48 d.
Hitungan pada penelitian ini yaitu: 1
Skor maksimal Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah butir
= 1x 20 = 20
Skor minimal Skor minimal = skor terendah x jumlah butir
= 0 x 20 = 0
e. Jumlah kategori = 4 amat baik, baik, cukup, dan kurang
Interval skor : f.
Mengubah skor ke dalam presentase Tabel  2.  Kategori  penilaian  tes  pemahaman  konsep  karakter  toleransi  dan
peduli sosial
skor presentase
kategori
16-20 80-100
Amat baik 11-15
55-75 Baik
6-10 30-50
Cukup 0-5
0-25 Kurang
Perhitungan  skor  dalam  tes  ini  menggunakan  persentase,  hal  ini  berarti kemampuan  pemahaman  konsep  karakter  toleransi  dan  peduli  sosial  siswa
ditandai dengan hasil tes minimal 70 sesuai indikator keberhasilan materi. Pengaruh  media  audio  Cerdiktera  pada  penelitian  adalah  adanya
perubahan  yang  timbul  akibat  dari  penggunaan  media  perubahan  kesesuaian antara media audio dengan karakteristik siswa tunanetra yang mengutamakan
indera  pendengaran  dalam  belajar.  Media  audio  Cerditera  dapat  dikatakan mempunyai  pengaruh  apabila  hasil  skor  post-test  lebih  tinggi  dibadingkan
hasil  skor  pre-test  dan  sesuai  dengan  indikator  keberhasilan  materi  yaitu sebesar  70  dari  20  soal  yang  telah  diberikan.  Nilai  tersebut  menunjukkan
bahwa pemahaman konsep yang dimiliki siswa dalam kategori baik.
49
E. Pembelajaran Menggunakan Media Audio Cerdiktera
1. Definisi Media Audio Cerdiktera
Media  Audio  Cerdiktera  adalah  media  audio  yang  dikembangkan  oleh Balai  Pengembangan  Media  Radio  Pendidikan.  Produk  Media  Audio
Cerdiktera  ini  merupakan  salah  satu  produk  unggulan  produksi  BPMRP untuk siswa Tunanetra.
Cerdiktera  Cerita  Pendidikan  Berkarakter  untuk  Tunanetra  adalah model  media  audio  pendidikan  karakter  untuk  tunanetra.  Cerdiktera
berorientasi  pada  pendidikan  karakter  bangsa  yang  berbasis  tema  karakter terpadu  dari  materi  berbagai  mata  pelajaran,  untuk  membekali  siswa
tunanetra memiliki
kecerdikan dalam
menandai, mengukur,
mengidentifikasi, mengklasifikasi, mengklarifikasi, dan menjastifikasi nilai- nilai atau karakter yang disajikan dalam bentuk cerita Sunarto, 2014:6.
Media  audio  Cerdiktera  ini terdapat  cerita sehari-hari  yang terkandung nilai-nilai  pendidikan  karakter  untuk  tunanetra  sehingga  siswa  tidak  bosan
dalam menggunakan media audio cerdiktera.
2. Isi dan Tujuan Media Audio Cerdiktera
Isi  dalam  media  Audio  Cerdiktera  disusun  berdasarkan  hasil  analisis kebutuhan  yang dilakukan oleh BPMRP untuk suatu tema karakter terpadu
integrated  character  theme  dari  kompetensi  beberapa  mata  pelajaran dalam  kurikulum  yang  berlaku.  Untuk  pengembangan  model  ini,  mata
pelajaran  yang  dipadukan  adalah  Ilmu  Pengetahuan  Alam  IPA,  Bahasa
50 Indonesia,  dan  Pendidikan  Kewarganegaraan  PKn  untuk  SMP  Sunarto,
2014:7. Jadi, dalam media audio Cerdiktera tidak hanya berisi cerita sehari-hari
mengenai pendidikan karakter tetapi juga dipadukan dengan mata pelajaran yang berlaku pada SMP.
Dalam  mengembangkan  media  audio  Cerdiktera  Balai  Pengembangan Media  Radio  Pendidikan  memiliki  tujuan  khusus  tidak  semata-mata  hanya
mengembangkan  media  saja.  Tujuan  dikembangkannya  Media  Audio
Cerdiktera  oleh  BPMRP  adalah  untuk  Sunarto,  2014:6  mengatasi keterbatasan  media  audio  guru  untuk  siswa  tunanetra,    meningkatkan
motivasi  belajar  siswa  tunanetra,  dan  meningkatkan  kemudahan mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter bagi siswa tunanetra.
Dari  uraian  di  atas  tujuan  khusus  yang  ingin  dicapai  oleh  BPMRP dalam  mengembangkan  media  audio  Cerdiktera  adalah  untuk  memberikan
kemudahan  guru  dalam  mengajarkan  nilai-nilai  pendidikan  karakter  bagi siswa tunanetra.
3. Pemanfaatan Media Audio Cerdiktera
Pengertian  teknologi  pendidikan  pada  tahun  1994  Seels  dan  Richey, 1994:1 adalah teori dan praktek dalam desain pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Sesuai definisi tersebut,  maka  Teknologi  Pendidikan  terdiri  dari  beberapa  bagian  yang
saling berhubungan.
51 Bagian-bagian
teknologi yang
saling berhubungan
meliputi perencanaan,  pengembangan,  pemanfaatan,  pengelolaan  serta  evaluasi.
Proses  dan  sumber  belajar  yang  dikaji  dalam  teknologi  pendidikan  tidak hanya teori saja tetapi juga sekaligus dalam praktiknya.
Penelitian  ini  merupakan  salah  satu  bagian  dari  kawasan  Teknologi Pendidikan yang telah disampaikan di atas, yaitu pemanfaatan. Pemanfaatan
adalah  aktivitas  menggunakan  proses  dan  sumber  untuk  belajar  Seels  dan Richey, 1994: 50. Sesuai dengan pengertian pemanfaatan media, penelitian
ini  memanfaatkan  media  audio  Cerdiktera  sebagai  sumber  belajar  guna memberikan pemahaman mengenai karakter toleransi dan peduli sosial bagi
siswa tunanetra kelas VIIIA MTsLB Yaketunis Yogyakarta. Penggunaan  media  audio  Cerdiktera  dalam  penelitian  ini  berlandaskan
pada teori pemanfaatan media oleh  Seels dan Richey 1994: 51, meliputi:
a. Pemanfaatan media
Pemanfaatan  media  dalam  penelitian  ini  adalah  penggunaan  yang sistematis dari media audio Cerdiktera sebagai salah satu sumber belajar
memberikan  pemahaman  karakter  toleransi  dan  peduli  sosial.  Prinsip dalam  pemanfaatan  media  audio  Cerdiktera  juga  dikaitkan  dengan
karakteristik  siswa  tunanetra  yang  memiliki  kekurangan  dalam penglihatan,  sehingga  diperlukan  media  yang  tepat  untuk  membantu
dalam pembelajaran. b.
Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang belum pernah  dilakukan  guru  untuk  pembelajaran  karakter.  Strategi  ini
52 dilakukan  dengan  pembelajaran  biasa  yang  menggunakan  buku  paket
sebagai  media  ditambah  dengan  media  audio  Cerdiketra  sebagai  media penunjang  dalam  pembelajaran  karakter  toleransi  dan  peduli  sosial
dengan tujuan yang sama untuk membuat siswa paham mengenai konsep karakter tersebut.
c. Implementasi  dalam  penelitian  ini  adalah  penggunaan  media  audio
Cerdiktera dan buku paket yang diterapkan dalam pembelajaran karakter yang  sesungguhnya  bukan  tersimulasikan  untuk  pemahaman  konsep
karakter toleransi dan peduli sosial bagi siswa tunanetra. Pemanfaatan  media  audio  Cerdiktera  terdapat  dua  pola  pemanfaatan
yang  telah  diterapkan  oleh  BPMRP,  pola  tersebut  adalah  Sunarto,
2014:11:
a. Pola Pemanfaatan Klasikal
Pola  pemanfaatan  Cerdiktera  klasikal  dilakukan  secara  terpadu  dalam pembelajaran  yang  dikendalikan  oleh  guru.  Dalam  pola  ini,  Cerdiktera
berperan  sebagai  media  pembelajaran.  Guru  bisa  mengatur  skenario kegiatan  pembelajaran.  Pola  ini  identik  dengan  pembelajaran
menggunakan  media  audio  sebagai  media  penunjang  yang  terintegrasi dengan  buku  teks  pelajaran  atau  media  lainnya.  Dalam  pola  ini  guru
memiliki  peranan  sentral,  artinya  keberhasilan  kegiatan  pembelajaran sangat  tergantung  pada  guru,  sementara  Cerdiktera  menjadi  media
penunjang.  Di  samping  sebagai  sumber  belajar,  guru  sekaligus merangkap  sebagai  operator  dan fasilitator  program.  Pertanyaan-