Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

60 correlation coefficient Field, 2009: 179. Tabel dibawah ini merupakan interpretasi koefisien korelasi untuk menguji hipotesis Fraenkel, 2012: 253. Tabel 3.9 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Correlation Coefficient Interpretasi 0,00 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Cukup besar 0,61 – 0,80 Sangat besar, akan tetapi jarang di penelitian pendidikan. 0,81 atau lebih Kemungkinan kesalahan penghitungan atau sangat besar hubungaannya. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut Field, 2009: 181. H i : Ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. H null : Tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulanya adalah sebagai berikut: 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 H null ditolak dan H i diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H null diterima dan H i ditolak, berarti tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3.8.2.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Uji retensi dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan masih kuat seperti pada hasil posttest I. Posttest II digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang lebih sensitif daripada posttest I Krathwohl, 2004: 546. Posttest II dapat dilakukan 2 minggu setelah posttest I. Pada hasil skor posttest II dilakukan uji normalitas dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka data tidak terdisitribusi normal dan jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka data terdistribusi normal. Selanjutnya data hasil posttest II dibandingkan dengan data posttest I menggunakan program IBM SPSS statistics versi 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95. Data normal dihitung menggunakan statistik parametrik yaitu Paired samples t-test, dan data terdistribusi tidak normal menggunakan statistik non parametrik yaitu Wilcoxon 61 signed ranks test Field, 2009: 354. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H i : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan Priyatno, 2010: 102 adalah sebagai berikut: 1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, tidak terjadi penurunanpeningkatan skor yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II. 2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi penurunanpeningkatan yang signifikan dari posttest I ke posttest II. Untuk mengetahui persentase penurunanpeningkatan skor posttest I dan posttest II digunakan rumus sebagai berikut Gunawan, 2006: 575: Gambar 3.8 Rumus Persentase Uji Retensi

3.8.2.5 Elemen Kualitatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154