56
3.8.1.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan
mengevaluasi dan kemampuan mencipta. Secara prinsip digunakan rumus: O
2
- O
1
– O
4
- O
3
yaitu dengan mengurangkan selisih skor posttest I – pretest pada
kelompok kontrol dengan selisih skor posttest I – pretest pada kelompok
eksperimen Cohen, 2007: 277. Analisis statistik dilakukan dengan program komputer IBM SPPS Statistics 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95.
Jika data berdistribusi dengan normal digunakan Independent samples t-test atau jika data berdistribusi tidak normal maka digunakan Mann-Whitney U test.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I-pretest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I-pretest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan Santoso, 2012: 100
adalah sebagai berikut: 1.
Jika nilai sig. 2-tailed 0,05, diterima dan
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I-pretest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka penerapan metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta.
2. Jika nilai sig. 2-tailed 0,05,
ditolak dan diterima. Artinya ada
perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I-pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka penerapan metode inkuiri
berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta.
3.8.1.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan
mencipta. Teknik pengujian klasik untuk mengetahui signifikansi pengaruh perlakuan belum bisa menunjukkan apakah pengaruh tersebut cukup substansif
atau tidak. Pentingnya suatu pengaruh ini sering disebut sebagai effect size ES.
57 Field 2009: 56-57 mengatakan bahwa effect size merupakan suatu ukuran
objektif yang memiliki standar tertentu untuk mengatahui suatu efek dari suatu perlakuan yang dihasilkan. Untuk mengetahui effect size digunakan koefisien
korelasi Pearson. Tabel di bawah ini merupakan kriteria untuk menentukan besarnya efek Fraenkel, 2012: 253.
Tabel 3.8 Kriteria Besar Efek Correlation Coefficient
Interpretasi
0,00 – 0,40
Rendah 0,41
– 0,60 Cukup besar
0,61 – 0,80
Sangat besar, akan tetapi jarang di penelitian pendidikan. 0,81 atau lebih
Kemungkinan kesalahan
penghitungan atau
sangat besar
hubungaannya.
Untuk menghitung persentase pengaruh terlebih dahulu dihitung koefisien determinasi R
2
dengan cara mengkuadratkan hasil r kemudian dikalikan 100 Field, 2009: 179.
Cara yang digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Jika distribusi data normal, penghitungan harga r dapat dilakukan dengan
rumus sebagai berikut Field, 2009: 332:
Gambar 3.4 Rumus Besar Efek untuk Data Normal
Keterangan : r
= besar efek effect size yang menggunakan koefisien korelasi Pearson t
= harga uji t df
= harga derajad kebebasan degree of freedom
Jika distribusi data tidak normal digunakan rumus berikut Field, 2009: 550:
Gambar 3.5 Rumus Besar Efek untuk Data Tidak Normal
√
√
58 Keterangan :
r = besar efek effect size yang menggunakan koefisien korelasi Pearson
Z = harga konversi dari standar deviasi dari uji statistik Mann-Whitney
N = jumlah total observasi dalam hal ini 2 x jumlah siswa
3.8.2 Analisis Lebih Lanjut