Pemahaman Konsep Karakter Pemahaman Konsep Karakter Siswa Tunanetra

46 pendidikan, psikologik atau hasil belajar yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar Tim Pakarti, 2007:10. Non Tes adalah evalausi hasil belajar siswa yang dilakukan tanpa menguji siswa, tetapi dilakukan pengamatan, wawancara, menyebar angket, dan memeriksa dokumen-dokumen Anas Sudijono, 2006:76. Pada penelitian ini evaluasi hasil belajar untuk mengukur pemahaman siswa mengenai konsep karakter dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes dapat dinilai secara objektif, dinilai siapapun akan menghasilkan nilai yang sama Ngalim Purwo, 2006:35. Tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda multiple choice test. Kegiatan evalausi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam memahami konsep karakter toleransi dan peduli sosial sebelum dan setelah dilakukannya perlakuan treatment dengan menggunakan media audio Cerdiktera. Pemahaman konsep karakter toleransi dan peduli sosial pada siswa tunanetra didasari pada : Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pemahaman Konsep Karakter Toleransi dan Peduli Sosial Standar kompetensi Kompetensi dasar Toleransi 1. Memahami Karakter Toleransi 1.1 Mendeskripsikan karakter toleransi Peduli sosial 2. Memahami karakter peduli sosial 2.1 Mendeskripsikan karakter toleransi 47 Evaluasi pemahaman konsep karakter toleransi dan peduli sosial dilakukan dengan tes dan non-test. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda yang berjumlah 20. Evaluasi non-tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi dilakukan kepada siswa pada saat perlakuan menggunakan media audio Cerdiktera berlangsung. Materi yang digunakan pada tes ini untuk materi toleransi adalah pengertian toleransi, tujuan toleransi, manfaat toleransi, dan contoh-contoh toleransi. Materi peduli sosial adalah pengertian peduli sosial, manfaat Peduli sosial, tujuan peduli sosial, contoh-contoh peduli sosial, dan implementasi peduli sosial. Tes objektif pada evaluasi ini terdiri dari 20 soal dimana 10 soal pilihan ganda karakter toleransi dan 10 soal karakter peduli sosial. Tes objektif yang berjumlah 20 soal akan memperoleh skor satu untuk jawaban benar, sehingga total skor benar 10. Penilaian pemahaman konsep karakter toleransi dan peduli sosial bagi siswa tunanetra akan diperoleh jumlah skor kesuluruhan sebanyak 20. Rumus penilaiannya tes objektif menurut Suparno 2007:10 sebagai berikut: Pengkategorian skor pencapaian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Nana Syaodih, 2006:221: a. Menentukan rentang skor skor maksimal-minimal b. Menentukan jumlah kelas kategori yaitu amat baik, baik, cukup, dan kurang c. Mengitung interval dengan rumus: 48 d. Hitungan pada penelitian ini yaitu: 1 Skor maksimal Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah butir = 1x 20 = 20 Skor minimal Skor minimal = skor terendah x jumlah butir = 0 x 20 = 0 e. Jumlah kategori = 4 amat baik, baik, cukup, dan kurang Interval skor : f. Mengubah skor ke dalam presentase Tabel 2. Kategori penilaian tes pemahaman konsep karakter toleransi dan peduli sosial skor presentase kategori 16-20 80-100 Amat baik 11-15 55-75 Baik 6-10 30-50 Cukup 0-5 0-25 Kurang Perhitungan skor dalam tes ini menggunakan persentase, hal ini berarti kemampuan pemahaman konsep karakter toleransi dan peduli sosial siswa ditandai dengan hasil tes minimal 70 sesuai indikator keberhasilan materi. Pengaruh media audio Cerdiktera pada penelitian adalah adanya perubahan yang timbul akibat dari penggunaan media perubahan kesesuaian antara media audio dengan karakteristik siswa tunanetra yang mengutamakan indera pendengaran dalam belajar. Media audio Cerditera dapat dikatakan mempunyai pengaruh apabila hasil skor post-test lebih tinggi dibadingkan hasil skor pre-test dan sesuai dengan indikator keberhasilan materi yaitu sebesar 70 dari 20 soal yang telah diberikan. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pemahaman konsep yang dimiliki siswa dalam kategori baik.