PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
menyampaikannya kepada Bank Indonesia paling lama 3 tiga
bulan sejak Peraturan Bank Indonesia ini berlaku, yang paling
kurang memuat cara yang dipilih, rencana tindak, dan jadwal waktu
pelaksanaannya.
Rencana pemenuhan ketentuan tersebut dapat disusun dan
disampaikan oleh masing-masing Bank atau bersama-sama oleh
beberapa Bank dengan PSP yang sama dan wajib ditandatangani
oleh Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing Bank serta diketahui
oleh PSP tersebut.
2 Bank-Bank dengan PSP yang sama wajib menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan pemenuhan ketentuan kepada
Bank Indonesia setiap triwulan terhitung sejak persetujuan Bank
Indonesia atas rencana pemenuhan ketentuan tersebut.
5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1425PBI2012 tentang Penerimaan
Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri
KEWAJIBAN PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR dHE MELALUI BANK dEVISA
a. Kewajiban penerimaan DHE melalui bank devisa tidak berlaku untuk
DHE milik pemerintah yang diterima melalui Bank Indonesia atau DHE
yang diterima secara tunai di dalam negeri sepanjang dibuktikan dengan
penjelasan tertulis yang disertai dokumen pendukung yang memadai.
b. Penerimaan DHE wajib dilakukan paling lambat akhir bulan ketiga
setelah bulan pendaftaran Pemberitahuan Ekspor Barang PEB.
c. Penerimaan DHE yang berasal dari cara pembayaran usance LC,
konsinyasi, pembayaran kemudian, collection, yang jatuh temponya
melebihi atau sama dengan 3 bulan setelah bulan pendaftaran PEB, wajib
dilakukan paling lama 14 hari setelah tanggal jatuh tempo pembayaran
yang bersangkutan. Dalam hal batas akhir jatuh pada hari libur, maka
penerimaan DHE dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
d. Penyampaian informasi yang tercantum pada PEB kepada bank
devisa serta penjelasan tertulis dan dokumen pendukung bagi
penerimaan DHE berlaku untuk PEB dengan nilai lebih besar dari
USD10,000.00 atau ekuivalennya. Penyampaian informasi yang
tercantum pada PEB terkait DHE melalui bank devisa dilakukan paling
lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah DHE diterima.
e. Dalam hal eksportir menerima DHE secara tunai untuk PEB dengan nilai
lebih besar dari USD10,000.00 atau ekuivalennya maka eksportir wajib
menyampaikan penjelasan tertulis beserta dokumen pendukung paling
lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah bulan pendaftaran PEB.
f. Untuk penerimaan DHE yang berasal dari cara pembayaran usance LC,
konsinyasi, pembayaran kemudian, collection yang jatuh temponya
melebihi atau sama dengan 3 bulan setelah bulan pendaftaran PEB,
eksportir harus menyampaikan penjelasan tertulis disertai dokumen
pendukung kepada bank devisa untuk diteruskan kepada Bank Indonesia
paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah bulan pendaftaran
PEB. Dalam hal batas akhir merupakan hari libur maka penyampaiannya
dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
g. Dalam hal DHE lebih kecil dari Nilai PEB dengan selisih kurang paling
banyak ekuivalen Rp50.000.000,00 maka DHE yang diterima dianggap
sesuai dengan nilai PEB dan eksportir tidak perlu menyampaikan
penjelasan tertulis dan dokumen pendukung.
h. Untuk selisih kurang nilai DHE dengan Nilai PEB lebih besar dari
ekuivalen Rp50.000.000,00, yang disebabkan oleh:
• selisih kurs, diskonrabat, biaya administrasi, danatau biaya lainnya
terkait perdagangan internasional, sehingga terdapat selisih kurang
antara DHE dan Nilai PEB paling banyak 10 sepuluh per seratus
dari nilai PEB; danatau
• maklon, jasa perbaikan, operational leasing atau inancial
leasing, perbedaan penilaian harga barang pada saat perjanjian ekspor
dengan harga pada saat barang diterima, perbedaan komposisi
barang, perbedaan kualitas barang, danatau perbedaan kuantitas
barang,
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
penjelasan tertulis disertai dengan dokumen pendukung disampaikan
kepada Bank Devisa untuk diteruskan kepada Bank Indonesia paling lambat
tanggal 5 bulan berikutnya setelah DHE diterima oleh eksportir melalui
Bank Devisa.
i. Dalam hal terdapat perbedaan antara data PEB yang disampaikan eksportir
dengan data PEB yang diterima dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
DJBC maka Bank Indonesia dapat memutuskan data PEB yang dijadikan
sebagai acuan pemenuhan ketentuan DHE dan menginformasikan
perbedaan antara data PEB dimaksud kepada DJBC.
j. Penerimaan DHE yang lebih kecil dari nilai PEB yang disebabkan
netting antara tagihan ekspor dengan kewajiban eksportir hanya
diperbolehkan untuk netting dengan pembayaran impor barang terkait
kegiatan ekspor yang bersangkutan, sepanjang terdapat kesepakatan
netting antara eksportir yang bersangkutan dengan importir terkait
counterparty. Penerimaan DHE yang berasal dari hasil netting dianggap
sesuai dengan nilai PEB apabila eksportir menyampaikan penjelasan
tertulis disertai dokumen pendukung yang memadai.
k. Dalam hal importir wanprestasi, pailit, atau mengalami keadaan memaksa
force majeure maka untuk: • eksportir yang menerima DHE lebih
kecil dari Nilai PEB, dengan selisih kurang lebih besar dari ekuivalen
Rp50.000.000,00 maka eksportir harus menyampaikan penjelasan
tertulis disertai dengan dokumen pendukung yang memadai paling
lambat akhir bulan ketiga setelah bulan pendaftaran PEB kepada bank
devisa untuk diteruskan kepada Bank Indonesia;
• eksportir yang tidak menerima DHE, atau menerima DHE secara tunai
lebih kecil dari Nilai PEB dengan selisih kurang lebih besar dari
ekuivalen Rp50.000.000,00 maka eksportir harus menyampaikan
penjelasan tertulis disertai dengan dokumen pendukung yang
memadai kepada Bank Indonesia paling lambat akhir bulan ketiga
setelah bulan pendaftaran PEB.
Untuk ekspor yang dilakukan dengan dari cara pembayaran
usance LC, konsinyasi, pembayaran kemudian, danatau collection
yang jatuh temponya melebihi atau sama dengan 3 bulan setelah bulan
pendaftaran PEB maka eksportir harus menyampaikan penjelasan
tertulis disertai dokumen pendukung terkait importir
wanprestasi, pailit, atau mengalami keadaan memaksa paling lama 14
hari setelah tanggal jatuh tempo pembayaran.
l. Dalam hal ekspor dilakukan melalui Perusahaan Jasa Titipan PJT,
kewajiban penyampaian informasi dan penjelasan tertulis yang disertai
dokumen pendukung menjadi tanggung jawab pemilik barang.
Dalam hal ini PJT harus menyampaikan informasi terkait PEB kepada pemilik
barang. PENGENAAN SANKSI
a. Eksportir yang melakukan pelanggaran terhadap kewajiban
penerimaan DHE dikenakan sanksi administratif berupa denda
sebesar 0,5 dari nilai nominal DHE yang belum diterima dengan
nominal paling banyak sebesar Rp100.000.000,00 untuk satu bulan
pendaftaran PEB.
b. Dalam hal ekspor dilakukan melalui PJT, maka sanksi denda dan sanksi
penangguhan atas pelayanan ekspor dikenakan kepada pemilik barang.
c. Pembayaran sanksi administratif berupa denda disetorkan ke Bank
Indonesia yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia.
KETENTUAN PERALIHAN Penerimaan DHE yang dilakukan tidak
melalui Bank Devisa karena telah diperjanjikan pembayarannya melalui
trustee yang berada di luar Indonesia, tidak wajib diterima melalui Bank
Devisa sampai dengan tanggal 30 Juni 2013. Dalam hal ini, eksportir harus
menyampaikan penjelasan tertulis dan dokumen pendukung.
6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1426PBI2012 tentang Kegiatan
Usaha dan Jaringan kantor Berdasarkan Modal Inti Bank
PENGATURAN KEGIATAN USAHA BANK Bank hanya dapat melakukan Kegiatan
Usaha dan memiliki Jaringan Kantor