargetkan untuk mengubah pola-pola Di unduh dari : Bukupaket.com 457 komunikasi yang tertutup yang mendorong koalisi dan aliansi, relasi segitiga, dan agenda tersembunyi maksud- masud terselubung. Dalam suatu pendekatan perlakuan keluarga, intervensi-intervensi merajut kembali struktur keluarga, menciptakan pola-pola komunikasi yang lebih efektif, dan mengembangkan batas-batas struktural yang realistik. Pada akhirnya, tujuan perlakuan keluarga ialah untuk mencapai kesatuan keluarga. Dalam praktek yang berpusatkan pada keluarga, sejumlah prinsip-prinsip ekologi memandu pekerja sosial dan klien secara bersama-sama. Pekerja sosial memandang masalah-masalah yang dialami oleh keluarga-keluarga sebagai kesulitan-kesulitan dalam transaksi-transaksi di antara sistem-sistem sosial, atau sebagai gangguan-gangguan perkembangan: x Intervensi bergerak dari suatu model sebab tunggal yang sederhana atau solusi tunggal kepada suatu model umpan balik perubahan. x Pengalaman-pengalaman kehidupan dan jejaring pemberian bantuan alamiah keluarga merupakan abgian yang integral dari proses perubahan. Strategi-strategi intervensi harus memandang keluarga sebagai sumebrdaya-sumberdaya dan memanfaatkan partisipasiaktif anggota-anggota keluarga untuk menigkatkan level keberfungsian yang berkompeten keluarga. x Perspektif ekosistem memandang bahwa perubahan-eprubahan di dalam suatu lingkungan keluarga atau pada suatu perilaku anggota keluarga dapat menimbulkan perubahan-perubahn yang signifikan di dalam sistem keluarga sebagai suatu keseluruhan. x Dalam memilih strategi-strategi atau metodologi- metodologi intervensi, adalah penting untuk memperhatikan prinsip-prinsip keseimbangan, yang menyatakan bahwa terdapat banyak cara yang menghasilkan hasil yang sama. Hartman Laird, 1983, dalam DuBois Miley, 2005: 370. Di unduh dari : Bukupaket.com 458 Sesuai dengan prinsip-prinsip ekologi ini, praktek pekerjaan sosial yang berpusatkan pada keluarga memandang perubahan di dalam keberfungsian keluarga atau anggota-anggotanya, di dalam struktur sosial di atas mana keluarga-keluarga bergantung pada sumberdaya- sumberdaya dan kesempatan-kesempatan untuk bertumbuh dan di dalam relasi-relasi transaksional di antara berbagai sistem sosial.

6. Dukungan pekerjaan sosial kepada keluarga