Peraturan Bank Indonesia Nomor 148PBI2012 tentang Kepemilikan

PT Bank Mandiri Persero Tbk. ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN f. Memiliki Tingkat Kesehatan Bank paling rendah PK 2 selama 12 bulan penilaian terakhir dan paling rendah PK 3 selama 6 bulan periode sebelumnya. g. Selain Bank yang berkantor pusat di Indonesia, Kantor Cabang Bank Asing KCBA yang memenuhi persyaratan juga dapat melakukan kegiatan Trust. Bagi Trustee yang tidak dapat memenuhi persyaratan sebagai Trustee diberikan waktu 6 bulan untuk memenuhi persyaratan dan dalam masa tersebut tidak boleh membuat Perjanjian Trust yang baru. Apabila sampai dengan batas waktu 6 bulan Trustee tidak dapat memenuhi persyaratan, maka hartadana Trust wajib dikembalikan kepada Settlor atau Trustee pengganti yang ditunjuk Settlor sesuai Perjanjian Trust. CAKUPAN KEGIATAN TRUSTEE: Dalam kegiatan Trust, Trustee dapat berperan sebagai:

a. Agen pembayar paying agent

• membuka dan menutup rekening untuk dan atas nama Settlor; • menerima dan menyimpan dana ke dalam rekening Settlor; • melakukan pembayaran dari rekening Settlor kepada Beneiciary danatau pihak lain; • mencatat, mendokumentasikan, dan mengadministrasikan dokumen terkait dengan rekening Settlor.

b. Agen investasi investment agent

• dilaksanakan berdasarkan instruksi yang jelas dan rinci dari Settlor, yang disesuaikan dengan jenis kegiatan atau instrumen yang digunakan. • Dalam hal Settlor menginstruksikan Trustee untuk melakukan kegiatan investasi dana selain kegiatan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain UU Perbankan dan UU Pasar Modal maka investasi dana tersebut harus dilakukan oleh manajer investasi.

c. Agen peminjaman borrowing agent

• memperoleh pinjaman yang dibuktikan dengan perjanjian kredit; • melakukan transaksi lindung nilai hedging; • mencadangkan dana untuk membayar pinjaman berdasarkan mekanisme yang ditetapkan Settlor; danatau • kegiatan lainnya yang terkait dengan peminjaman KRITERIA SETTLOR: a. Merupakan nasabah korporasi b. Bukan merupakan pihak terailiasi dengan bank c. Settlor juga dapat bertindak sebagai Beneiciary PENCATATAN KEGIATAN TRUST a. Trustee wajib membuat pencatatan kegiatan trust yang terpisah dari pembukuan Bank, termasuk rincian masing-masing kegiatan Trust, yang paling kurang memuat pencatatan mengenai transaksi dan posisi harta Trust. b. Trustee wajib melakukan pencatatan mutasi rekening secara terpisah untuk masing-masing Settlor dan Beneiciary.

4. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1424PBI2012 tentang Kepemilikan

Tunggal Pada Perbankan Indonesia a. Setiap Pihak hanya dapat menjadi Pemegang Saham Pengendali PSP pada satu Bank. Ketentuan ini dikecualikan bagi: 1 PSP pada 2 dua Bank yang masing-masing melakukan kegiatan usaha dengan prinsip berbeda, yakni secara konvensional dan berdasarkan prinsip Syariah; dan 2 PSP pada 2 dua Bank yang salah satunya merupakan Bank Campuran Joint Venture Bank. b. Bagi PSP yang: 1 telah menjadi PSP pada lebih dari 1 satu Bank; atau 2 melakukan pembelian saham Bank lain sehingga yang bersangkutan menjadi PSP pada lebih dari satu Bank PT Bank Mandiri Persero Tbk. wajib melakukan penyesuaian terhadap ketentuan ini dengan cara: 1 merger atau konsolidasi atas Bank-bank yang dikendalikannya paling lama 1 satu tahun; 2 Membentuk Perusahaan Induk di bidang Perbankan 1 satu tahun; atau 3 Membentuk Fungsi Holding paling lama 6 enam bulan sejak berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini, bagi pihak yang telah menjadi PSP pada lebih dari 1 satu Bank; atau setelah pelaksanaan pembelian saham Bank lain yang mengakibatkan yang bersangkutan memenuhi kriteria sebagai PSP dari Bank yang dibeli. PENYESUAIAN STRUKTUR KEPEMILIKAN

a. Merger atau Konsolidasi

Bank yang melakukan merger atau konsolidasi diberikan insentif berupa: 1 pelonggaran sementara pemenuhan Giro Wajib Minimum GWM; 2 perpanjangan waktu penyelesaian pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK; 3 kemudahan pembukaan kantor cabang; danatau 4 pelonggaran sementara penerapan Good Corporate Govenance GCG.

b. Membentuk Perusahaan Induk Holding Company

1 Bentuk badan hukum Perusahaan Induk di Bidang Perbankan adalah Perseroan Terbatas yang didirikan di Indonesia dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 2 Perusahaan Induk di Bidang Perbankan hanya dapat melakukan kegiatan penyertaan, yang mencakup penyediaan jasa manajemen dalam rangka meningkatkan efektiitas konsolidasi, strategi usaha, dan optimalisasi keuangan kelompok usaha yang dikendalikannya. 3 Perusahaan Induk di Bidang Perbankan berada 1 satu tingkat di atas Bank-Bank yang dikendalikannya secara langsung. 4 Perusahaan Induk di Bidang Perbankan dapat berdiri sendiri sebagai 1 satu badan hukum atau berupa Perusahaan Induk di Bidang Keuangan Financial Holding Company yang mengkonsolidasikan lembaga- lembaga keuangan yang dimiliki oleh PSP.

c. Fungsi Holding

1 Fungsi Holding hanya dapat dilakukan oleh PSP berupa Bank yang berbadan hukum Indonesia atau instansi Pemerintah Republik Indonesia. 2 Fungsi Holding dipimpin oleh: • Salah satu anggota direksi pada Bank yang menjadi PSP; • Salah satu pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan tertinggi instansi Pemerintah Republik Indonesia. KEWAJIBAN BANK MANDIRI

a. Sebagai PSP

1 Dalam hal Bank Mandiri memilih untuk membentuk Perusahaan Induk di Bidang Perbankan wajib menyampaikan rencana pelaksanaan pembentukan Perusahaan Induk di Bidang Perbankan dan pengalihan saham dari PSP kepada Perusahaan Induk di Bidang Perbankan kepada Bank Indonesia dengan melampirkan dokumen-dokumen pendukung. 2 Dalam hal Bank Mandiri memilih untuk membentuk Fungsi Holding wajib menyampaikan informasi dan dokumen pendukung mengenai pelaksana Fungsi Holding dan rencana pelaksanaannya kepada Bank Indonesia. 3 Baik Perusahaan Induk di Bidang Perbankan maupun Fungsi Holding wajib memberikan arah strategis dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Bank-Bank yang menjadi anak perusahaannya.

b. Sebagai Bank yang dimiliki oleh Pemerintah

1 Bank-Bank dengan PSP yang sama wajib menyusun rencana pemenuhan ketentuan dan PT Bank Mandiri Persero Tbk. ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN menyampaikannya kepada Bank Indonesia paling lama 3 tiga bulan sejak Peraturan Bank Indonesia ini berlaku, yang paling kurang memuat cara yang dipilih, rencana tindak, dan jadwal waktu pelaksanaannya. Rencana pemenuhan ketentuan tersebut dapat disusun dan disampaikan oleh masing-masing Bank atau bersama-sama oleh beberapa Bank dengan PSP yang sama dan wajib ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing Bank serta diketahui oleh PSP tersebut. 2 Bank-Bank dengan PSP yang sama wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pemenuhan ketentuan kepada Bank Indonesia setiap triwulan terhitung sejak persetujuan Bank Indonesia atas rencana pemenuhan ketentuan tersebut.

5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1425PBI2012 tentang Penerimaan

Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri KEWAJIBAN PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR dHE MELALUI BANK dEVISA a. Kewajiban penerimaan DHE melalui bank devisa tidak berlaku untuk DHE milik pemerintah yang diterima melalui Bank Indonesia atau DHE yang diterima secara tunai di dalam negeri sepanjang dibuktikan dengan penjelasan tertulis yang disertai dokumen pendukung yang memadai. b. Penerimaan DHE wajib dilakukan paling lambat akhir bulan ketiga setelah bulan pendaftaran Pemberitahuan Ekspor Barang PEB. c. Penerimaan DHE yang berasal dari cara pembayaran usance LC, konsinyasi, pembayaran kemudian, collection, yang jatuh temponya melebihi atau sama dengan 3 bulan setelah bulan pendaftaran PEB, wajib dilakukan paling lama 14 hari setelah tanggal jatuh tempo pembayaran yang bersangkutan. Dalam hal batas akhir jatuh pada hari libur, maka penerimaan DHE dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya. d. Penyampaian informasi yang tercantum pada PEB kepada bank devisa serta penjelasan tertulis dan dokumen pendukung bagi penerimaan DHE berlaku untuk PEB dengan nilai lebih besar dari USD10,000.00 atau ekuivalennya. Penyampaian informasi yang tercantum pada PEB terkait DHE melalui bank devisa dilakukan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah DHE diterima. e. Dalam hal eksportir menerima DHE secara tunai untuk PEB dengan nilai lebih besar dari USD10,000.00 atau ekuivalennya maka eksportir wajib menyampaikan penjelasan tertulis beserta dokumen pendukung paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah bulan pendaftaran PEB. f. Untuk penerimaan DHE yang berasal dari cara pembayaran usance LC, konsinyasi, pembayaran kemudian, collection yang jatuh temponya melebihi atau sama dengan 3 bulan setelah bulan pendaftaran PEB, eksportir harus menyampaikan penjelasan tertulis disertai dokumen pendukung kepada bank devisa untuk diteruskan kepada Bank Indonesia paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah bulan pendaftaran PEB. Dalam hal batas akhir merupakan hari libur maka penyampaiannya dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya. g. Dalam hal DHE lebih kecil dari Nilai PEB dengan selisih kurang paling banyak ekuivalen Rp50.000.000,00 maka DHE yang diterima dianggap sesuai dengan nilai PEB dan eksportir tidak perlu menyampaikan penjelasan tertulis dan dokumen pendukung. h. Untuk selisih kurang nilai DHE dengan Nilai PEB lebih besar dari ekuivalen Rp50.000.000,00, yang disebabkan oleh: • selisih kurs, diskonrabat, biaya administrasi, danatau biaya lainnya terkait perdagangan internasional, sehingga terdapat selisih kurang antara DHE dan Nilai PEB paling banyak 10 sepuluh per seratus dari nilai PEB; danatau • maklon, jasa perbaikan, operational leasing atau inancial leasing, perbedaan penilaian harga barang pada saat perjanjian ekspor dengan harga pada saat barang diterima, perbedaan komposisi barang, perbedaan kualitas barang, danatau perbedaan kuantitas barang,