Prinsip Pembelajaran Karakter bagi Siswa Tunanetra

43 atau mendengarkan dari media audio yang memuat cerita mengenai karakter-karakter. b. Penyatuan konsep, pembelajaran karakter toleransi dan peduli sosial dijelaskan melalui media audio Cerdikera. Pembelajaran dimulai dengan cerita sehari-hari yang menampilkan karakter toleransi dan peduli sosial beserta contoh dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, kemudian ditegaskan kembali apa yang sudah dipelajari melalui diskusi atau tanya jawab. c. Belajar sambil melakukan, prinsip pembelajaran ini dilakukan dengan cara belajar sambil guru memberikan stimulus kepada siswa untuk mengetahui respon siswa apakah selama pembelajaran siswa sudah melakukan karakter yang toleransi dan peduli sosial dan siswa tunanetra juga berlatih menceritakan kembali karakter yang sudah dipelajari menggunakan media audio Cerdiketra.

D. Pemahaman Konsep Karakter Siswa Tunanetra

1. Pemahaman Konsep Karakter

Pemahamaan adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat BPMRP, 2014:5. Pemahaman menurut Bloom Winkel, 2004: 274 mencakup kemampuan untuk menangkap makna dalam arti yang dipelajari. Kemampuan memahami dapat juga disebut dengan istilah “mengerti”. Seorang siswa dikatakan telah mempunyai kemampuan mengerti atau memahami apabila siswa tersebut dapat menjelaskan suatu konsep tertentu 44 dangan kata-kata sendiri, dapat membandingkan, dapat membedakan, dan dapat mempertentangkan konsep tersebut dengan konsep lain. Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa itu termasuk atau tidak ke dalam ide abstrak tersebut Herman Hudojo, 2003: 124. Sedangkan konsep menurut Winkel 2004: 92 adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Berdasarkan pengertian pemahaman dan konsep tersebut, dapat ditegaskan oleh penulis bahwa pemahaman konsep adalah kemampuan siswa untuk dapat mengerti, memahami, menjelaskan suatu ide abstrak tertentu dangan kata-kata sendiri, dapat membandingkan, dapat membedakan, dan dapat mempertentangkan ide abstrak tersebut dengan ide abstrak lain. Menurut Juang Sunarto 2005:130 siswa tunanetra perlu mengenal beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan konsep. Hal tersebut, berarti bahwa siswa tunanetra perlu diajarkan pemahaman konsep agara bermanfaat dalam kehidupannya. Konsep dalam penelitian ini yaitu konsep mengenai karakter toleransi dan peduli sosial. Pada penelitian ini ssiwa tunanetra membentuk konsep melalui pengalaman yang siswa dengar dari media audio Cerdiktera. Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menjelaskan, menyebutkan contoh-contoh, mengerti manfaat karakter toleransi dan peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari. 45

2. Evaluasi Hasil Belajar tentang Pemahaman Konsep Karakter Siswa

Tunanetra Keberhasilan suatu tujuan pembelajaran dapat diketaui melalui evaluasi pembelajaran. Menurut Tyler Hamid Hasan, 2009:35 “evaluation is the process for determining the degree to which these changes in behavior are actually taking place” Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa evaluasi berfokus pada upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar. Menurut Worthen dan Sanders Hamid Hasan, 2009:33 evaluasi adalah proses pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan dan didalamnya terdapat perbedaan mengenai siapa yang dimaksudkan dengan pengambilan keputusan. Menurut Sukardi 2011:2 evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Evaluasi merupakan suatu proses yang disengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan dara tersebut kemudian dibuat suatu keputusan Ngalim Purwo, 2006:3. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa evalausi pembelajaran adalah proses penilaian dan pengumpulan informasi untuk menentukan tingkat perubahan dalam proses belajar mengajar. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan cara tes dan non-test. Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait, atribut 46 pendidikan, psikologik atau hasil belajar yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar Tim Pakarti, 2007:10. Non Tes adalah evalausi hasil belajar siswa yang dilakukan tanpa menguji siswa, tetapi dilakukan pengamatan, wawancara, menyebar angket, dan memeriksa dokumen-dokumen Anas Sudijono, 2006:76. Pada penelitian ini evaluasi hasil belajar untuk mengukur pemahaman siswa mengenai konsep karakter dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes dapat dinilai secara objektif, dinilai siapapun akan menghasilkan nilai yang sama Ngalim Purwo, 2006:35. Tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda multiple choice test. Kegiatan evalausi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam memahami konsep karakter toleransi dan peduli sosial sebelum dan setelah dilakukannya perlakuan treatment dengan menggunakan media audio Cerdiktera. Pemahaman konsep karakter toleransi dan peduli sosial pada siswa tunanetra didasari pada : Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pemahaman Konsep Karakter Toleransi dan Peduli Sosial Standar kompetensi Kompetensi dasar Toleransi 1. Memahami Karakter Toleransi 1.1 Mendeskripsikan karakter toleransi Peduli sosial 2. Memahami karakter peduli sosial 2.1 Mendeskripsikan karakter toleransi