PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
f. Memiliki Tingkat Kesehatan Bank paling rendah PK 2 selama 12
bulan penilaian terakhir dan paling rendah PK 3 selama 6 bulan periode
sebelumnya.
g. Selain Bank yang berkantor pusat di Indonesia, Kantor Cabang Bank Asing
KCBA yang memenuhi persyaratan juga dapat melakukan kegiatan Trust.
Bagi Trustee yang tidak dapat memenuhi persyaratan sebagai
Trustee diberikan waktu 6 bulan untuk memenuhi persyaratan dan dalam
masa tersebut tidak boleh membuat Perjanjian Trust yang baru.
Apabila sampai dengan batas waktu 6 bulan Trustee tidak dapat memenuhi
persyaratan, maka hartadana Trust wajib dikembalikan kepada Settlor atau
Trustee pengganti yang ditunjuk Settlor sesuai Perjanjian Trust.
CAKUPAN KEGIATAN TRUSTEE: Dalam kegiatan Trust, Trustee dapat
berperan sebagai:
a. Agen pembayar paying agent
• membuka dan menutup rekening untuk dan atas nama Settlor;
• menerima dan menyimpan dana ke dalam rekening Settlor;
• melakukan pembayaran dari rekening Settlor kepada Beneiciary
danatau pihak lain; • mencatat, mendokumentasikan,
dan mengadministrasikan dokumen terkait dengan rekening Settlor.
b. Agen investasi investment agent
• dilaksanakan berdasarkan instruksi yang jelas dan rinci dari Settlor,
yang disesuaikan dengan jenis kegiatan atau instrumen yang
digunakan.
• Dalam hal Settlor menginstruksikan Trustee untuk melakukan kegiatan
investasi dana selain kegiatan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain UU
Perbankan dan UU Pasar Modal maka investasi dana tersebut harus
dilakukan oleh manajer investasi.
c. Agen peminjaman borrowing agent
• memperoleh pinjaman yang dibuktikan dengan perjanjian
kredit; • melakukan transaksi lindung nilai
hedging; • mencadangkan dana untuk
membayar pinjaman berdasarkan mekanisme yang ditetapkan
Settlor; danatau
• kegiatan lainnya yang terkait dengan peminjaman
KRITERIA SETTLOR: a. Merupakan nasabah korporasi
b. Bukan merupakan pihak terailiasi dengan bank
c. Settlor juga dapat bertindak sebagai Beneiciary
PENCATATAN KEGIATAN TRUST a. Trustee wajib membuat pencatatan
kegiatan trust yang terpisah dari pembukuan Bank, termasuk rincian
masing-masing kegiatan Trust, yang paling kurang memuat
pencatatan mengenai transaksi dan posisi harta Trust.
b. Trustee wajib melakukan pencatatan mutasi rekening secara terpisah
untuk masing-masing Settlor dan Beneiciary.
4. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1424PBI2012 tentang Kepemilikan
Tunggal Pada Perbankan Indonesia a. Setiap Pihak hanya dapat menjadi
Pemegang Saham Pengendali PSP pada satu Bank. Ketentuan ini
dikecualikan bagi:
1 PSP pada 2 dua Bank yang masing-masing melakukan
kegiatan usaha dengan prinsip berbeda, yakni secara
konvensional dan berdasarkan prinsip Syariah; dan
2 PSP pada 2 dua Bank yang salah satunya merupakan Bank
Campuran Joint Venture Bank. b. Bagi PSP yang:
1 telah menjadi PSP pada lebih dari 1 satu Bank; atau
2 melakukan pembelian saham Bank lain sehingga yang
bersangkutan menjadi PSP pada lebih dari satu Bank
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
wajib melakukan penyesuaian terhadap ketentuan ini dengan
cara: 1 merger atau konsolidasi
atas Bank-bank yang dikendalikannya paling lama 1
satu tahun;
2 Membentuk Perusahaan Induk di bidang Perbankan 1 satu
tahun; atau 3 Membentuk Fungsi Holding
paling lama 6 enam bulan sejak berlakunya Peraturan Bank
Indonesia ini, bagi pihak yang telah menjadi PSP pada lebih dari 1
satu Bank; atau
setelah pelaksanaan pembelian saham Bank lain
yang mengakibatkan yang bersangkutan memenuhi kriteria
sebagai PSP dari Bank yang dibeli.
PENYESUAIAN STRUKTUR KEPEMILIKAN
a. Merger atau Konsolidasi
Bank yang melakukan merger atau konsolidasi diberikan insentif berupa:
1 pelonggaran sementara pemenuhan Giro Wajib Minimum
GWM; 2 perpanjangan waktu penyelesaian
pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK;
3 kemudahan pembukaan kantor cabang; danatau
4 pelonggaran sementara penerapan Good Corporate Govenance GCG.
b. Membentuk Perusahaan Induk Holding Company
1 Bentuk badan hukum Perusahaan Induk di Bidang Perbankan adalah
Perseroan Terbatas yang didirikan di Indonesia dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
2 Perusahaan Induk di Bidang Perbankan hanya dapat
melakukan kegiatan penyertaan, yang mencakup penyediaan
jasa manajemen dalam rangka meningkatkan efektiitas
konsolidasi, strategi usaha, dan optimalisasi keuangan kelompok
usaha yang dikendalikannya.
3 Perusahaan Induk di Bidang Perbankan berada 1 satu
tingkat di atas Bank-Bank yang dikendalikannya secara langsung.
4 Perusahaan Induk di Bidang Perbankan dapat berdiri sendiri
sebagai 1 satu badan hukum atau berupa Perusahaan Induk
di Bidang Keuangan Financial Holding Company yang
mengkonsolidasikan lembaga- lembaga keuangan yang dimiliki
oleh PSP.
c. Fungsi Holding
1 Fungsi Holding hanya dapat dilakukan oleh PSP berupa Bank
yang berbadan hukum Indonesia atau instansi Pemerintah Republik
Indonesia. 2 Fungsi Holding dipimpin oleh:
• Salah satu anggota direksi pada Bank yang menjadi PSP;
• Salah satu pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan tertinggi instansi
Pemerintah Republik Indonesia. KEWAJIBAN BANK MANDIRI
a. Sebagai PSP
1 Dalam hal Bank Mandiri memilih untuk membentuk Perusahaan
Induk di Bidang Perbankan wajib menyampaikan rencana
pelaksanaan pembentukan Perusahaan Induk di Bidang
Perbankan dan pengalihan saham dari PSP kepada Perusahaan Induk
di Bidang Perbankan kepada Bank Indonesia dengan melampirkan
dokumen-dokumen pendukung.
2 Dalam hal Bank Mandiri memilih untuk membentuk Fungsi Holding
wajib menyampaikan informasi dan dokumen pendukung mengenai
pelaksana Fungsi Holding dan rencana pelaksanaannya kepada
Bank Indonesia.
3 Baik Perusahaan Induk di Bidang Perbankan maupun Fungsi Holding
wajib memberikan arah strategis dan mengkonsolidasikan laporan
keuangan Bank-Bank yang menjadi anak perusahaannya.
b. Sebagai Bank yang dimiliki oleh Pemerintah
1 Bank-Bank dengan PSP yang sama wajib menyusun rencana
pemenuhan ketentuan dan
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
menyampaikannya kepada Bank Indonesia paling lama 3 tiga
bulan sejak Peraturan Bank Indonesia ini berlaku, yang paling
kurang memuat cara yang dipilih, rencana tindak, dan jadwal waktu
pelaksanaannya.
Rencana pemenuhan ketentuan tersebut dapat disusun dan
disampaikan oleh masing-masing Bank atau bersama-sama oleh
beberapa Bank dengan PSP yang sama dan wajib ditandatangani
oleh Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing Bank serta diketahui
oleh PSP tersebut.
2 Bank-Bank dengan PSP yang sama wajib menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan pemenuhan ketentuan kepada
Bank Indonesia setiap triwulan terhitung sejak persetujuan Bank
Indonesia atas rencana pemenuhan ketentuan tersebut.
5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1425PBI2012 tentang Penerimaan
Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri
KEWAJIBAN PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR dHE MELALUI BANK dEVISA
a. Kewajiban penerimaan DHE melalui bank devisa tidak berlaku untuk
DHE milik pemerintah yang diterima melalui Bank Indonesia atau DHE
yang diterima secara tunai di dalam negeri sepanjang dibuktikan dengan
penjelasan tertulis yang disertai dokumen pendukung yang memadai.
b. Penerimaan DHE wajib dilakukan paling lambat akhir bulan ketiga
setelah bulan pendaftaran Pemberitahuan Ekspor Barang PEB.
c. Penerimaan DHE yang berasal dari cara pembayaran usance LC,
konsinyasi, pembayaran kemudian, collection, yang jatuh temponya
melebihi atau sama dengan 3 bulan setelah bulan pendaftaran PEB, wajib
dilakukan paling lama 14 hari setelah tanggal jatuh tempo pembayaran
yang bersangkutan. Dalam hal batas akhir jatuh pada hari libur, maka
penerimaan DHE dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
d. Penyampaian informasi yang tercantum pada PEB kepada bank
devisa serta penjelasan tertulis dan dokumen pendukung bagi
penerimaan DHE berlaku untuk PEB dengan nilai lebih besar dari
USD10,000.00 atau ekuivalennya. Penyampaian informasi yang
tercantum pada PEB terkait DHE melalui bank devisa dilakukan paling
lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah DHE diterima.
e. Dalam hal eksportir menerima DHE secara tunai untuk PEB dengan nilai
lebih besar dari USD10,000.00 atau ekuivalennya maka eksportir wajib
menyampaikan penjelasan tertulis beserta dokumen pendukung paling
lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah bulan pendaftaran PEB.
f. Untuk penerimaan DHE yang berasal dari cara pembayaran usance LC,
konsinyasi, pembayaran kemudian, collection yang jatuh temponya
melebihi atau sama dengan 3 bulan setelah bulan pendaftaran PEB,
eksportir harus menyampaikan penjelasan tertulis disertai dokumen
pendukung kepada bank devisa untuk diteruskan kepada Bank Indonesia
paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah bulan pendaftaran
PEB. Dalam hal batas akhir merupakan hari libur maka penyampaiannya
dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
g. Dalam hal DHE lebih kecil dari Nilai PEB dengan selisih kurang paling
banyak ekuivalen Rp50.000.000,00 maka DHE yang diterima dianggap
sesuai dengan nilai PEB dan eksportir tidak perlu menyampaikan
penjelasan tertulis dan dokumen pendukung.
h. Untuk selisih kurang nilai DHE dengan Nilai PEB lebih besar dari
ekuivalen Rp50.000.000,00, yang disebabkan oleh:
• selisih kurs, diskonrabat, biaya administrasi, danatau biaya lainnya
terkait perdagangan internasional, sehingga terdapat selisih kurang
antara DHE dan Nilai PEB paling banyak 10 sepuluh per seratus
dari nilai PEB; danatau
• maklon, jasa perbaikan, operational leasing atau inancial
leasing, perbedaan penilaian harga barang pada saat perjanjian ekspor
dengan harga pada saat barang diterima, perbedaan komposisi
barang, perbedaan kualitas barang, danatau perbedaan kuantitas
barang,