56 d
Siswa berdiskusi dengan guru mengenai karakter toleransi yang ada dalam media audio Cerdiktera. Hasil diskusi antara siswa dan
guru kemudian dipahami bersama kemudian guru memutar kembali media audio Cerdiktera untuk memastikan bahwa hasil
diskusi bersama tesebut benar. e
Siswa melakukan tanya jawab kepada guru tentang manfaat karakter toleransi. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk
menanyakan materi karakter toleransi yang belum dipahami daj pertanyaan tersebut dibahas bersama di kelas.
f Siswa berdiskusi dengan guru mengenai contoh-contoh karakter
toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dan guru secara bergantian memberikan contoh karakter toleransi. Setelah diskusi
berlangsung guru memuntarkan lagi media audio Cerdiktera untuk memastikan contoh-contoh yang sudah disebutkan sudah
benar. g
Siswa diminta guru menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan mengenai karakter toleransi, yaitu pengertian
toleransi, manfaat karakter toleransi, contoh-contoh karakter toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Guru menunjuk siswa
secara acak untuk menjelaskan materi karakter toleransi. h
Siswa diminta oleh guru mengerjakan soal latihan secara lisan. Guru membacakan soal latihan tersebut sebanyak dua kali.
57 Sebelum pertanyaan dibacakan oleh guru siswa dan guru membuat
kesepakatan tanda berbeda untuk siswa yang ingin menjawab. 2
Penyajian pelajaran dengan materi karakter peduli sosial a
Guru menjelaskan kepada siswa tentang karakter peduli sosial. Guru menjelaskan pengertian peduli sosial, tujuan peduli sosial,
manfaat peduli sosial, dan contoh-contoh peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari.
b Siswa diminta guru untuk mendengarkan media audio
Cerdiktera. c
Siswa diminta guru untuk menceritakan kembali isi media audio Cerdiktera yang telah disajikan secara bergantian.
d Siswa berdiskusi dengan guru mengenai karakter
peduli sosial yang ada dalam media audio Cerdiktera. Hasil diskusi antara
siswa dan guru kemudian dipahami bersama kemudian guru memutar kembali media audio Cerdiktera untuk memastikan
bahwa hasil diskusi bersama tesebut benar. e
Siswa melakukan tanya jawab kepada guru tentang manfaat karakter peduli sosial. Siswa diberikan kesempatan oleh guru
untuk menanyakan materi karakter peduli sosial yang belum dipahami dan pertanyaan tersebut dibahas bersama di kelas.
f Siswa berdiskusi dengan guru mengenai contoh-contoh karakter
peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dan guru secara bergantian memberikan contoh karakter peduli sosial.
58 Setelah diskusi berlangsung guru memuntarkan lagi media
audio Cerdiktera untuk memastikan contoh-contoh yang sudah disebutkan sudah benar.
g Siswa diminta guru menjelaskan kembali materi secara singkat
yang sudah disampaikan mengenai karakter peduli sosial, yaitu pengertian peduli sosial, manfaat karakter peduli sosial, contoh-
contoh karakter peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari dan implementasi karakter peduli sosial. Guru menunjuk siswa
secara acak untuk menjelaskan materi karakter peduli sosial. h
Siswa diminta oleh guru mengerjakan soal latihan secara lisan. Guru membacakan soal latihan tersebut sebanyak dua kali.
Sebelum pertanyaan dibacakan oleh guru siswa dan guru membuat kesepakatan tanda berbeda untuk siswa yang ingin
menjawab. f.
Langkah Penutup Evaluasi hasil belajar. Siswa diminta guru merefleksikan kembali
materi yang telah dipelajari dengan cara siswa menjelaskan kembali karakter toleransi dan peduli sosial secara bergantian dan guru
menambahkan jawaban siswa yang belum lengkap.
F. Landasan Teoritik Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku yang terjadi melalui proses pembelajaran Nana Sudjana, 2009: 3. Perubahan tingkah laku tersebut
berupa kemampuan-kemapuan siswa setelah aktifitas belajar yang menjadi hasil perolehan belajar.
59 Hasil belajar menurut Bloom terbagi menajdi tiga ranah dalam Nana
Sudjana, 2009: 22-23 hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu 1 Ranah Kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil 10 belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi; 2 Ranah Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
lima spek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi, dan internalisasi; 3 Ranah Psikomotorik, yaitu berkenaan dengan hasil belajar
ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ketiga ranah yang dikemukakan oleh Bloom dapat diperoleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini
hanya mengukur ranah koginitif saja karena berakitan dengan kemampuan siswa tunanetra memahami karakter toleransi dan peduli sosial dalam mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut Benyamin Bloom Nana Sudjana, 2009: 23-29 ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni a Pengetahuan, dalam penelitian ini pengetahuan siswa tunanetra didapatkan dari penjelasan guru dan pemutaran
media audio Cerdiktera. b Pemahaman, dalam penelitian ini agar siswa paham mengenai karakter toleransi dan peduli sosial setelah siswa
mendengarkan penjelasan guru dan media audio Cerdiketra, siswa diminta menceritakan kembali isi media audio Cerdiktera, berdiskusi mengenai materi
karakter toleransi dan peduli sosial, siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai materi tersebut, dan menyimpulkan materi yang dipelajari. Hal ini
dilakukan agar siswa tunanetra memahami materi karakter toransi dan peduli sosial c Aplikasi, yakni penerapan konsep karakter toleransi dan peduli sosial
60 dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada realita yang ada di masyarakat
atau realita yang ada dalam media audio Cerdiktera. Penerapan konsep ini digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk menguji hipotesis
penggunaan media audio Cerdiktera didasarkan atas realita yang ada di masyarakat atau realita yang ada dalam teks bacaan. Dalam penelitian ini aspek
yang diukur adalah aspek kognitif dengan tiga tipe hasil belajar yaitu pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Pemilihan ketiga ranah tersebut karena
subjek yang diteliti adalah kelas VIII. G.
Kerangka Pikir
Pendidikan karakter adalah usaha untuk mendidik agar dapat menerapkan karakter yang baik bukan berarti usaha mendidik anak yang normal saja akan
tetapi semua anak tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus termasuk anak tunanetra. Tunanetra adalah terganggunya organ penglihatan mata baik secara
anatomis atau fisiologis, sehingga indera pengelihatan sudah tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Akibat kondisi tersebut perlu dilakukan
penyesuaian bahan pelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar dan memudahkan siswa tunanetra
memahami materi dalam pembelajaran. Penyesuaian yang dilakukan untuk pembelajaran siswa tunanetra bisa dilakukan dengan menyesuaian
pembelajaran menggunakan media audio. Media audio dipandang dapat membantu meningkatkan aktivitas belajar dan memudahkan siswa tunanetra
untuk memahami materi dalam pembelajaran. Pemahaman materi dalam penelitian ini adalah konsep karakter toleransi dan peduli sosial.
61 Pembelajaran karakter disampaikan dengan panduan buku paket
Pendidikan Kewarganegaraan yang memuat karakter dan belum menggunakan media penunjang lain yang dapat membantu dalam menyampaikan konsep
tersebut. Konsep yang selama ini dipahami siswa bahwa toleransi adalah tengang waktu sedangkan konsep karakter peduli sosial yang dimengerti oleh
siswa adalah kasihan kepada orang. Oleh karena itu, perlu adanya media penunjang lain yang sesuai karakteristik siswa tunanetra selain buku paket
yang menjelaskan materi karakter toleransi dan peduli sosial. Media penunjang yang sesuai dengan karakteristik siswa tunanetra, yaitu menggunakan media
audio Cerdiktera yang diproduksi oleh BPMRP pada tahun 2014. Media audio Cerdiktera dipandang memiliki kelebihan untuk membantu siswa tunanetra
dalam pemahamaan konsep karakter toleransi dan peduli sosial. Media audio ini berisi cerita karakter sehari-hari yang mampu mengajak pendengarnya
mengikuti alur cerita, sehingga siswa tunanetra mampu memahami karakter yang disajikan dalam media audio tersebut.
Kelebihan lain dari media audio Cerdiktera dalam penelitian ini yaitu memberikan pengalaman siswa tunanetra melalui cerita yang disajikan, media
audio dapat mengembangkan daya imajinasi pada siswa, dapat merangsang partisipasi aktif siswa, dan dapat membantu guru menjelaskan konsep karakter
toleransi dan peduli sosial bukan dengan buku paket saja tetapi dengan tambahan media audio Cerdiktera.
Penerapaan media audio Cerdiktera pada pendidikan karakter sebagai berikut: a merumuskan tujuan pembelajaran, b persiapan guru, c persiapan