Isu-isu dalam bekerja dengan orang lanjut usia

524 o Mengidentifikasikan dan mendorong dukungan formal dan informal dalam mendorong ketahanan o Mengidentifikasikan bidang-bidang kekuatan baru yang belum dimanfaatkan dan ketahan-ketahanan yang baru muncul o Mengidentifikasikan dan bekerja untuk meningkatkan atau mengubah aspek-aspek lingkungan fisik baik yang mendukung maupun yang menghambat ketahanan o Mengevaluasi ulang ketahanan yang diasarkan atas tingkat-tingkat kemampuan yang berubah. h. 431.

2. Isu-isu dalam bekerja dengan orang lanjut usia

Pekerja sosial yang bekerja dengan orang-orang lanjut usia harus menguji sikap-sikapnya sendiri tentang penuaan, penyakit, dan kematian. Ini sangat menantang, karena isu-isu masa dewasa orang lanjut usia berada di luar pengalaman-pengalaman kehidupan kebanyakan pekerja sosial profesional. “Dalam bekerja dengan orang lanjut usia, pekerja sosial harus menghadapi isu-isu pribadi tentang penuaan, kecacatan, dan kematian. Apabila pekerja sosial mengalami isu-isunya sendiri yang tidak terselesaikan tentang kematian, kecacatan, atau penuaan, ia menghambat kemajuan dan pekerjaan” Barry, 1988: 451, dalam DuBois Miley, 2005: 431. Orang-orang yang dipengaruhi oleh isu-isu penuaan sering menganggap bahwa orang-orang lanjut usia tidak dapat berubah; namun demikian, pemahaman ini ditentang oleh suatu perspektif yang kompeten yang menyatakan bahwa semua manusia memiliki kemampuan untuk berubah sepanjang siklus kehidupan Berk, 2004. Pekerja sosial dapat mengambil langkah- langkah untuk meningkatkan efektivitasnya dan meningkatkan kepekaan mereka terhadap keberagaman penuaan: o Mengubah stereotip dan citra negatif o Menyadari pengaruh keanggotaan di dalam suatu kelompok usia tertentu o Menyadari banyaknya perbedaan-perbedaan di kalangan orang-orang lanjut usia Di unduh dari : Bukupaket.com 525 o Belajar bagaimana status minoritas etnis, agama, dan jender mempengaruhi pengalaman penuaan. Toseland, 1995: 153-154, dalam DuBois Miley, 2005: 433. Pekerja sosial yang berbasiskan kompetensi bekerja secara kolaboratif dengan orang-orang lanjut usia, bukan hanya sekedar memberikan sumberdaya-sumberdaya konkret yang mengalamatkan masalah-masaah yang didefinisikan secara sempit dan spesifik. Penggunaan bahasa yang positif dalam merangkaikan percakapan- percakapan dengan orang-orang lanjut usia mempromosikan kompetensi dan menitikberatkan kekuatan-kekuatan Chapin Cox, 2001; Cox, 2002; Kivnick Murray, 2001; Miley, 2002; Thompson Thompson, 2001; dalam DuBois Miley, 2005: 433.

3. Kontinuum pelayanan-pelayanan