Deskripsi Hasil Observasi Pemahaman Karakter Toleransi dan Peduli

103 diajak diskusi dengan teman-teman yang lain. ON juga dapat memberikan pendapatnya mengenai pengertian toleransi dan contoh- contoh toleransi dalam kehidupan sehari-hari. b. Peduli Sosial Tabel 14. Hasil Observasi Karakter Peduli sosial No Nama subjek Pertemuan Pertama Pertemuan kedua Peningkatan Rata-rata skor pencapaian skor pencapaian 1 MR 13 40,6 24 75 34,4 2 ON 9 28,1 18 56,25 28,15 3 AR 13 40,6 25 78,1 37,5 Rata-rata 11,6 36,4 22,3 69,7 33,3 Berdasarkan tabel diatas hasil observasi penggunaan media audio Cerdiktera karakter peduli sosial setiap siswa mengalami peningkatan MR mengalami peningkatan sebesar 34,4, ON mengalami peningkatan sebesar 28,15, dan AR mengalami peningkatan sebesar 33,3. Presentase pertemuan kedua menunjukkan bahwa karakter yang dimiliki siswa menunjukkan ketiga siswa kelas VIIIA pada kategori pencapaian “cukup”. Berikut ini deskripsi hasil observasi pada masing-masing subjek pada saat pembelajaran menggunakan media audio Cerdiktera: 1 Subjek AR Subjek AR adalah siswa yang paling aktif dan bersemangat ketika pembelajaran. Selama mengikuti pelajaran AR selalu aktif bertanya dan menjawab, walaupun dalam pertemuan pertama tema peduli sosial AR mengantuk. AR bisa memposisikan dirinya sebagai contoh dari 104 teman-temannya sebagai ketua OSIS menyadari dirinya sudah sangat mengantuk AR langsung izin keluar kelas untuk mencuci muka, setelah mencuci muka AR kembali konsentrasi kepada penjelasan guru. AR mulai bertanya mengenai pengertian dari toleransi. Guru tidak langsung menjawab pertanyaan AR akan tetapi guru meminta bantuan untuk mengambilkan buku diperpustkaan. AR dan MR kemudian bergegas ke loker siswa untuk mengambil buku yang diminta guru. AR memberikan buku tersebut kepada guru dan guru bertanya “apakah kalian minta imbalan?”, kedua siswa tersebut menjawab “tidak bu kami ikhlas membantu”. Guru memberikan contoh tersebut agar siswa mampu memahami dan mengartikan sendiri maksud dari peduli sosial. Hal tersebut kemudian ditangkap oleh AR kemudian AR mengungkapkan pendapatnya. Pertemuan kedua AR bersemangat saat belajar mengenai peduli sosial, karena AR sangat ingin mengetahui manfaat peduli sosial dan implementasi peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari. AR memperhatikan guru saat menjelaskan dan memperhatikan media audio Cerdiktera ketika diputarkan oleh guru. AR mampu menjelasakan dan mendeskripsikan kembali manfaat dan implementasi peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari. AR juga dengan lancar menjawab latihan soal ketika evaluasi pembelajaran berlangsung. 105 2 Subjek MR Pertemuan mengenai karakter peduli sosial MR mulai aktif dan mengemukakan pendapatya mengenai pengertian peduli sosial. Menurut MR peduli sosial itu adalah sikap kasihan. Guru mulai menjelaskan bahwa peduli sosial adalah sikap selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain, bukan rasa kasihan saja tetapi ada tindakan dari rasa kasihan tersebut. MR setelah dijelaskan guru langsung mengerti apa maksud dari Peduli Sosial. Pertemuan kedua MR adalah siswa yang aktif di kelas dan bersemangat ketika belajar tentang karakter peduli sosial. AR dan MR selalu terlibat aktif dalam diskusi yang diminta oleh guru. AR dan MR dengan sikap dewasa memperlihatkan hasil diskusi tersebut. Jika MR sedikit lupa dalam mempresentasikan hasil diskusi MR langsung bertanya pada AR dengan pelan-pelan. 3 Subjek ON ON dari pertemuan pertama dan kedua mengenai karakter peduli sosial adalah siswa yang pendiam dan sering kali tidak setuju jika diajak untuk berdiskusi. Guru ketika menjelaskan materi ON hanya diam sambil meletakkan kepalanya di meja, setelah media audio Cerdiktera diputarkan ON mengangkat kepalanya walaupun ON masih menundukkan muka. Ketika guru bertanya mengenai contoh-contoh 106 karakter peduli sosial ON menjawab degan suara yang sangat pelan sehingga guru harus benar-benar memperhatikan jawaban ON.

D. Uji Hipotesis Penelitian

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik non- parametrik berupa tes tanda sign test. Hipotesis pada penelitian ini berbunyi: 1. Ho: media audio Cerdiktera tidak memiliki pengaruh terhadap pemahaman karakter toleransi dan peduli sosial bagi siswa tunanetra kelas VIIIA MTsLB Yaketunis. 2. Ha: media audio Cerdiktera memiliki pengaruh terhadap pemahaman karakter toleransi dan peduli sosial bagi siswa tunanetra kelas VIIIA MTsLB Yaketunis. p tabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0,05 yang artinya taraf kesalahan pada penelitian ini sebesar 5. Pengujian hipotesis menggunakan tes tanda pada penelitian ini yaitu: 1. Ha diterima apabila p hitung ᦪ p tabel, p hitung ᦪ 0,05 2. Ha ditolak apabila p hitung ᦫ p tabel, p hitung ᦫ 0,05 Penghitungan tes tanda sign testpada penelitian ini sebagai beikut: Tabel 15. Perhitungan Skor No. Subjek Nilai Arah Perbedaan Tanda Post-test Pre-test 1. MR 70 45 post-test ᦫ pre-test + 2. ON 75 45 post-test ᦫ pre-test + 3. AR 80 50 post-test ᦫ pre-test + Berdasarkan tabel diatas langkah berikutnya mencari X n D n yaitu: 1. Subjek yang tidak mengalami perubahan X, X = 0 107 2. Subjek yang mengalami perubahan D, D = 3 Hasil yang diperoleh yaitu X D 3 , berdasarkan hasil X D 3 dengan menghitung pada tabel D diperoleh hasil p hitung = 0,031. p hitung ᦪ p tabel = 0,031 ᦪ 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran menggunakan media audio Cerdiktera diperoleh skor hasil observasi yang diamati setiap siswa memperoleh hasil yang meningkat. Hasil observasi penggunaan media audio Cerdiktera pada pemahaman konsep karakter jumlah skor akhir yang diperoleh, sebagai berikut: Tabel 16. hasil observasi akhir karakter toleransi siswa No Nama Skor Rentang Presentase Kategori 1 MR 13 13-15 65-75 Baik 2 ON 11 11-12 65-75 cukup 3 AR 13 13-15 65-75 baik Tabel 17. hasil observasi akhir karakter peduli sosial siswa No Nama Skor Rentang Presentase Kategori 1 MR 24 23,2-27,6 75,6-86,25 Baik 2 ON 18 15,4-18,8 48,1-58,75 cukup 3 AR 25 23,2-27,6 75,6-86,25 baik Skor yang diperoleh dari ketiga siswa tersebut termasuk rentang skor dan dalam presentase dan yang pada kategori pencapaian “baik”. Hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa siswa mampu menerapkan pemahaman karakter ditunjukkan dengan siswa dapat mendengarkan guru saat menjelaskan, siswa dapat mendengarkan pendapat orang lain, siswa mampu melakukan kesepakatan bersama, siswa tidak membeda-bedakan teman, siswa dapat 108 mengajak teman untuk beribadah, siswa tidak meminta imbalan ketika membantu teman, bersedia membantu teman yang berkesulitan belajar, bersedia meminjamkan barang miliknya kepada teman yang sedang membutuhkan dengan baik. Berdasarkan hasil perhitungan test tanda dan hasil observasi diperoleh hasil bahwa p hitung 0,031 ᦪ0,05 dan hasil observasi termasuk ke dalam kategori rata-rata baik. Hasil perhitungan test tanda dan hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian Ha diterima yang artinya media audio Cerdiktera memiliki pengaruh terhadap pemahaman konsep karakter toleransi dan peduli sosial bagi siswa kelas VIII A MTsLB Yaketunis.

E. Pembahasan

Hasil analisis menggunakan Tes Tanda sign test menunjukkan bahwa ketiga subjek penelitian telah mampu mencapai indikator keberhasilan materi sebesar ≥ 70. Hasil tes tanda pada masing-masing subjek digunakan untuk menentukan p tabel. Berdasarkan hasil tes tanda menunjukkan p hitung 0,031 lebih kecil dari p 0,005, sehingga dapat disimpulkan bahwa media audio Cerdiktera mempunyai pengaruh terhadap pemahaman konsep karakter toleransi dan peduli sosial. Siswa setelah mendapat perlakuan menggunakan media audio Cerdiktera dapat memahami konsep karakter toleransi dan peduli sosial ditunjukkan dengan siswa mampu menjelaskan, menyebutkan contoh karakter toleransi dan peduli sosial, manfaat karakter toleransi dan peduli sosial 109 dalam kehidupan sehari-hari, dan mulai mampu menerapkan pada kehidupan sehari-hari Berdasarkan hasil observasi kepada ketiga subjek menunjukkan bahwa siswa dapat memahami konsep karakter toleransi dan peduli sosial selama proses pembelajaran dengan menggunakan media audio Cerdiktera berlangsung. Pemahaman tersebut ditujukkan bahwa siswa mampu menjelaskan, menyebutkan contoh karakter toleransi dan peduli sosial, manfaat karakter toleransi dan peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari, dan mulai mampu menerapkan pada kehidupan sehari-hari. Keberhasilan yang telah dicapai ketiga subjek penelitian bukan suatu kebetulan, namun karena adanya usaha peneliti yaitu menggunakan media audio Cerdiktera dalam pembelajaran karakter untuk menjelaskan karakter toleransi dan peduli sosial. Dua dari subjek penelitian memiliki derajat ketunanetraan yang sama buta total membuat pebeliti harus teliti dan hati-hati dalam menjelaskan materi karakter toleransi dan peduli sosial. Antusias yang tinggi membuat ketiga subjek memperhatikan dengan penuh rasa ingin tahu, walaupun ON kurang aktif dalam pembelajaran tetapi ia tetap menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan suara yang lembut. Prinsip pembelajaran bagi siswa tunanetra menurut Lowenfeld yaitu pengalaman konkret, penyatuan konsep dan belajar sambil melakukan dalam Juang Sunanto, 2005:186-188. Penggunaan media audio Cerdiktera dalam pembelajaran karakter yaitu mendengarkan cerita sehari-hari mengenai