Pembelajaran untuk Anak Tunanetra
18 Menurut Seel dan Glasgow dalam Azhar Arsyad, 2004 : 33
kalsifikasi macam media dibagi dalam dua kategori, yaitu: a.
Media Tradisional 1
Visual diam yang diproyeksikan, seperti : proyeksi opaque tidak tembus pandang, proyeksi overhead, slides, filmstrips.
2 Visual yang tidak diproyeksikan seperti : gambar dan poster,
foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu. 3
Audio seperti rekaman piringan, pita kaset, reel, catridge. 4
Penyajian multimedia, slides plus suara tape, multi-image. 5
Visual dinamis yang diproyeksikan seperti film, televisi, video. 6
Cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah berkala, lembaran lepas hand out, koran.
7 Permainan seperti teka-teki, simulasi, permainan papan.
8 Realita seperti model, specimen contoh, manipulatif peta,
boneka. b.
Teknologi Mutakhir 1
media berbasis telekomunikasi seperti telekonferen dan kuliah jarak jauh.
2 Media berbasis mikroposesor seperti computer-assisted
instruction, permainan komputer, sistem tutor inteligen, interaktif, hypermedia compact video disc.
Menurut Anderson Gatot Kuswanto, 2012:16 mengelompokkan media menjadi 10 golongan, yaitu : audio, cetak, audio-cetak, proyeksi
visual diam, proyeksi audio visual diam, visual gerak, audio visual gerak, obyek fisik, manusia dan lingkungan, dan komputer.
Menurut Nana Sudjana 2005:129 media audio adalah bahan pengajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif pita sura atau
pirigan suara, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Media audio
adalah media yang berkaitan dengan pendengaran, pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal
19 kedalam kata-katabahasa lisan maupun non verbal Arief S. Sadiman,
2006: 49 Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan oleh penulis bahwa media
audio adalah media yang berkaitan pendengaran dalam menyampaikan pesannya sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Sedangkan media audio untuk tunanetra dapat diambil dari intisari
tersbut, bahwa media pembelajaran yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan daya imajinasi yang tidak dapat dilihat secara
fisik oleh siswa tunanetra.