14 pemecahan masalah.
Tersedianya bantuan dari teman sekelas atau guru scaffolding siswa akan melompat dari zone of actual development menuju zone
of potential development melalui proses yang disebut ZPD Santoso, 2010: 134. Teori perkembangan kognitif Piaget dan Teori belajar sosial Vygotsky
menunjukkan kaitan yang sangat erat antara proses belajar kognitif yang di dukung dengan proses belajar sosial dengan scaffolding. Dengan demikian, siswa
akan tertantang untuk mengikuti setiap langkah pembelajaran menggunakan metode inkuiri yang akan membekali kemampuan berpikir kritis siswa dan
membantu siswa dalam memecahkan masalah baik yang ada dalam pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari.
2.1.1.2 Metode Pembelajaran
Percival dan Ellington menjabarkan pengertian metode method adalah cara umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau
mempraktikkan teori tertentu yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan belajar. Selanjutnya Reigeluth dalam Rianto, 2006: 6. mengartikan bahwa
metode mencakup rumusan tentang pengorganisasian bahan ajar, strategi penyampaian, dan pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan tujuan, hambatan,
dan karakteristik peserta didik sehingga diperoleh hasil yang efektif, efisien dan menimbulkan daya tarik dalam pembelajaran. Definisi yang lebih komprehensif
diberikan oleh Neumann dan Koper yang mengatakan bahwa metode pembelajaran didefinisikan sebagai seperangkat aktivitas yang mengarah pada
hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan pendukung pembelajaran Yaumi, 2014: 253. Kemp mengelompokkan pola pembelajaran, yaitu klasikal,
mandiri, dan interaksi guru dan peserta didik atau pengajaran kelompok Rianto, 2006: 6.
Ciri-ciri metode yang berpeluang memfasilitasi peserta didik selama proses pembelajaran, antara lain: 1 memungkinkan terciptanya kondisi kondusif
selama proses pembelajaran, 2 memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam mempelajari bahan ajar selama proses pembelajaran, 3 memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, 4 memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang mencapai
segenap potensi dalam dirinya secara seimbang, 5 memungkinkan peserta didik
15 untuk melakukan refleksi secara bebas terhadap pengalaman belajar yang
diperoleh ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitar fisik dan sosial, 6 mendorong tumbuh-kembangnya kepribadian peserta didik, utamanya sikap
terbuka, demokratis, disiplin, tanggung-jawab, dan toleran serta komitmen terhadap nilai-nilai sosio-budaya bangsanya Rianto, 2006: 9.
Ada beberapa metode pembelajaran yaitu 1 metode ceramah, yaitu metode yang dalam penyampaian materinya secara lisan, 2 metode demonstrasi,
yaitu metode dengan cara memberikan contoh terlebih dahulu, 3 tanya jawab, yaitu metode dengan cara mengajukan pertanyaan kepada perserta didik, 4
metode diskusi, yaitu interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk memecahkan masalah, 5 metode studi mandiri, yaitu pelaksanaan tugas
siswa secara mandiri, 6 metode pemecahan masalah, yaitu metode yang merangsang berfikir untuk memecahkan masalah, 7 metode bermain peran, yaitu
metode yang melibatkan dua siswa atau lebih untuk melakukan peran dari tokoh yang dilakoninya Yamin, 2008: 153. Metode-metode tersebut merupakan
metode yang sering digunakan guru dalam melaksanakan pembelajarannya. Penjelasan mengenai macam-macam metode tersebut belum dibahas mengenai
metode inkuiri yang dapat merangsang daya berpikir siswa untuk mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2.1.1.3 Metode Inkuiri