40 Perkembangan kognitif siswa melalui tahapan proses kognitif yang paling
banyak dijumpai dalam tujuan-tujuan di bidang pendidikan, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Sesuai
dengan tujuan pendidikan yang sampai pada keterampilan tingkat tinggi, siswa tentunya dapat menguasai kemampuan kognitif mengevaluasi dan mencipta.
Kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang paling kompleks dari proses kognitif siswa. Proses kognitif mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat
keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan konsistensi. Sedangkan proses kognitif
mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Proses kognitif mencipta terdiri dari merumuskan,
merencanakan, dan produksi. Beberapa sekolah di Yogyakarta telah menerapkan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 ini mengembangkan kemampuan kognitif, sikap dan psikomotor. Dalam usaha mencapai kemampuan tersebut tentunya guru memerlukan metode
pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk belajar sampai pada kemampuan kognitif mengevaluasi dan mencipta. Penerapan metode inkuiri menjadi solusi
tepat, karena metode inkuiri mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga diharapkan siswa dapat mencapai keterampilan yang paling kompleks
yaitu kemampuan kognitif mengevaluasi dan mencipta. Jika metode inkuiri diterapkan pada mata pelajaran IPA, penerapan metode inkuiri akan berpenngaruh
terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta siswa.
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi
pada mata pelajaran IPA Kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016.
2.4.2 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta
pada mata pelajaran IPA Kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016.
41
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mengenai jenis penelitian yang digunakan,
setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, uji validitas dan uji reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data,
dan teknik analisis data.
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimental tipe non equivalent control group design. Penelitian eksperimental merupakan
penyelidikan yang dengan sengaja mengontrol dan memanipulasi keadaan sesuai dengan tujuan penelitian, memperkenalkan intervensi dan pengukuran terhadap
perbedaan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perubahan nilai pada satu variabel variabel independen dan mengobservasi pengaruh
perubahan tersebut terhadap variabel yang lain variabel dependen Cohen, 2007: 272. Desain penelitian eksperimental ini adalah Field atau Quasi Experimental
Design dengan situasi yang telah disetujui bersama yaitu penelitian yang melibatkan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Penerapan metode inkuiri treatment dilaksanakan pada kelompok eksperimen sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah.
Pemilihan populasi untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditentukan berdasarkan kelas yang telah dibentuk oleh pihak sekolah Cohen, 2007: 282.
Tipe penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Pemilihan tipe Nonequivalent Control Group Design atas dasar pemilihan
responden kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random Sugiyono, 2010:114-116, kerangka kelompok kontrol berbeda dengan
kelompok eksperimen yaitu kelompok kontrol tidak dilakukan treatment tetapi menggunakan metode pembelajaran tradisional yaitu metode ceramah, sedangkan
kelompok eksperimen dilakukan treatment menggunakan metode inkuiri. Desain