39
2.2.3 Literature Map
2.3 Kerangka Berpikir
Siklus perkembangan otak sering disebut perkembangan kognitif anak. Berdasarkan teori kognitif Piaget, perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar
kelas V masuk ke dalam tahap pemikiran operasional konkret. Hal tersebut ditandai dengan penerapan aturan logis yang jelas. Begitu pula dengan teori
Vygotsky yang merupakan salah satu teori belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan model pembelajaran inkuiri kooperatif.
Siswa kelas V masih memerlukan bantuan scaffolding dalam melaksanakan pembelajaran sehingga metode pembelajaran yang cocok
digunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan metode guided inquiry. Metode guided inquiry atau yang sering disebut inkuiri terbimbing merupakan
langkah-langkah pembelajaran yang membantu siswa untuk menemukan sendiri pemecahan masalah dengan menggunakan pedoman berupa pertanyaan-
pertanyaan yang membimbing atau bantuan scaffolding.
Metode Inkuiri
Maretasari, Subali, Hartono 2012
Metode Inkuiri Terbimbing – meningkatkan
hasil belajar dan sikap ilmiah Proses Kognitif
Ali 2014
Metode Inkuiri
– prestasi akademik Sofiani 2011
Guided Inquiry – hasil belajar fisika
Wallace Jefferson 2015
Exsperimental - Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
Arnyana 2006
Quasi Experiment - Kemampuan Berpikir Kreatif
yang perlu diteliti Metode inkuiri - kemampuan
mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA
Lewy, Zulkardi Nyimas 2009
Kemampuan berpikir tingkat tinggi materi pokok bahasan barisan dan deret bilangan.
40 Perkembangan kognitif siswa melalui tahapan proses kognitif yang paling
banyak dijumpai dalam tujuan-tujuan di bidang pendidikan, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Sesuai
dengan tujuan pendidikan yang sampai pada keterampilan tingkat tinggi, siswa tentunya dapat menguasai kemampuan kognitif mengevaluasi dan mencipta.
Kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang paling kompleks dari proses kognitif siswa. Proses kognitif mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat
keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan konsistensi. Sedangkan proses kognitif
mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Proses kognitif mencipta terdiri dari merumuskan,
merencanakan, dan produksi. Beberapa sekolah di Yogyakarta telah menerapkan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 ini mengembangkan kemampuan kognitif, sikap dan psikomotor. Dalam usaha mencapai kemampuan tersebut tentunya guru memerlukan metode
pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk belajar sampai pada kemampuan kognitif mengevaluasi dan mencipta. Penerapan metode inkuiri menjadi solusi
tepat, karena metode inkuiri mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga diharapkan siswa dapat mencapai keterampilan yang paling kompleks
yaitu kemampuan kognitif mengevaluasi dan mencipta. Jika metode inkuiri diterapkan pada mata pelajaran IPA, penerapan metode inkuiri akan berpenngaruh
terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta siswa.
2.4 Hipotesis Penelitian