59 kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Analisis statistik dengan
menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95. Jika data terdistribusi normal digunakan statistik
parametrik yaitu Paired samples t-test atau jika data terdistribusi tidak normal digunakan statistik non parametrik yaitu Wilcoxon Signed Ranks test Priyatno,
2009: 345. Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah jika harga Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1.
Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima, berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, terdapat peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I.
2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05,H
null
diterima dan H
i
ditolak, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, tidak terdapat peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I.
3.8.2.3 Uji Korelasi Rerata Pretest dan Posttest I
Uji korelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi antara rerata pretest dan posttest I positif dan signifikan. Positif berarti semakin tinggi skor
pretest, semakin tinggi pula posttest I. Signifikan berarti hasil skor korelasi tersebut bisa digeneralisasi pada populasi. Uji korelasi skor pretest dan posttest
menggunakan rumus bivariate correlations yaitu untuk mengetahui korelasi antara dua variabel. Apabila data terdistribusi normal maka uji korelasi ini
menggunakan rumus bivariate correlation coefficients yaitu Pearson’s
correlation coefficient Field, 2009: 177. Apabila data tidak terdistribusi normal maka menggunakan analisis statistik non-parametrik yaitu rumus
pearman’s
60 correlation coefficient Field, 2009: 179. Tabel dibawah ini merupakan
interpretasi koefisien korelasi untuk menguji hipotesis Fraenkel, 2012: 253.
Tabel 3.9 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Correlation Coefficient
Interpretasi
0,00 – 0,40
Rendah 0,41
– 0,60 Cukup besar
0,61 – 0,80
Sangat besar, akan tetapi jarang di penelitian pendidikan. 0,81 atau lebih
Kemungkinan kesalahan
penghitungan atau
sangat besar
hubungaannya.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut Field, 2009: 181. H
i
: Ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H
null
: Tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulanya adalah sebagai berikut: 1.
Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 H
null
ditolak dan H
i
diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. 2.
Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak, berarti tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.8.2.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan