331 menunjukkan bahwa di seluruh dunia, sekitar 56 persen dari
populasi, atau hampir 3 milyar populasi memproleh penghasilan kurang dari setara 2 dollar per hari . Dari
populasi ini, sekitar 1,2 milyar populasi hidup di dalam kemiskinan yang sangat parah yang penghasilannya kurang
dari 1 dollar per hari.
Untuk mengklarifikasikan isu-isu yang terkait dengan kemiskinan, subbab ini menyajikan konsep Harrington
tentang “Other America” Amerika Serikat yang lain untuk mengalamatkan pertanyaan, “Siapakah orang miskin itu?”
dengan menguji beberapa stereotip yang dianut secara umum, kontras dengan kemiskinan relatif dan absolut, dan
menjelaskan beberapa perspektif.
1. Amerika Serikat yang lain
Banyak kalangan memberikan penghargaan kepada Michael Harrington 1962, penulis buku The Other
America: Poverty in the United States, yang membunyikan genderang perang terhadap kemiskinan
selama pemerintahan Presiden Kennedy. Harrington menegaskan, “Kemiskinan seharusnya didefinisikan
dalam pengertian orang-orang yang tidak memperoleh level kesehatan, perumahan, makanan, dan pendidikan
minimum yang menurut tahap pengetahuan ilmiah kita pada saat ini menspesifikasikannya sebagai mutlak bagi
kehidupan seperti yang sekarang kita alami di Amerika Serikat” DuBois Miley, 2005: 284. Harrington juga
mengusulkan suatu definisi tentang kemiskinan yang mengalamatkan isu-isu psikologis dan dampak-dampak
absolutnya: Suatu definisi terobosan tentang kemiskinan menguji perasaan-perasaan pesimisme dan mengalahkan
orang-orang yang mengalami kemiskinan dan kehilangan potensial bagi anggota-anggota masyarakat dan
masyarakat itu sendiri yang diakibatkan oleh kemiskinan.
Lebih dari 40 tahun setelah tantangan Harrington, kita masih saja mencoba mendefinisikan kemiskinan.
Dewasa ini, orang-orang cenderung mendeskripsikan kemiskinan dalam pengertian akibat-akibat sosial dan
dampaknya terhadap pengurangan pajak, tanpa
Di unduh dari : Bukupaket.com
332 memperhitungkan biaya-biaya kemanusiaan dan
penderitaan manusia yang terkait dengan pemiskinan itu. Orang-orang dapat berurusan dengan kemiskinan secara
dingin sebagai suatu kondisi, yang menciptakan suatu jarak emosional antara orang-orang miskin dan orang-
orang kaya. Kita harus menguji kembali kelompok- kelompok populasi yang terimbas oleh kemiskinan, yang
dinyatakan oleh Harrington 40 tahun yang lalu sedang menetap di bumi “Amerika Serikat yang lain.” Sekarang
ini, sama seperti sebelumnya, kemiskinan menciptakan suatu kelas orang-orang yang miskin. Orang-orang yang
miskin iu tidak memilih untuk menjadi miskin, mereka hanya sekedar miskin. Anak-anak, kelompok yang
memiliki angka kemiskinan yang lebih tinggi—16,3 persen—daripada kelompok usia lain, memberi contoh
yang jelas tentang fakta ini. Anak-anak memiliki resiko yang lebih besar di beberapa wilayah. Sebagai contoh,
pada tahun 2000, angka tertinggi anak-anak yang miskin ditemukan di District of Columbia 32 persen,
Mississippi 27 persen, Louisiana 27 persen, New Mexico 25 persen, dan West Virginia 24 persen
Children’s Defense Fund, 2003, dalam DuBois Miley, 2005: 285. Singkat kata, anak-anak merupakan
35,7 persen dari orang-orang yang miskin, padahal mereka hanya sekiar 25 persen dari populasi Proctor
Dalaker, 2002, dalam DuBois Miley, 2005: 285.
2. Siapakah orang miskin itu?