Pembelajaran Kurikulum 2013 Kajian Pustaka

26 disimpulkan proses mencipta terdiri dari merumuskan, merencanakan, dan produksi Anderson Krathwohl, 2010: 128-133. Proses kognitif mencipta yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu merumuskan hipotesis, merencanakan penelitian dan mendesain rangkaian listrik.

2.1.2 Pembelajaran Kurikulum 2013

Pembelajaran pada kurikulum 2013 merupakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid Poerwadarminta, dalam Majid, 2014: 80. Pembelajaran terpadu berawal dari pengembangan skema-skema pengetahuan yang ada dalam diri siswa. Hal tersebut merupakan salah satu pengembangan filsafat konstruktivisme. Pada akhir proses pembelajaran, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya Bell, dalam Majid, 2014: 83. Kurikulum 2013 SDMI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema Majid, 2014: 86. Prinsip-prinsip pembelajaran tematik adalah sebagai berikut: 1 Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari; 2 Pembelajaran tematik integratf perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling berkaitan; 3 Pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan untuk kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum; 4 Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal Majid, 2014: 89. Karakteristik pembelajaran tematik yaitu berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan Majid, 2014: 89-90. Keuntungan 27 dalam pembelajaran tematik adalah 1 pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman konseptual siswa terhadap realitas sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualitas, 2 pembelajaran tematik memungkinkan siswa mampu mengeksplorasi pengetahuan melalui serangkaian proses kegiatan pembelajaran, 3 pembelajaran tematik mampu meningkatkan keeratan hubungan antar siswa Prastowo, 2014: 65-66. Pembelajaran tematik Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik scientific approach. Pendekatan saintifik pada umumnya melibatkan pengamatan yang membutuhkan perumusan hipotesis atau pengumpulan data. Pembelajaran dengan integrasi kegiatan ilmiah pada umumnya merupakan kegiatan inkuiri Sani, 2014: 50-51. Dyer mengemukakan keterampilan inovatif yang merupakan ciri pembelajaran saintifik terdiri dari 1 observasi, 2 bertanya, 3 melakukan percobaan, 4 asosiasi menghubungkanmenalar, dan 5 membangun jaringan networking. Berdasarkan teori Dyer tersebut, dapat dikembangkan pendekatan saintifik yang memiliki komponen proses pembelajaran antara lain: 1 mengamati, 2 menanya, 3 mencobamengumpulkan informasi, 4 menalarasosiasi, 5 membentuk jejaring atau komunikasi Sani, 2014: 53.

2.1.3 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154