Jenis-jenis Rangkaian Listrik Materi Listrik

32 magma Hermana, 2009: 155. Turbin listrik digerakkan oleh energi panas bumi geotermal. Contohnya PLTG Bayongbong di Garut Jawa Barat. d. Pembangkit Listrik Tenaga Disel PLTD Turbin listrik digerakkan oleh tenaga disel. Bahan bakar yang digunakan ialah minyak solar Hermana, 2009: 153. Di berberapa kota terdapat PLTD misalnya di Palangkaraya. Disel dalam ukuran kecil sering digunakan sebagai sumber listrik cadangan di rumah sakit atau kantor- kantor jika listrik dari pusatnya padam. e. Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS Panas matahari dapat diserap oleh panel surya atau sel surya. Panas matahari ini kemudian digunakan untuk memanaskan air di rumah atau di hotel. Selain iu, energi cahaya matahari juga dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya atau sel surya Hermana, 2009: 153. f. Pembangkit Listrik Tenaga Angin Angin yang bergerak memiliki energi kinetik yang sangat besar. Energi tersebut mampu memutar turbin sehingga turbin dapat memutar generator untuk membangkitkan energi listrik Hermana, 2009: 154.

2.1.4.2 Jenis-jenis Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah rangkaian yang terdiri atas 1 sumber listrik, 2 penghantar listrik atau kabel, dan 3 alat listrik atau alat elektronik. Contoh- contoh alat listrik yaitu: a. Sekering adalah alat pengaman arus listrikalat pemutus arus listrik jika ada konsleting hubungan singkatbertemunya kutub positif dan kutub negatif pada kabel yang mengelupas b. Saklar adalah alat untuk menyambung dan memutus arus listrik. c. Stop kontak adalah alat penyalur listrik d. Bola lampu adalah alat penerangan e. Fitting adalah tempat dudukan bola lampu f. Kabel adalah alat penghantar listrik 33 Arus listrik dapat mengalir melalui kabel dan alat-alat listrik lainnya. Besar kecilnya tegangan bergantung pada sumber listrik. Setiap rumah biasanya menggunakan listrik bertegangan 220 Volt. Arus listrik terjadi karena muatan yang bergerak, yaitu muatan yang bergerak dari kutub positif menuju kutub negatif dan elektron yang bergerak dari kutub negatif menuju kutub positif. Arus listrik hanya akan mengalir dalam rangkaian tertutup. Sebaliknya, pada rangkaian terbuka arus listrik tidak dapat mengalir. Arus listrik mengalir dari kutub positif + menuju kutub –. Keduanya dihubungkan melalui kabel sehingga lampu dapat menyala. Sumber: https:id.wikipedia.orgwikiArus_listrik Gambar 2.5 Arah Gerak Muatan 1. Rangkaian Listrik Tertutup dan Terbuka Bola lampu akan menyala jika saklar dalam keadaan tertutup. Rangkaian ini disebut rangkaian tertutup. Sebaliknya, jika saklar terbuka, bola lampu tidak akan menyala. Rangkaian ini disebut rangkaian terbuka. Sumber: Zulfikar, 2009: 55 Gambar 2.6. Rangkaian Listrik Tertutup dan Terbuka 34 Sumber: Sularmi, 2009: 100 Sumber: Sularmi, 2009: 100 Gambar 2.7 Contoh Rangkaian Listrik Terbuka Gambar 2.8 Contoh Rangkaian Listrik Tertutup 2. Rangkaian Listrik Seri Rangkaian listrik seri yaitu rangkaian listrik yang alat listriknya bola lampu mendapat arus dari baterai secara berurutan. Dalam rangkaian seri, jika salah satu lampu padam, lampu yang lain akan ikut padam. Arus listrik yang mengalir di kedua lampu mempunyai besar yang sama. Tegangan listrik pada kedua lampu mempunyai sifat sebagai berikut Kusumawati, 2014: 16. a. Jika kedua lampu mempunyai ciri sama, tegangan listrik bernilai sama. b. Jika kedua lampu mempunyai ciri yang berbeda, tegangan listrik akan berbeda. Sumber: Kusumawati, 2014: 16 Gambar 2.9. Rangkaian Listrik Seri 3. Rangkaian Listrik Paralel Rangkaian listrik paralel yaitu rangkaian listrik yang masing-masing bola lampunya mendapat arus listrik langsung dari sumbernya. Dalam rangkaian paralel, jika salah satu lampu padam, lampu yang lain akan tetap menyala. Tegangan listrik dikedua lampu bernilai sama. Arus listrik pada kedua lampu mempunyai sifat sebagai berikut Kusumawati, 2014: 16-17. 35 a. Jika kedua lampu mempunyai ciri sama, arus listrik bernilai sama. b. Jika kedua lampu mempunyai ciri yang berbeda, arus listrik akan berbeda. Sumber: Kusumawati, 2014: 16 Gambar 2.10 Rangkaian Listrik Paralel

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian tentang Inkuiri

Maretasari, Subali, Hartono 2012 melakukan penelitian mengenai penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis laboratorium untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap ilmiah siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1 untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa, 2 untuk menganalisis peningkatan sikap ilmiah siswa, 3 untuk menganalisis perubahan sikap ilmiah siswa dalam menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis laboratorium. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X-2 sebagai kelas kendali dimana masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain control pre-post group dengan random sampling. Hasil analisis data menunjukkan bahwa gain hasil belajar sebesar 0,53 dan peningkatan gain sikap ilmiah siswa sebesar 0,31. Sehingga dapat disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing berbasis laboratorium mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa. Temuan lain dalam penelitian ini adalah didapatkan suatu hubungan, yaitu setiap terjadi peningkatan sikap ilmiah akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Sofiani 2011 melaksanakan penelitian untuk mengetahui pengaruh model inkuiri terbimbing guided inquiry terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep listrik dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model inkuiri terbimbing guided inquiry terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154