416 kerja atau pelatihan kerja di setting-setting pekerjaan yang
mendukung.
Suatu pelayanan rehabilitasi yang terindividualisasikan menjelaskan tujuan-tujuan jangka panjang dan
mengidentifikasikan pelayanan-pelayanan yang dapat membantu klien mencapai tujuan-tujuannya. Akses kepada
pelayanan-pelayanan dapat dibatasi oleh persyaratan- persyaratan elijibilitas, dan pekerja sosial dapat dipaksa
oleh hambatan-hambatan kebijakan untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif yang hemat biaya
atau hemat waktu. Suatu rencana pelayanan rehabilitasi, dengan segala perubahannya, akan mengidentifikasikan
kerangka waktu kerja dalam mengimplementasikan dan menyelesaikan pelayanan-pelayanan, menspesifikasikan
sumber pembayaran, dan mengembangkan peran-peran klien dan pekerja sosial dalam memantau, menindaklanjuti,
dan mengevaluasi.
6. Pengubahan lingkungan
Apabila kalangan profesional hanya memfokuskan diri pada isu-isu mikro, mereka dapat salah memperhitungkan
dampak dari konstruksi sosial kecacatan dan menganggap enteng pengaruh-pengaruh lingkungan terhadap
rehabilitasi. Apabila pekerja sosial menitikberatkan perubahan perilaku pribadi dan membuat penyesuaian-
penyesuaian, mereka dapat kehilangan arti penting aspek- aspek sosial, psikologis, hukum, dan ekonomi dari
kecacatan. Penyesuaian-penyesuaian yang berhasil terhadap kecacatan menuntut klien untuk dapat menghadapi
secara efektif kenyataan-kenyataan dunia sosial dan kerja. Dengan demikian, pekerja sosial yang mempromosikan
kemampuan klien mempertimbangkan interaksi antara klien dan lingkungan sosial serta fisiknya.
Setiap pertimbangan kecacatan harus memperhitungkan konteks sosialnya. Bukan hanya individu-individu
menghadapi keterbatasan-keterbatasan fisik yang disebabkan oleh kondisi-kondisi yang mencacatkan, tetapi
mereka juga menderita keterasingan sosial yang disebabkan oleh stereotipe-stereotipe yang merendahkan dan suatu
lingkungan yang mencacatkan. Dampak sosial dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
417 psikologis dari suatu kecacatan sama pentingnya bagi
pencapaian keberfunsgian sosial yang optimum dengan hakekat kecacatan itu sendiri. Walaupun pelayanan-
pelayanan rehabilitasi utamanya berfokus pada penyesuaian pribadi, rehabilitasi juga harus mengalamatkan faktor-
faktor sosial dalam rangka menghadapi pelecehan sosial, stigma, marjinalitas sosial, dan tekanan lingkungan, yang
semuanya memperbutuk akibat-akibat dari kecacatan.
Secara singkat dapatlah dikatakan, kecacatan ialah bagian dari suatu masalah sosial yang menuntut solusi-solusi yang
dikonstruksikan secara sosial.
Program-program rehabilitasi di sekolah-sekolah dan dunia kerja harus diarahkan pada usaha-usaha untuk mengatasi
sikap-sikap prasangka buruk dan praktek-praktek diskriminasi. Pengintegrasian dan pengarusutamaan yang
berhasil para siswamahasiswa dan karyawan merupakan suatu kombinasi antara informasi tentang kecacatan dan
kontak dengan orang-orang yang mengalami kecacatan, Penelitian menganjurkan bahwa untuk mempengaruhi
perubahan-perubahan sikap yang memadai, signifikan, dan konsisten terhadap orang-orang yang mengalami kecacatan
dan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan kerja menuntut pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi
pekerja sosial sehingga dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan orang-orang yang mengalami kecacatan itu.
E. Pekerjaan Sosial dan Kecacatan Perkembangan