Otomasi dan Eisiensi Pelaporan Optimalisasi Resources Mandiri Group dan Pengembangan Sinergi Pengembangan Infrastruktur Policy dan System Roll Out Konsep Risk Adjusted Return ke PMS
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
“ Laba bersih konsolidasian Bank Mandiri tumbuh
26,6 dari Rp12.246 miliar menjadi Rp15.504 miliar,
sementara total laba operasional mencapai
Rp19.625 miliar. Dengan pencapaian tersebut laba
per saham tahun 2012 meningkat sebesar 25,5
dari Rp529,3 di tahun 2011 menjadi Rp664,5.”
RISWINANDI
Wakil Direktur Utama
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
BAHASAN SERTA ANALISIS TENTANG HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN
BANK MANDIRI.
Bahasan mengenai operasional Bank Mandiri, untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 ini sebaiknya dibaca bersama-
sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasian yang lengkap, termasuk
catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada bab berikutnya.
Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian
Bank Mandiri dan Perusahaan Anak pada tanggal dan untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 yang disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan tersebut
telah di audit oleh auditor independen KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan, a
member irm of PwC Global Network. Data keuangan tahun 2012 juga
disajikan dalam US Dollar dengan menggunakan kurs pada tanggal
31 Desember 2012 yaitu USD1 = Rp9.637,5.
Kecuali dinyatakan lain, semua informasi keuangan yang
berhubungan dengan Bank Mandiri dinyatakan secara konsolidasian sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Bahasan serta analisis tentang hasil operasional dan kondisi keuangan
ini disajikan dalam 3 bagian sebagai berikut:
TINJAUAN MENGENAI KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN
Merupakan tinjauan mengenai 12 dua belas kinerja kondisi
keuangan utama. Tinjauan ini juga menyajikan kinerja dan kondisi
keuangan Bank Pemerintah dan Bank Swasta lainnya. Pembahasan yang
lebih rinci atas kinerja dan kondisi keuangan tersebut disajikan pada
bagian lain pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai hasil
operasional dan kondisi keuangan.
HASIL OPERASIONAL
Merupakan kajian mengenai kinerja keuangan yang disusun berdasarkan
Laporan Laba Rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
KONDISI KEUANGAN
Merupakan kajian mengenai kinerja keuangan yang disusun berdasarkan
Laporan Posisi Keuangan konsolidasian, Laporan Laba Rugi konsolidasian dan
Laporan Arus Kas konsolidasian, yang disajikan pada halaman selanjutnya.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
SEKILAS TENTANG KINERjA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI
Tinjauan Mengenai Kinerja dan Kondisi Keuangan Bank Mandiri
Perbankan Indonesia Marjin Pendapatan bunga bersih pada
tahun 2012 mengalami peningkatan dari 5,1 pada tahun sebelumnya menjadi
5,5. Peningkatan tersebut dikarenakan biaya dana yang menurun, utilisasi aset
yang meningkat dimana posisi LDR adalah 80,1 serta adanya perbaikan
kualitas kredit. Marjin Pendapatan bunga bersih bank
Pemerintah meningkat dari 5,49 di tahun 2011 menjadi 5,95 di tahun 2012.
Marjin Pendapatan bunga bersih bank swasta menurun dari 5.23 pada tahun
2011 menjadi 5.17 di tahun 2012.
Imbal hasil rata-rata ekuitas ROE pada tahun 2012 mengalami peningkatan
menjadi 22,6 dibandingkan 22,0 pada tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan adanya penurunan rata-rata ekuitas sebesar 22,5, sementara laba
meningkat sebesar 39,1. Imbal hasil rata-rata ekuitas Bank
Pemerintah meningkat dari 21,1 di tahun 2011 menjadi 21,5 pada tahun
2012, sementara pada bank swasta sedikit menurun menjadi 15,2
ROA di tahun 2012 sebesar 3,5 meningkat dibandingkan tahun lalu
sebesar 3,4. ROA Bank milik Pemerintah meningkat
dari 3.6 pada tahun 2011 menjadi 3,8 pada tahun 2012. Demikian pula dengan
Bank Swasta yang meningkat dari 2,26 pada tahun 2011 menjadi 2,64 pada
tahun 2012.
1.0 3.0
2.0 4.0
6.0 5.0
7.0
2011 2010
2009 2008
2012
25.0 5.0
15.0 30.0
10.0 20.0
2011 2010
2009 2008
2012
0.5 1.5
1.0 2.0
2.5 3.0
3.5 4.0
2011 2010
2009 2008
2012
Bank Pemerintah Bank Swasta
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Tinjauan Mengenai Kinerja dan Kondisi Keuangan Bank Mandiri
Perbankan Indonesia Upaya eisiensi terus menerus dilakukan
Bank Mandiri. Hal ini terlihat dari rasio eisiensi biaya di tahun 2012 yang
sebesar 45,5 yang menunjukkan pengendalian biaya yang baik.
Rasio Kredit Dalam Perhatian Khusus DPK di tahun 2012 mengalami
penurunan dari 4,1 menjadi 3,8 atau menurun 7,5. Hal ini disebabkan
adanya peningkatan jumlah kredit secara keseluruhan sebesar 23,7 sementara
jumlah kredit DPK hanya meningkat sebesar 14,4.
Aset produktif dalam perhatian khusus pada bank pemerintah dan bank swasta
pada akhir 2012 berada pada level 4,7 dan 2,5
Rasio kredit Bermasalah – Bruto pada tahun 2012 terus mengalami
perbaikan, dimana terjadi penurunan menjadi 1,9 dibandingkan 2,2 pada
tahun sebelumnya. Demikian halnya dengan rasio kredit bermasalah – neto
pada tahun 2012 adalah sebesar 0,46 mengalami sedikit penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,52.
Rasio kredit bermasalah pada bank pemerintah mengalami penurunan dari
2,5 pada tahun 2011 menjadi 2,3. Demikian halnya dengan rasio pada bank
swasta yang mengalami penurunan dari 2,0 pada tahun 2011 menjadi 1,6
pada tahun 2012
37.0 39.0
42.0 41.0
43.0 45.0
44.0 46.0
2011 2010
2009 2008
2012 38.0
40.0
1.0 2.0
2.5 5.0
2.0 4.0
3.0 6.0
3.5 7.0
4.5 9.0
2011 2011
2010 2010
2009 2009
2008 2008
2012 2012
0.5 1.0
1.5 3.0
4.0 8.0
5.0 10.0
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia - Publikasi Bank Indonesia Data tidak tersedia dari Statistik Perbankan Indonesia
Data hanya tersedia untuk tahun 2011-2012 Data hanya tersedia untuk tahun 2012
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
SEKILAS TENTANG KINERjA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI
Tinjauan Mengenai Kinerja dan Kondisi Keuangan Bank Mandiri
Perbankan Indonesia Rasio pembentukan CKPN terhadap
kredit bermasalah meningkat dari 174,17 pada tahun 2011 menjadi
193,43 di tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri
senantiasa memegang prinsip kehati- hatian dalam penyaluran kreditnya
Rasio pembentukan CKPN terhadap kredit bermasalah pada bank pemerintah
adalah sebesar 158,5 pada tahun 2012, sedangkan pada bank swasta sebesar
112,5
Rasio kredit terhadap Dana Pihak Ketiga – non bank pada tahun 2012 meningkat
menjadi 80,1 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 74,1. Ini
disebabkan karena pertumbuhan kredit yang lebih cepat dibandingkan
pertumbuhan dana pihak ketiga, yaitu sebesar 23,7 dibandingkan dengan
14,4 pertumbuhan dana pihak ketiga. Rasio kredit terhadap Dana Pihak Ketiga
baik pada bank pemerintah maupun pada bank swasta meningkat menjadi
masing-masing sebesar 79,8 dan 83,3.
Rasio beban overhead terhadap jumlah aset sedikit mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 2,4 menjadi 2,6. Bank mandiri
sebagai bank terbesar di Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam
skala operasi dan eisiensi.
50 150
100 200
250
2011 2010
2009 2008
2012
50 10
70 30
60 20
80 40
90
2011 2010
2009 2008
2012
2.2 2.4
2.3 2.5
2.6 2.7
2011 2010
2009 2008
2012
Bank Pemerintah Bank Swasta
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Tinjauan Mengenai Kinerja dan Kondisi Keuangan Bank Mandiri
Perbankan Indonesia Rasio dana murah Bank Mandiri pada
tahun 2012 mengalami peningkatan dari 60,7 pada tahun 2011 menjadi
65,5 atau meningkat sebesar 7,9. Peningkatan tersebut disebabkan adanya
pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 23,3, sedangkan deposito hanya
tumbuh 0,6. Rasio dana murah pada Bank Pemerintah
mengalami peningkatan dari 61,4 pada tahun 2011 menjadi 62,9 pada tahun
2012. Demikian juga halnya dengan rasio dana murah pada bank swasta
mengalami peningkatan dari 49,9 pada tahun lalu menjdai 51,0 pada
tahun 2012
Rasio kecukupan Modal Inti terhadap ATMR Bank saja mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya dari 14,9 menjadi 13,6.
Rasio Kecukupan Modal Inti pada bank Pemerintah pada tahun 2012 adalah
sebesar 14,6 sementara pada bank swasta sebesar 13,4
Rasio kecukupan modal CAR Bank Mandiri dengan risiko kredit, operasional
dan pasar pada tahun 2012 sebesar 15,3 jauh di atas kebutuhan modal
minimum sesuai regulasi yaitu sebesar 8. Dengan kondisi permodalan yang
kuat tersebut sangat memungkinkan Bank untuk terus tumbuh
mengembangkan usahanya. Rasio Kecukupan Modal pada Bank
Pemerintah meningkat dari 15,0 pada tahun 2011 menjadi 16,2 pada tahun
2012. Demikian pula pada Bank Swasta terjadi peningkatan dari 14,6 menjadi
15,6
20 50
40 60
70
2011 2010
2009 2008
2012 10
30
4 10
8 12
14
2011 2010
2009 2008
2012 2
6 16
4 10
8 12
14 18
2011 2010
2009 2008
2012 2
6 16
20
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia - Publikasi Bank Indonesia Data tidak tersedia dari Statistik Perbankan Indonesia
Data hanya tersedia untuk tahun 2011-2012 Data hanya tersedia untuk tahun 2012
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
HASIL OPERASIONAL
Pada tahun 2012, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar
Rp15.504 miliar atau tumbuh sebesar 26,6 dari tahun 2011. Dengan
perolehan laba bersih tersebut, laba per saham EPS tahun 2012 adalah
sebesar Rp664,5 miliar. Sementara itu, pendapatan provisi, komisi dan fee
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
Ringkasan Perhitungan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 Dan 31 Desember 2011 2011
Rp. Miliar 2012
Rp. Miliar USD Juta
Perubahan Pendapatan Bunga dan Syariah
37.730 42.550
4.415 12,8
Beban Bunga dan Syariah 15.954
15.020 1.558
-5,9 Pendapatan Bunga dan Syariah - bersih
21.776 27.530
2.857 26,4
Pendapatan Premi - bersih 1.815
2.163 224
19,2 Pendapatan Bunga, Syariah dana Premi - bersih
23.591 29.694
3.081 25,9
Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee 6.543
7.400 767,87
13,1 Pendapatan Transaksi Valuta Asing
813 1.094
113,56 34,6
Keuntungan kerugian penjualan SB Obigasi Pemerintah 117
297 30,79
153,6 Keuntungan kerugian kenaikanpenurunan nilai SB Obligasi
Pemerintah 70
42 4,41
-39,3 Pendapatan Operasional lainnya
4.412 3.403
353,10 -22,9
Pendapatan Operasional 35.546
41.931 4.350,79
18,0 Beban CKPN dan Komitmen Kontinjensi serta lainnya net
2.885 3.392
351,98 17,6
Beban Umum Administrasi 6.578
8.254 856,44
25,5 Beban Personalia
6.766 8.046
834,83 18,9
Beban Operasional Lainnya - Beban lainnya 2.968
2.613 271,17
-11,9 Laba Operasional
16.349 19.625
2.036,36 20,0
Pendapatan Beban Non Operasional - bersih 163
879 91,19
439,2 Laba sebelum pajak dan Kepentingan non pengendali
16.512 20.504
2.127,55 24,2
Laba Bersih 12.246
15.504 1.608,72
26,6
Catatan: USD 1 = Rp 9.637,5
meningkat sebesar 13,1 menjadi Rp7.400 miliar. Sedangkan jumlah
pendapatan operasional meningkat 18,0 menjadi Rp41.931 miliar.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Pendapatan bunga, syariah dan premi bersih meningkat sebesar 25,9
dari Rp23.591 miliar di tahun 2011 menjadi Rp29.694 miliar di tahun
2012. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit
yang diiringi dengan menurunnya beban bunga.
Berikut gambaran atas pendapatan bunga yang berasal dari aset produktif, biaya
bunga dana pihak ketiga serta marjin pendapatan bunga bersih – bank saja.
Rincian Volume Rata-Rata Rp miliar dan Yield 2010
volume rata-rata p.a
2011 volume rata-rata
p.a 2012
volume rata-rata p.a
Kredit 219.321
11,5 277.312
11,0 348.192
10,7 Obligasi Pemerintah
83.872 6,8
78.155 5,4
78.829 3,9
Interest Earning Assets 377.527
9,0 435.813
8,7 517.521
8,2
Beban Bunga Dana Imbal Hasil Aset Produktif
2 2
2 6
6 6
4 4
4 8
8 8
10 10
10
2011 2010
2011 2010
2011 2010
2012 2012
2012
Marjin Pendapatan Bunga bersih
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
Rincian Volume Rata-Rata Rp. Miliar Dan Biaya Dana 2010
volume rata-rata p.a
2011 volume rata-rata
p.a 2012
volume rata-rata p.a
Giro 71.577
1,8 76.343
1,5 95.013
1,3 Tabungan
118.016 2,2
143.801 2,1
177.450 1,6
Deposito berjangka 147.137
6,1 166.515
6,0 177.417
5,0 Interest bearing Labilities
354.708 4,1
409.067 3,9
480.906 3,1
Komposisi Pendapatan Bunga Dan Syariah 2010
2011 2012
Rp. Miliar total
Rp. Miliar total
Rp. Miliar total
Kredit 22.434
66,1 26.603
70,5 32.310
75,9 Obligasi Pemerintah
5.703 16,8
4.214 11,2
3.075 7,2
Penempatan 532
1,6 1.281
3,4 730
1,7 Efek-efek
2.147 6,3
1.387 3,7
887 2,1
Pendapatan Pembiayaan Konsumen 342
1,0 546
1,5 654
1,5 Pendapatan Syariah
2.381 7,0
3.390 9,0
4.347 10,2
Lainnya 393
1,2 309
0,8 547
1,3 Total
33.932 100,0
37.730 100,0
42.550 100,0
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
PENDAPATAN BUNGA KREDIT
Pada tahun 2012 total pendapatan bunga kredit meningkat dari Rp26.603 miliar di
tahun 2011 menjadi Rp32.310 miliar atau tumbuh 21,5. Pertumbuhan ini terutama
didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 23,7, dari Rp314.381 miliar
di tahun 2011 menjadi sebesar Rp388.830 miliar di tahun 2012.
Sementara itu yield pendapatan bunga kredit relatif stabil yaitu sebesar 10,4.
Berikut gambaran atas portfolio rate kredit per segmen untuk periode
tahun 2011-2012.
n
VA
n
Rupiah
COMMERCIAL BUSINESS BANKING
2 3
3 6
9 9
4 6
6 8
12 12
10 15
15
2011 2011
2011 2012
2012 2012
CORPORATE
CONSUMER LOANS CARdS
10 10
10 20
20 20
15 15
15 25
25 25
30 30
30
2011 2011
2011 2012
2012 2012
MICRO
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
Komposisi Beban Bunga Dan Syariah 2010
2011 2012
Rp miliar total
Rp miliar total
Rp miliar total
Giro 1.294
9,0 1.116
7,0 1.260
8,4 Tabungan
2.585 17,9
3.009 18,9
2.860 19,0
Deposito Berjangka 8.939
62,0 10.031
62,9 8.814
58,7 Lainnya
1.577 11,1
1.798 11,3
2.086 13,9
Total 14.395
100,0 15.954
100,0 15.020
100,0
2010 2011
2012
n Giro
n Tabungan
n Deposito Berjangka
n Lainnya
KOMPOSISI BEBAN BUNGA DAN SYARIAH
Beban bunga menurun sebesar 5,9 dari Rp15.954 miliar di tahun
2011 menjadi Rp15.020 miliar di tahun 2012. Sementara itu, proporsi
beban bunga simpanan terhadap total beban bunga relatif juga mengalami
penurunan dari sebelumnya 88,7 di tahun 2011 menjadi 86,1.
Secara keseluruhan, volume rata-rata simpanan meningkat sebesar 16,4
dari Rp386.659 miliar di tahun 2011 menjadi Rp449.880 miliar di tahun
2012. Untuk volume rata-rata giro dan tabungan meningkat sebesar 23,8 dari
Rp 220.144 miliar di tahun 2011 menjadi Rp272.463 miliar. Sedangkan volume
rata-rata deposito berjangka mengalami peningkatan sebesar 6,5 dari
Rp166.515 miliar menjadi Rp177.417 miliar di tahun 2012.
Pada tahun 2012, COF giro dan tabungan mengalami penurunan dari
1,9 di tahun 2011 menjadi 1,5. Demikian halnya dengan COF deposito
yang mencatat penurunan, dari 6,0 di tahun 2011 menjadi 5,0 di tahun
2012. Secara keseluruhan COF menurun dari 3,9 di tahun 2011 menjadi 3,1
di tahun 2012.
PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI PEMERINTAH
Yield pendapatan bunga obligasi Pemerintah di tahun 2012 mengalami
penurunan, dari 5,4 di tahun 2011 menjadi 3,9 seiring dengan perubahan
reference rate SPN. Sementara itu volume rata-rata Obligasi Pemerintah
di tahun 2012 sedikit meningkat, dari Rp78.155 miliar di tahun 2011 menjadi
Rp78.829 miliar.
Penurunan yield obligasi tersebut menyebabkan kontribusi pendapatan
bunga yang berasal dari Obligasi Pemerintah di tahun 2012 juga
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu
dari 11,2 di tahun 2011 menjadi 7,2 dari total pendapatan bunga.
Total pendapatan bunga obligasi pemerintah pada tahun 2012 menurun
27,0 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 4.214 miliar di
tahun 2011 menjadi Rp3.075 miliar.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
LABA OPERASIONAL SEBELUM BEBAN CKPN
Pada tahun 2012, Pendapatan Inti Core Earnings mengalami peningkatan sebesar
18,2, dari Rp18.304 miliar di tahun 2011 menjadi Rp21.627 miliar, dan memberikan
kontribusi sebesar 94 terhadap laba operasional sebelum beban CKPN.
Peningkatan di tahun 2012 ini terutama didorong oleh pertumbuhan bunga bersih
dan syariah, dari Rp21.776 miliar di tahun
Laba Operasional Sebelum Beban CKPN 2010
2011 2012
Rp miliar Pendapatan Inti core earnings
1
15.811 18.304
21.627 Pendapatan Kerugian Transaksi Valas
595 813
1.094 Laba Kenaikan Nilai Penjualan Obligasi Pemerintah SB
287 117
297 Total Laba Operasional sebelum beban CKPN penyisihan penghapusan
16.693 19.234
23.018
Catatan: 1 Terdiri dari pendapatan bunga bersih, pendapatan provisi, komisi dan fee serta pendapatan lainnya dikurangi dengan biaya
overhead dan biaya operasional lainnya.
2011 menjadi Rp27.531 miliar, serta pendapatan premi dari Rp4.806 miliar
di tahun 2011 menjadi Rp5.664 miliar.
Laba Operasional sebelum CKPN di tahun 2012 mengalami peningkatan,
dari Rp19.234 miliar di tahun 2011 menjadi Rp23.018 miliar. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan meningkatnya pendapatan inti
Core Earnings seiring peningkatan pendapatan bunga bersih serta
pendapatan fee-income, sementara itu pertumbuhan biaya tidak secepat laju
pertumbuhan pendapatan khususnya pendapatan bunga bersih.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
Pendapatan Operasional Lainnya Non Bunga Rp miliar
2011 2012
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 813
1.094 Provisi dan komisi lainnya
6.543 7.400
Keuntungankerugianpenurunan nilai Penjualan Obligasi Pemerintah Surat Berharga
187 339
Lain-lain 4.412
3.404 Total
11.955 12.237
Rp miliar 2011
2012 Δ
n Administrasi kredit simpanan
1.802 2.061
14,4
n Lainnya
1
601 663
10,3
n Anak Perusahaan
1.526 1.502
1,6
n Pembukaan LC, BG dan Pasar Modal
519 640
23,3
n Transfer, Inkaso, Kliring Referensi Bank
872 1.201
37,3
n Reksadana
307 353
15,0
n Kartu Kredit
916 980
7,0 Total
6.543 7.400
13,1
Catatan: 1 Terdiri dari Kartu Debit ATM, Sindikasi, Payroll Package, dll
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA NON BUNGA
Pendapatan operasional lainnya di tahun 2012 mengalami peningkatan
dari sebesar Rp11.955 miliar di tahun 2011 menjadi Rp12.236 miliar.
Pendapatan bersih atas transaksi valuta asing juga mengalami peningkatan
sebesar 34,6 dari Rp813 miliar di tahun 2011 menjadi Rp1.094 miliar.
Sementara itu, pendapatan lain- lain mencatat penurunan sebesar
22,9, dari Rp4.412 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp3.404 miliar
terutama berasal dari penerimaan kembali atas pinjaman yang telah
dihapusbukukan di periode yang lalu serta pendapatan dari kredit
hapus buku. Komposisi pendapatan operasional non bunga terhadap
total pendapatan NII + POL adalah sebesar 29,2 di tahun 2012.
PENdAPATAN PROVISI dAN KOMISI LAINNYA
Pada tahun 2012, pendapatan provisi dan komisi lainnya
mencatat peningkatan sebesar 13,1, dari Rp6.543miliar di
tahun 2011 menjadi Rp7.400 miliar. Kontribusi provisi dan
komisi lainnya terhadap total pendapatan operasional lainnya
di tahun 2012 adalah sebesar 60,5. Pendapatan provisi
dan komisi lainnya yang hanya tumbuh 13 ini disebabkan oleh
menurunnya fee income yang dihasilkan oleh perusahaan anak
di tahun 2012.
1 2
3 4
5 6
7 1
2 3
4 5
6 7
2012 2011
27,6 27,9
9,0 20,3
8,6 16,2
4,8 13,2
9,2 23,3
7,9 13,3
4,7 14,0
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Rp miliar 2011
2012 Beban CKPN kredit
3.408 3.415
Pembalikanpenyisihan AP lainnya 110
8 Jumlah CKPN
3.298 3.423
Pembalikanpenyisihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
128 44
Total beban CKPN bersih 3.170
3.379
Rp miliar 2011
2012 Surat-surat berharga
80 26
Obligasi Pemerintah 37
271 Total
117 297
Rp miliar 2011
2012 Surat-surat berharga
9 26
Obligasi Pemerintah 61
16 Investasi Pemegang Polis Kontrak Unit-Linked
- -
Total 70
42
BEBAN CKPN DAN AKTIVA PRODUKTIF LAINNYA
Jumlah beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai bersih di tahun 2012
mengalami kenaikan sebesar 6,6, dari Rp3.170 milar di tahun 2011 menjadi
Rp 3.379 miliar. Sementara itu, kenaikan CKPN kredit di tahun 2012 adalah
sebesar 0,2 yang jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit sebesar
23,7. Namun dengan kebijakan yang terus memperhatikan azas kehati-
hatian, rasio kumulatif CKPN NPL di tahun 2012 tercatat sebesar 193,4.
KEUNTUNGANKERUGIAN dARI PENJUALAN SURAT BERHARGA dAN
OBLIGASI PEMERINTAH
Keuntungan atas penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah
di tahun 2012 tercatat sebesar Rp297miliar, atau mengalami kenaikan
sebesar 153,6 dibandingkan tahun 2011, dengan rincian sebagai berikut:
KEUNTUNGANKERUGIAN ATAS PERUBAHAN NILAI SURAT-SURAT
BERHARGA, OBLIGASI PEMERINTAH dAN INVESTASI PEMEGANG POLIS KONTRAK
UNIT LINKEd
Keuntungan atas perubahan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah dan
investasi pemegang Polis Kontrak Unit Linked di tahun 2012 tercatat
sebesar Rp42 miliar, atau menurun dibandingkan keuntungan di tahun
2011 yang sebesar Rp70 miliar.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Pada tahun 2012, beban operasional lainnya meningkat dari Rp16.312
miliar di tahun 2011 menjadi Rp18.913 miliar atau tumbuh sebesar 15,9.
Namun peningkatan tersebut masih di bawah pertumbuhan total pendapatan
operasional NII + POL yang tumbuh
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
18. Sementara itu, beban umum dan administrasi mengalami kenaikan
sebesar 25,5, dari Rp6.578 miliar di tahun 2011 menjadi Rp8.254 miliar di
tahun 2012. Demikian juga beban gaji dan tunjangan mengalami kenaikan
sebesar 18,9, dari Rp6.766 miliar di tahun 2011 menjadi Rp8.046 miliar di
tahun 2012. Beban lain-lain – bersih mengalami penurunan dari Rp2.968
miliar di tahun 2011 menjadi Rp2.613 miliar di tahun 2012.
Beban Operasional Lainnya Rp miliar 2011
2012 Beban Umum Administrasi
6.578 8.254
Beban Gaji Tunjangan 6.766
8.046 Lain-lain - Bersih
2.968 2.613
Jumlah beban operasional lainnya 16.312
18.913 Rincian Biaya Overhead
2011 Rp. Miliar
2012 Rp. Miliar
Perubahan BUA
IT Telekomunikasi 713
971 36,2
Sewa, pemeliharaan, penyusutan lainnya 1.645
1.781 8,3
Promosi Sponsorship 977
1.059 8,4
Transportasi Biaya Perjalanan 446
502 12,6
Jasa Profesional Lainnya 687
1.006 46,4
Terkait pegawai 732
1.067 45,8
Perusahaan Anak 1.378
1.868 35,6
Total 6.578
8.254 25,5
Beban Gaji Tunjangan Gaji kotor
1.863 2.125
14,1 Tunjangan
3.084 3.878
25,7 Post Employement Beneits
221 190
-14,0 Training
265 319
20,4 Perusahaan Anak
1.333 1.533
15,0 Total
6.766 8.046
18,9
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Laba Dan Nilai Buku Per Saham Rp miliar 2011
2012 Laba per Saham Dasar Rp.
529,3 664,5
Nilai Buku per Saham Rp. 2.708
3.280 Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar
23.134.862.110 23.333.333.333
PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH
Pendapatan Non Operasional Bersih di tahun 2012 mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Rp163 miliar di tahun 2011 menjadi
Rp879 miliar di tahun 2012.
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp4.461 miliar,
atau meningkat dibanding beban pajak penghasilan di tahun 2011 yang
berjumlah Rp3.816 miliar.
Bank Mandiri dan Perusahaan-perusahaan Anak menerapkan metode liabilitas
laporan posisi keuangan balance sheet liability method untuk menentukan beban
pajak penghasilan. Berdasarkan metode liabilitas, laporan posisi keuangan, aset
dan utang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai
aset dan liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan dengan dasar pengenaan
pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang
yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut
dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku
atau secara substansial diberlakukan pada periode dimana aset tersebut
direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat
aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif
pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi
yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset Pajak Tangguhan – bersih pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.967
miliar, sedangkan pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp3.800 miliar.
Berdasarkan Surat Keterangan No.DEI13-0094 tanggal 3 Januari
2013 perihal Penyampaian Laporan Bulanan Kepemilikan Saham Emiten
atau Perusahaan Publik beserta Rekapitulisasi Formulir No.X.H.I-6 dari
PT Datindo Entrycom Biro Administrasi Efek yang disampaikan kepada
Bapepam dan LK, kepemilikan saham Bank Mandiri oleh publik selama tahun
2012 Surat No. DEI12-0121 tanggal 9 Januari 2012 dari PT Datindo Entrycom
ke Bapepam dan LK untuk tahun 2011 telah memenuhi semua persyaratan
untuk memperoleh fasilitas penurunan tarif pajak penghasilan tersebut di atas.
Sesuai dengan PMK.238, Bapepam dan LK menyampaikan informasi mengenai
pemenuhan syarat oleh Bank Mandiri tersebut kepada Kantor Pajak yang
berwenang. Oleh karena itu, pajak penghasilan badan Bank Mandiri untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah dihitung
dengan menggunakan tarif pajak 20.
LABA PER SAHAM
Laba per Saham EPS adalah laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan dibagi
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor
penuh pada tahun berjalan.
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi
dalam menghitung laba per saham pada tahun 2012 sebanyak 23.333.333.333
lembar dan pada tahun 2011 sebanyak 23.134.862.110 lembar. Laba per saham
dasar pada tahun 2012 adalah sebesar Rp664,5 sedangkan pada tahun 2011
sebesar Rp529,3.
Laba bersih untuk tahun 2012 meningkat sebesar 26,4 dari Rp12.246 miliar
pada tahun 2011 menjadi Rp15.504 miliar. Kenaikan laba bersih ini terutama
didorong oleh peningkatan pendapatan bunga dan syariah bersih, dari Rp21.776
miliar di tahun 2011 menjadi Rp27.531 miliar di tahun 2012 disamping itu juga
terdorong oleh kenaikan pendapatan operasional lainnya, dari Rp11.955 miliar
di tahun 2011 menjadi Rp12.237 miliar di tahun 2012.
Nilai Buku per saham Bank Mandiri per 31 Desember 2012 meningkat 21,1 menjadi
Rp3.280 dari Rp2.708 pada akhir tahun 2011.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
KONDISI KEUANGAN
Jumlah aset mengalami kenaikan sebesar 15,2 dari Rp551.892 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp635,619 miliar pada 31 Desember 2012.
Ringkasan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2011
2012 Perubahan
Rp miliar USD Juta
Rp miliar USD Juta
Total Aset 551.892
60.865 635.619
65.953 15,2
Kas Penempatan pada BI 80.951
8.928 90.573
9.398 11,9
Penempatan pada Bank Lain 27.926
3.080 20.961
2.175 24,9
Efek-efek - net 12.003
1.324 10.770
1.118 10,3
Obligasi pemerintah 78.459
8.653 78.936
8.190 0,6
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan LR 1.409
155 2.177
226 54,5
Tersedia untuk Dijual 53.667
5.919 53.367
5.537 0,6
Dimiliki hingga Jatuh Tempo 23.383
2.579 23.392
2.427 0,0
Kredit yang Diberikan 314.381
34.671 388.830
40.346 23,7
Performing 307.371
33.898 381.528
39.588 24,1
Non Performing 7.010
773 7.302
758 4,2
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN 12.168
1.342 14.104
1.464 15,9
Kredit - net 302.213
33.329 374.726
38.882 24,0
Total Deposits - non bank 422.250
46.567 482.914
50.108 14,4
Giro 92.616
10.214 113.911
11.820 23,0
Tabungan 163.780
18.062 202.216
20.982 23,5
Deposito Berjangka Sertiikat Deposito 165.854
18.291 166.787
17.306 0,6
Ekuitas 61.793
6.815 74.580
7.739 20,7
Termasuk dana syirkah temporer dari Anak Perusahaan Tidak termasuk porsi kepentingan non pengendali
Termasuk di dalamnya obligasi pemerintah yang dimiliki anak perusahaan dengan ailiasi diukur pada biaya perolehan sesuai PSAK 110 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
OBLIGASI PEMERINTAH
KAS DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
Kas dan Penempatan pada Bank Indonesia mengalami kenaikan
sebesar 11,9 dari Rp80.951 miliar per 31 Desember 2011 menjadi
Rp90.573 miliar per 31 Desember 2012. Penempatan pada Bank Indonesia
pada akhir tahun 2012 tercatat sebesar Rp75.287 miliar dengan rincian sebagai
berikut:
a. Giro Rp38.272 miliar b. Lainnya Rp37.015 miliar
Sedangkan Kas pada 31 Desember 2012 tercatat sebesar Rp15.286 miliar,
atau meningkat 34,6 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
berjumlah Rp11.358 miliar.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN.
Penempatan pada Bank Lain mengalami penurunan sebesar
24,9 dari Rp27.926 miliar per tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp20.961
miliar per tanggal 31 Desember 2012.
Obligasi Pemerintah Berdasarkan Portfolio Dan Suku Bunga Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan LR Tersedia
untuk Dijual Dimiliki hingga
jatuh tempo Total
dari total Suku Bunga Tetap
2.177 5.239
1.647 9.063
11,5 Suku Bunga Mengambang
- 48.128
21.745 69.873
88,5 Total
2.177 53.367
23.392 78.936
100,0 dari total
2,8 67,6
29,6 100,0
Obligasi Pemerintah Berdasarkan Jatuh Tempo Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan LR Tersedia
untuk Dijual Dimiliki hingga
jatuh tempo Total
dari total Kurang dari 1 tahun
574 -
448 1.022
1,3 1 - 5 Tahun
375 4.004
22.754 27.133
34,4 5 - 10 Tahun
360 47.548
79 47.987
60,8 Lebih dari 10 Tahun
868 1.815
111 2.794
3,5 Total
2.177 53.367
23.392 78.936
100,0 dari total
2,8 67,6
29,6 100,0
SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI
Surat Berharga yang dimiliki mengalami penurunan, dari Rp12.003
miliar per tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp10.770 miliar per tanggal
31 Desember 2012.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
Per 31 Desember 2012, Bank Mandiri memiliki Obligasi Pemerintah sebesar
Rp78.936 miliar, yang merupakan 12,4 dari total aset Bank. Obligasi
tersebut terdiri dari obligasi bunga tetap dan obligasi bunga mengambang.
Atas portfolio tersebut, obligasi bunga tetap memiliki tingkat suku
bunga antara 3,3 sampai 14,3 per tahun, sedangkan obligasi bunga
mengambang memiliki tingkat suku bunga sebesar tingkat suku bunga SPN
3 tiga bulan. Per 31 Desember 2012, porsi obligasi bunga mengambang
tercatat sebesar 88,5 dari total portfolio Obligasi Pemerintah.
Pada tahun 2012, keuntungan atas penjualan Obligasi Pemerintah tercatat
sebesar Rp271 miliar, sedangkan keuntungan yang belum direalisasi atas
Obligasi Pemerintah pada tahun yang sama adalah sebesar Rp16 miliar.
Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, Obligasi
Pemerintah Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba-Rugi dan
Tersedia Untuk Dijual, dinilai berdasarkan nilai wajar, sedangkan untuk Obligasi
Pemerintah Yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dicatat berdasarkan harga
perolehan diamortisasi.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Hingga tanggal 31 Desember 2012, jumlah kredit yang diberikan Bank
Mandiri Bank Saja adalah sebesar Rp339.974 miliar. Jumlah tersebut
meningkat sebesar 24,1 dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2011 yang
sebesar Rp273.962 miliar. Berikut gambaran atas pertumbuhan
total kredit dan kredit non performing Bank Saja selama tahun 2012.
Saldo 31 Des 2011 273.962
Saldo 31 Des 2012 339.974
Pemberian Kredit 158.423
Pelunasan 2.559
Angsuran 51.818
Pembayaran 23.773
Pengaruh kurs 16.916
Hapusbuku 2.463
MUTASI KREDIT YANG DIBERIKAN SELAMA TAHUN 2012 BANK SAJA
6.053
5.973
2.581 548
669 2.463
1.018
Saldo 31 Des 2011
Downgrade ke NPL Upgrade ke NPL
Hapusbukuan
Saldo 31 Des 2012
Penerimaan kembali Lain-lain
MUTASI KREdIT NON PERfORMING SELAMA TAHUN 2012 BANK SAJARP MILIAR
Corporate Commercial
Business Banking Consumer
Mickro Banking
Total
PEMBERIAN KREdIT BERdASARKAN SEGMEN SELAMA TAHUN 2012 BANK SAJA RPMILIAR
131.748 102.974
38.498 19.005
47.749 339.974
Rp miliar
Rp miliar
Rp miliar
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
Mutasi Kredit Non Performing Berdasarkan Segmen Selama Tahun 2012 Bank Saja Corporate
Commercial Business
Banking Micro
Consumer Total
Upgrade dari NPL 552
30 29
4 53
669 Downgrade ke NPL
250 769
778 438
346 2.581
Lain-lain 229
687 491
514 542
2.463 Komposisi Kredit Bank Saja Per: 31 Desember 2012
Jumlah Rekening Saldo Rp miliar
Total NPL
Total NPL
Ukuran Kredit Rp miliar Rekening
Saldo 25
1.269.103 74.259
5,9 124.944
3.397 2,7
=25 s.d.100 1.169
17 1,5
58.319 1.170
2,0 =100 s.d.500
430 8
1,9 88.038
1.406 1,6
=500 s.d.1000 34
- -
25.248 -
- =1000
13 -
- 43.424
- -
Total 1.270.749
74.284 5,9
339.974 5.973
1,8
Kredit Berdasarkan Business Unit Per 31 Desember 2012 Bank Saja Business Unit
Kol Baki Debet
Total Rupiah
Valas Rp miliar
CORPORATE 1
94.405 29.178
123.583 97,9
2 327
564 891
0,7 3
- -
- 0,0
4 -
15 15
0,0 5
1.107 663
1.770 1,4
Sub Total Corporate 95.839
30.420 126.259
37,1 Non Performing Loan
1.107 678
1.785 1,4
COMMERCIAL 1
84.486 14.744
99.238 96,6
2 1.962
430 2.392
2,3 3
267 3
270 0,3
4 59
- 59
0,1 5
641 112
753 0,7
Commercial Total 87.415
15.289 102.704
30,2 Non Performing Loan
967 115
1.082 1,1
KREDIT BERDASARKAN BUSINESS UNIT PER 31 DESEMBER 2012 BANK SAJA
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
KREDIT BERDASARKAN BUSINESS UNIT PER 31 DESEMBER 2012 BANK SAJA Business Unit
Kol Baki Debet
Total Rupiah
Valas
BUSINESS BANKING 1
35.844 73
35.917 93,4
2 1.593
- 1.593
4,1 3
84 -
84 0,2
4 176
- 176
0,5 5
669 -
669 1,7
Sub Total Business Banking 38.365
73 38.438
11,3 Non Performing Loan
929 -
929 2,4
MICRO 1
17.206 -
17.206 90,5
2 1.190
- 1.190
6,3 3
101 -
101 0,5
4 155
- 155
0,8 5
352 -
352 0,3
Micro Total 19.005
- 19.005
5,6 Non Performing Loan
608 -
608 1,6
SAM 1
140 1.237
1.378 34,6
2 742
1.296 2.038
51,1 3
55 55
1,4 4
- 0,0
5 153
361 514
12,9 Sub Total SAM
1.090 2.895
3.985 1,2
Non Performing Loan 208
361 569
14,3 CONSUMER
1 42.119
- 42.119
88,2 2
4.761 -
4.761 10,0
3 150
- 150
0,3 4
186 -
186 0,4
5 533
- 533
1,1 Consumer Total
47.749 -
47.749 14,0
Non Performing Loan 870
- 870
1,8 FICS
1 890
813 1.703
92,9 2
- -
- 0,0
3 -
- -
0,0 4
- -
- 0,0
5 -
130 130
7,1 Sub Total FICS
890 943
1.834 0,5
Non Performing Loan -
130 130
7,1 Grand Total
290.353 49.620
339.974
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Mutasi Kredit Yang Telah Dihapusbuku Bank Saja 2009
2010 2011
2012 Rp miliar
Saldo awal tahun 34.511
32.610 32.331
32.797 Penghapusbukuan
2.224 2.921
1.984 2.463
Penerimaan kembali 2.264
2.661 2.202
3.740 Lain-lain
1
1.861 539
684 1.231
Saldo akhir tahun 32.610
32.331 32.797
32.751
Catatan: 1 Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI
Dari total kredit yang diberikan per 31 Desember 2012, sebesar 3,6 atau Rp13.939 miliar merupakan kredit yang pernah direstrukturisasi. Jumlah tersebut mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2011 dimana kredit yang pernah direstrukturisasi adalah sebesar 4,8 atau Rp14.966 miliar dari total kredit
yang diberikan.
Skema Dan Jumlah Kredit Yang Pernah Direstrukturisasi 2009
2010 2011
2012 Rp miliar
Kredit jangka panjang dengan opsi saham KJPOS 189
175 139
268 Fasilita kredit tambahan
295 101
93 57
Perpanjangan jangka waktu kredit 7.226
7.732 6.709
6.877 Perpanjangan jangka waktu penurunan suku bunga
531 471
1.652 1.779
Perpanjangan jangka waktu skema restrukturisasi lain-lain 9.654
6.855 6.373
4.958 Total
17.895 15.334
14.966 13.939
Catatan: Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak dan
perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
KREDIT YANG DIHAPUSBUKUKAN
Pada tahun 2012, Bank Mandiri menghapusbukukan kredit yang diberikan sebesar Rp2.463 miliar dan menerima kembali kredit yang telah dihapusbukukan sebesar Rp3.740
miliar dari kredit yang telah dihapusbukukan sebelum dan selama tahun 2012.
Per 31 Desember 2012, saldo kredit yang dihapusbukukan tercatat sebesar Rp32.751 miliar, dan portofolio kredit yang telah dihapusbukukan tersebut tidak dicatat dalam
laporan keuangan.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
SIMPANAN NASABAH
Pada tahun 2012, Bank Mandiri mencatat peningkatan simpanan yang cukup signiikan. Per 31 Desember 2012, jumlah simpanan tercatat sebesar Rp482.914
miliar atau tumbuh 14,4 dari sebesar Rp422.250 miliar di tahun 2011.
Peningkatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan dana murah low cost funds dari Rp256.396 miliar di tahun 2011 menjadi Rp316.127 miliar di tahun 2012.
Lebih jauh lagi, rasio dana murah juga mengalami peningkatan, dari 60,7 di tahun 2011 menjadi 65.5 di tahun 2012.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Komposisi Simpanan Bank Saja Per 31 Desember 2012 Giro
Deposito Tabungan
Total
CORPORATE
Rp 19.431
14.851 431
34.713 VA
18.711 6.959
802 26.472
Jumlah 38.142
21.810 1.233
61.185
COMMERCIAL BUSINESS BANKING
Rp 23.959
12.845 3.232
40.036 VA
9.298 2.156
913 12.366
Jumlah 33.257
15.001 4.145
52.403
MICRO RETAIL
Rp 14.991
70.517 163.580
249.088 VA
3.704 4.893
13.589 22.186
Jumlah 18.696
75.410 177.169
271.275
FICS
Rp 1.070
4.556 4
5.629 VA
193 95
2 290
Jumlah 1.263
4.650 6
5.919
INSTITUTIONAL BANKING
Rp 13.529
27.355 228
41.113 VA
2.942 619
4 3.564
Jumlah 16.471
27.974 232
44.677
TOTAL
Rp 72.981
130.124 167.475
370.580 VA
34.848 14.721
15.310 64.879
Jumlah 107.830
144.845 182.784
435.459 Komposisi Simpanan Per 31 Desember 2011 Dan 2012
2011 2012
Giro 21,9
23,6 Tabungan
38,8 41,9
Deposito 39,3
34,5
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
EKUITAS
Total ekuitas mengalami peningkatan sebesar 22,2, dari Rp62.654 miliar
per tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp76.533 miliar per tanggal 31 Desember
2012. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan Saldo Laba dari Rp33.506 miliar
pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp46.079 miliar pada tanggal
31 Desember 2012.
Pendistribusian laba bersih tahun 2011 yang dilaksanakan pada tahun 2012
adalah pembayaran dividen, cadangan umum serta Dana Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan. Bank Mandiri telah melaksanakan pembayaran dividen tahun
buku 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp104,97 dan Rp120,60 per lembar saham.
Dividen atas laba bersih tahun 2011 sebesar Rp2.449 miliar dibayarkan pada tanggal
5 Juni 2012. Dividen atas laba bersih tahun 2010 sebesar Rp3.226 miliar dibayarkan
melalui dividen interim sebesar Rp412 miliar pada tanggal 30 Desember 2010 dan dividen
inal sebesar Rp2.814 miliar pada tanggal 30 Juni 2011.
Kegiatan usaha Bank Mandiri selama tahun 2012 sebagian besar didanai oleh
peningkatan jumlah simpanan, kombinasi penerimaan dari pendapatan bunga atas
kredit yang diberikan, komisi dan provisi.
Selain itu, Bank Mandiri juga telah memanfaatkan pasar uang antar bank. Bank
Mandiri berhasil mempertahankan cadangan likuiditas, yang biasanya berjumlah lebih
besar daripada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia, untuk mengantisipasi penarikan
simpanan dalam jumlah besar oleh nasabah.
Di sisi pengalokasian, Bank Mandiri menggunakan sebagian besar dananya
untuk pemberian kredit, pembayaran beban bunga atas dana pihak ketiga, pinjaman
yang diterima, pembayaran kembali pinjaman yang diterima, penempatan pada
pasar uang antar bank, dan pembayaran biaya operasional termasuk biaya gaji
dan tunjangan, serta biaya umum dan administrasi.
Total aset lancar pada tahun 2012 mencapai Rp119.511 miliar, meningkat dibandingkan
posisi tahun 2011 yang sebesar Rp118.622 miliar, suatu indikasi likuiditas yang sangat
baik. Total aset lancar di akhir tahun 2012 mencapai 18,8 dari total aset atau 24,7
dari total simpanan non bank, yang juga mengindikasikan kondisi likuiditas yang
baik.
Untuk mendukung likuiditas maupun meningkatkan aset produktif, Bank Mandiri
juga memperoleh pendanaan melalui Collateral Fund Borrowing. Selain itu, arus kas
dari dana pihak ketiga juga secara signiikan mempengaruhi posisi likuiditas bank. Pada
tahun 2012, Bank Mandiri memiliki arus kas masuk dari peningkatan jumlah dana
murah giro dan tabungan.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Arus kas masuk bersih dari aktiitas operasional untuk tahun 2012 adalah
sebesar Rp8.799 miliar terutama berasal dari pendapatan bunga dan syariah serta
pendapatan provisi komisi, masing- masing sebesar Rp41.306 miliar dan Rp9.563
miliar. Arus kas masuk bersih tersebut juga dipengaruhi oleh peningkatan giro dan
tabungan sebesar Rp59.427 miliar yang diimbangi dengan beban bunga dan syariah
sebesar Rp15.062 miliar serta tambahan pemberian kredit sebesar Rp74.973 miliar.
Sedangkan di tahun 2011 arus kas masuk bersih dari aktiitas operasional adalah
sebesar Rp20.441 miliar terutama berasal dari pendapatan bunga dan syariah serta
pendapatan provisi komisi masing-masing sebesar Rp36.913 miliar dan Rp8.358
miliar. Arus kas masuk bersih tersebut juga dipengaruhi oleh peningkatan giro dan
tabungan sebesar Rp55.288 miliar yang diimbangi dengan beban bunga dan syariah
sebesar Rp15.960 miliar serta tambahan pemberian kredit sebesar Rp69.545 miliar.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktiitas investasi selama tahun 2012 adalah
sebesar Rp1.638 miliar terutama untuk melakukan pembelian aset tetap sebesar
Rp1.669 miliar dan kenaikan investasi di perusahaan anak sebesar Rp228 miliar serta
penurunan obligasi pemerintah – tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh
tempo sebesar Rp513 miliar.
Sedangkan di tahun 2011 arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi
adalah sebesar Rp99 miliar terutama disebabkan adanya pembelian aset tetap
sebesar Rp1.219 miliar penurunan obligasi pemerintah - tersedia untuk dijual dan
dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp431 miliar serta penurunan efek-efek tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp1.359 miliar.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Selama tahun 2012 arus kas bersih yang digunakan untuk aktiitas pendanaan
adalah sebesar Rp4.506 miliar antara lain dari pembayaran dividen dana program
kemitraan dan program bina lingkungan sebesar Rp2.941 miliar dan pembayaran atas
pinjaman subordinasi sebesar Rp 714 miliar.
Sedangkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktiitas pendanaan selama tahun 2011
adalah sebesar Rp14.820 miliar antara lain dari penambahan modal dari Penawaran Umum
Terbatas PUT dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETDsebesar Rp11.404
miliar, kenaikan atas pinjaman yang diterima sebesar Rp6.084 miliar, pembayaran dividen,
dana program kemitraan dan bina lingkungan sebesar Rp3.183 miliar.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
Posisi Likuiditas Bank Mandiri Per 31 Desember 2011 Dan 2012 2011
2012 Aset lancar
1
118.622 119.549
Obligasi Pemerintah yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan LR dan tersedia untuk dijual
55.076 55.544
Rasio kredit terhadap simpanan
2
74,1 80,1
Aset lancar terhadap jumlah aset 21,5
18,8 Aset lancar terhadap simpanan
28,1 24,8
Catatan: 1 Aset lancar terdiri dari : kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank
Indonesia, bank dan lembaga keuangan lain, serta surat-surat berharga tidak termasuk Obligasi Pemerintah dalam portfolio yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan LR dan tersedia untuk dijual
2 Simpanan tidak termasuk simpanan dari bank lain
BELANJA MODAL
Berikut gambaran atas realisasi belanja modal untuk tahun 2011 dan 2012 serta anggaran tahun 2013:
Rp miliar Realisasi
Anggaran 2013
2011 2012
Tanah dan bangunan 235
334 794
Peralatan Kantor, Komputer, Perangkat Lunak dan Kendaraan
992 970
1.489 Implementasi Renovasi kantor
- -
- Jumlah
1.227 1.304
2.283
Catatan: Anggaran 2012 belum termasuk kontinjensi dan anggaran multi year IT 2013 sbb:
1. Anggaran kontinjensi Non IT sebesar Rp11 miliar 2. Anggaran kontinjensi IT sebesar Rp88 miliar dan multi year sebesar Rp66 miliar
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Jumlah Komitmen Kontinjensi yang memiliki risiko kredit per
31 Desember 2012 mengalami peningkatan sebesar 26,3
dibandingkan dengan tahun 2011. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh adanya pemberian Bank Garansi dalam rupiah maupun
Kolektibilitas Komitmen Kontinjensi Per 31 Desember 2010 - 2012 2010
2011 2012
Performing 48.280
71.187 89.911
Non performing 147
26 33
Komitmen Kontinjensi Yang Mempunyai Risiko Kredit Per 31 Desember 2010 - 2012
2010 2011
2012 RUPIAH
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan committed
14.498 24.264
26.706 LC yang tidak dapat dibatalkan
2.015 2.145
2.056 Bank Garansi yang diterbitkan
13.502 15.183
20.239 Standby LC
368 1.638
2.302 Total Rupiah
30.383 43.230
51.303 MATA UANG ASING
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan committed
1.687 2.163
2.674 LC yang tidak dapat dibatalkan
5.644 9.926
9.909 Bank Garansi yang diterbitkan
7.849 12.246
20.469 Standby LC
2.864 3.648
5.589 Total Mata Uang Asing
18.044 27.983
38.641 Grand Total
48.427 71.213
89.944
mata uang asing yang masing-masing meningkat sebesar 33,3 dan 67,1.
Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp189 miliar
dan Rp234 miliar.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL yANG TERjADI SETELAH TANGGAL LAPORAN
AKUNTANSI PUBLIK SUBSEqUENT EVENT
Pada tanggal 31 Januari 2013, PT Bank Mandiri Persero Tbk bersama
dengan PT Taspen Persero, PT Pos Indonesia Persero, dan PT Bank Sinar
Harapan Bali “BSHB”, Perusahaan Anak Bank Mandiri, telah melakukan
penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Kemitraan Strategis
Guna Mewujudkan Sinergi Usaha antara PT Bank Mandiri Persero Tbk, dan
PT Taspen Persero dan PT Pos Indonesia Persero dan PT Bank Sinar
Harapan Bali. Penandatangan kesepatan tersebut
merupakan tahap awal dimana para pihak secara prinsip telah sepakat
untuk melakukan sinergi usaha melalui mekanisme penyertaan modal di BSHB
sebagai Joint Venture Vehicle melalui skema right issue dimana Bank Mandiri
tetap menjadi pemegang saham mayoritas. Inisiatif ini bertujuan untuk
mengoptimalkan BSHB sehingga dapat memberikan layanan jasa keuangan
yang terintegrasi di Indonesia, khususnya untuk segmen menengah ke bawah.
Rasio Keuangan Lainnya Bank Saja 2011
2012 Aset Produktif Bermasalah terhadap total Aset Produktif
1,6 1,5
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif 2,8
2,8 Pemenuhan CKPN
100,5 108,5
BOPO
1
67,2 63,9
Persentase Pelanggaran BMPK Pihak Terkait
0,0 0,0
Pihak Tidak Terkait 0,0
0,0 Persentase Pelampauan BMPK
Pihak Terkait 0,0
0,0 Pihak Tidak Terkait
0,0 0,0
GWM Rupiah 8,0
8,0 PDN
2
1,5 1,3
1Beban operasional termasuk beban bunga dan beban CKPN serta beban penyisihan lainnya dibagi pendapatan operasional termasuk pendapatan bunga 2Perhitungan devisa neto termasuk akun neraca dan rekening administratif
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ASPEK PEMASARAN DAN TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN
Terkait dengan strategi promosi dan pemasaran, Bank Mandiri menggunakan
“360° Marketing Strategy” sebagai pedoman strategi pemasaran yang memberikan
beragam contact point bagi nasabah baik melalui media konvensional maupun media
digital serta melakukan pengukuran kepada setiap program pemasaran yang dijalankan.
Pada tahun 2012, inisiatif pemasaran yang kami lakukan adalah meningkatkan alokasi
anggaran untuk media pemasaran dari TV media cetak ke below the line dan digital
marketing. Inisiatif tersebut terbukti efektif mendorong peningkatan aktivasi produk
program serta menekan biaya promosi. Salah satu contoh inisiatif program yang
kami lakukan adalah Mandiriiesta Poin, yang terbukti efektif meningkatkan transaksi
inansial nasabah. Memperhatikan efektiitas dan tren konsumsi media, Bank Mandiri
akan lebih mengoptimalkan penggunaan media online termasuk Paid On-line Media,
Social Media, dan Microsite sebagai media pemasaran kedepannya.
Dari aspek pemasaran, aliansi antar Unit Bisnis, task force serta perusahaan-
perusahaan anak Bank Mandiri, antara lain melalui utilisasi media, menjadi hal penting
mengingatkan aliansi tersebut dapat mengakselerasi pencapaian bisnis di semua
segmen. Selain itu, kegiatan yang juga dioptimalkan adalah promosi melalui aliansi,
serta pengembangan produk dan program yang disesuaikan dengan kebutuhan
nasabah. Kedepan, komunikasi dan aliansi pemasaran dengan perusahaan-perusahaan
anak perlu lebih ditingkatkan sehingga menghasilkan produktiitas atau efektiitas
budget anggaran yang lebih baik untuk masing-masing perusahaan anak dalam
upaya meningkatkan penetrasi masing- masing Perusahaan Anak.
Aspek pemasaran juga kami lakukan melalui strategi value chain yang saat
ini terbukti efektif dalam meningkatkan penghimpunan dana secara sustainable
sehingga perlu lebih dikembangkan. Saat ini akuisisi nasabah melalui strategi
value chain untuk nasabah SPBU, Telco, Semen, Rokok, maupun Tekstil telah
berjalan dengan sangat baik, dan fokus kedepannya perlu diarahkan untuk
meningkatkan average balance agar terjadi peningkatan yang signiikan.
Penghimpunan dana masyarakat juga perlu lebih ditingkatkan lagi,
khususnya dana murah. Untuk itu perlu upaya maksimal untuk meningkatkan
penghimpunan dana khususnya Giro dan Tabungan Bisnis, melalui
peningkatan volume transaksi nasabah dan pengembangan program pemasaran
dana yang efektif. Inisiatif implementasi program Devisa Hasil Ekspor DHE yang
telah dikembangkan akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh
Bisnis Unit karena secara langsung dapat meningkatkan dana murah valas
dari transaksi ekspor, serta mendorong penyaluran hasil ekspor kembali ke
Indonesia.
Dari segmen corporate dan commercial, pendalaman pemasaran dilakukan
melalui strategi intensiikasi dan ekstensiikasi nasabah dengan
lebih fokus dan mendalam dengan mempertimbangkan potensi dana dari
BUMN dan Instansi Pemerintah yang masih sangat dominan setiap tahunnya,
dimana Bank Mandiri memiliki market share yang cukup besar. Besarnya potensi
aliran dana anggaran pemerintah di berbagai daerah juga mencerminkan
tingginya potensi di segmen government ini. Selanjutnya, target diarahkan untuk
menambah jumlah nasabah diluar BUMN khususnya yang tidak terkait
dengan APBN. Intensiikasi dana murah juga dilakukan melalui peningkatan
jumlah transaksi nasabah-nasabah existing sehingga akan mengurangi
ketergantungan pada dana-dana nasabah BUMN yang volatilitasnya cukup tinggi.
Fokus pertumbuhan bisnis juga akan diarahkan pada peningkatan pembukaan
rekening nasabah baru khususnya nasabah pebisnis korporasi yang memiliki
transaksi aktif dan pengendapan dananya terus tumbuh secara sustain. Bank
Mandiri selalu mendorong setiap nasabah debiturnya untuk menggunakan rekening
giro sebagai operating account.
Untuk consumer card, fokus kedepan akan semakin diperluas, tidak hanya pada
nasabah tipe revolving saja namun akan diarahkan juga untuk membidik fokus
mengejar nasabah tipe transactor, melalui program-program yang baru dan berbeda
tentunya. Inisiatif consumer card tersebut juga didukung oleh pengembangan
program-program pemasaran yang inovatif, peningkatan kualitas layanan,
akuisisi new costumer, perluasan area ekspansi secondary city, akuisisi new
customer, peningkatan active account, stabilisasi approval rate, serta pemilihan
program dan merchant yang dapat meningkatkan transaksi dan revolver
rate. Sementara, itu untuk meningkatkan volume penjualan produk Consumer
Loan, inisiatif peningkatan incoming application bulanan perlu dilakukan
secara berkesinambungan, disertai juga dengan penambahan jumlah PKS
Developer, disbursement dan stabilisasi approval rate.
Dari segmen retail business, fokus akan lebih diarahkan pada peningkatan
pertumbuhan tabungan dan giro melalui strategi intensiikasi dana
nasabah existing. Fokus pertumbuhan
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
bisnis juga harus diarahkan kepada upaya pemasaran dalam peningkatan
pembukaan rekening nasabah baru khususnya nasabah pebisnis
yang memiliki transaksi aktif dan pengendapan dananya terus tumbuh
secara sustain.
Aspek pemasaran lain yang sama pentingnya adalah mendorong setiap
Unit Bisnis untuk melakukan customer targeting dengan lebih baik, mengetahui
kondisi nasabah dengan baik serta memahami kondisi persaingan di
masing-masing daerah, sehingga strategi pemasaran yang akan dilakukan dapat
berjalan dengan efektif dan eisien.
Kemampuan tersebut sangat strategis dalam meningkatkan kepekaan
organisasi bisnis terhadap pasar, sehingga dapat menghindarkan diri dari
marginalisasi akibat ketidakmampuan dalam menghadapi persaingan bisnis
yang semakin ketat dan menjawab tuntutan persaingan yang terus berubah.
PROSPEK DAN PENGEMBANGAN USAHA
Tahun 2013 akan menjadi momentum yang penting bagi perjalanan
sejarah transformasi Bank Mandiri mengingat tahun ini merupakan
tahun penentu pencapaian target untuk dapat menuntaskan program
transformasi lanjutan di tahun 2014. Kinerja Bank Mandiri selama periode
ini akan menjadi barometer dalam menuntaskan program transformasi
sesuai yang digariskan dalam Corporate Plan 2010-2014.
Pencapaian di tahun ini akan menjadi pondasi untuk penyelesaian satu
tahun terakhir dalam transformasi Bank Mandiri, sehingga kemampuan
menuntaskan program transformasi akan sangat tergantung dengan
pencapaian kinerja Bank Mandiri di tahun 2013.
Pencapaian kinerja keuangan di tahun 2013 hanya akan berkesinambungan
apabila diimbangi dengan upaya untuk terus mengembangkan kualitas
SDM, peningkatan kualitas layanan, penerapan good corporate governance,
pengembangan risk management, implementasi budaya kerja yang
komprehensif, serta pengendalian biaya.
Menghadapi tahun 2013, Bank Mandiri tetap harus waspada dan
mawas diri mengingat tahun 2013 masih akan diwarnai dengan berbagai
tantangan yang berat, khususnya dari aspek persaingan, proitabilitas
dan nilai kapitalisasi pasar. Lebih jauh lagi, tantangan Bank Mandiri akan
semakin berat mengingat kondisi ekonomi global khususnya di Eropa
yang masih mengalami tekanan dan ketidakpastian.
Tahun 2013 juga akan menandai tahun ke-empat dari transformasi
lanjutan di Bank Mandiri. Untuk dapat terus tumbuh melebihi pertumbuhan
industri dan ekonomi, Bank Mandiri harus dapat menciptakan nilai
tambah secara berkesinambungan, tidak hanya di Unit Bisnis, namun
juga untuk seluruh Supporting Unit. Disamping itu, Bank Mandiri perlu
terus berfokus pada pencapaian laba perusahaan, pertumbuhan
bisnis secara berkelanjutan serta peningkatan produktiitas melalui
Kebijakan Manajemen terkait struktur dan bisnis keuangan di tahun 2013
yang meliputi pertumbuhan kredit, dengan portfolio kredit retail yang
meningkat, pengelolaan sumber pendapatan, pengendalian kualitas
aktiva produktif, pertumbuhan dana dengan peningkatan komposisi dana
murah dan peningkatan Kontribusi Perusahaan Anak.
Untuk mendukung pengembangan usaha di tahun 2013, Bank Mandiri
secara spesiik akan menfokuskan pada 6 Key Priorities, yaitu i
optimalisasi product bundling untuk mengakuisisi dana terkait dengan
pemerintah dan Rekanan Satker, ii optimalisasi implementasi program
Account Plan dengan target mencapai peningkatan share of wallet secara
signiikan, iii memperkuat bisnis retail payment untuk meningkatkan dana
murah dengan terus membangun jaringan elektronik, iv intensiikasi
kanal elektronik tersebut serta pengembangan value chain, v
memperkuat bisnis retail inancing untuk mencapai target komposisi 33
dengan menumbuhkan sales force yang produktif di segmen consumer inance,
business banking dan micro lending serta produk yang inovatif, penguatan risk
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
management dalam mewujudkan NPL dan tingkat fraud yang rendah secara
berkala, serta vi pengembangan bisnis perusahaan anak inisiatif non organik.
Terkait dengan pengembangan usaha, di tahun 2013 fokus akan diberikan
pada akselerasi pencapaian target dan konsistensi serta disiplin dalam
melanjutkan eksekusi 3 tiga fokus bisnis yaitu wholesale transaction,
retail payment dan retail inancing. Pengembangan usaha akan dilakukan
secara lebih mendalam intensiikasi bisnis khususnya terkait dengan
strategi aliansi anchor client, bisnis value chain, business cluster, account strategy,
kerja sama dengan pihak ketiga, pengembangan targeted customer,
pengembangan bisnis di sektor-sektor khusus dan lain-lain. Hal tersebut
tentunya akan dilengkapi dengan capacity planning seluruh sumber
daya agar dapat mengimbangi dan mengiringi pertumbuhan bisnis dan
pengembangan usaha yang semakin pesat, termasuk mengembangkan
infrastruktur pelayanan, baik back oice maupun front oice.
HAL-HAL PENTING YANG DIPERKIRAKAN TERJADI DI MASA MENDATANG
1. Sebagai salah satu strategi penghimpunan dana yang difokuskan
pada upaya meningkatkan pendanaan yang bersifat jangka menengah dan
jangka panjang serta memperkuat struktur permodalan bank, maka
di tahun mendatang bank akan merencanakan program kerja untuk
melakukan penghimpunan dana lainnya dalam bentuk penerbitan
sub-debtbilateral loanloan syndicationpublic issuancetwo
step loaninstrumen pendanaan lainnya, dengantanpa agunan
dengan jangka waktu berkisar 3 hingga 10 tahun dalam denominasi
rupiah dan valuta asing, dimana pelaksanaannya akan disesuaikan
juga dengan perkembangan kebutuhan likuiditas dan kondisi
pasar.
2. Selain melaksanakan pertumbuhan bisnis secara
organik, di tahun mendatang juga bank terus melakukan upaya-
upaya pertumbuhan bisnis secara non organik, termasuk strategic
partnership, serta mengoptimalkan sinergi dengan perusahaan anak,
agar pelaksanaan pengembangan suatu segmen, distribusi maupun
produk tertentu dapat dilakukan secara lebih efektif.
3. Bank merencanakan akan melanjutkan optimalisasi obligasi
pemerintah yang akan disesuaikan dengan kondisi likuiditas bank
dan kondisi pasar, dengan tetap memperhatikan ketentuan, melalui
strategi debt switching, penjualan obligasi pemerintah portofolio AFS
di pasar sekunder, atau buyback atas obligasi pemerintah yang dimiliki
bank oleh Pemerintah.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
Untuk mencapai visi sebagai bank yang terkemuka di wilayah
Regional, Bank Mandiri terus melakukan penyempurnaan di
bidang Human Capital. Inisiatif penyempurnaan ini dilakukan mulai
dari program rekrutmen pegawai untuk mendapatkan pegawai yang memiliki
potensi tinggi yaitu melalui program Oicer Development Program maupun
melalui external hiring. Program pengembangan juga dilakukan kepada
pegawai internal melalui program talent pool yang bertujuan untuk memastikan
terpenuhinya kebutuhan leadership pipeline, seperti Staf Development
Program dan Local Staf Development Program LSDP.
Selain itu, untuk menghadapi tantangan persaingan bisnis perbankan, Bank
Mandiri melakukan beragam program retention yang bertujuan untuk
mempertahankan pegawai-pegawai berpotensi, sehingga kesinambungan
kinerja dan perkembangan Bank Mandiri dapat lebih terjaga. Oleh
karenanya, Bank Mandiri terus melakukan program development dan
retention secara berkesinambungan melalui strategi “recruit develop
the best people” dan “retain the best people” untuk menjadi “the employer’s
of choice”.
Dalam hal learning and development, Bank Mandiri melakukan
penyempurnaan strategi dan kebijakan learning and development untuk
membentuk knowledge worker, melalui penyelarasan dengan bisnis serta
penguatan fungsi strategis dari learning center di dalam bentuk corporate
university.
Sebagai perwujudan nyata, pada tanggal12 Desember 2012 telah
dilaksanakan soft launching Mandiri University, yang dibangun berlandaskan
pada Employee Value Proposition, yakni “Spirit Memakmurkan Negeri”,
melalui Mandiri University, Bank Mandiri diharapkan dapar melahirkan
sumberdaya manusia berkualitas dunia yang akan mampu mendukung
pertumbuhan Bank Mandiri. Biaya pendidikan dan pelatihan untuk
mendukung pengembangan pegawai selama tahun 2011 dan 2012 masing-
masing adalah Rp.265,1 milyar dan Rp.319,26 milyar.
Total pegawai Bank Mandiri per tanggal 31 Desember 2012 berjumlah 30.762
atau tumbuh sebesar 10 dibanding per 31 Desember 2011 yang berjumlah
27.907 orang. Berdasarkan level jabatan, pegawai pelaksana berjumlah 18.976
orang atau 61,7 dari total pegawai, pegawai level manager ODP hingga
senior manager sebanyak 9.807 orang atau 31,9, serta pegawai level vice
president assistant vice president hingga EVPSVP sebanyak 1.742 orang atau
5,7. Sedangkan berdasarkan struktur pendidikan, porsi terbesar adalah level
pendidikan Strata 1 sebanyak 23.209 orang atau 75,4 dari total pegawai.
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Keterangan 2011
2012 Perubahan
Level Jabatan Komisaris
9 7
-22 Direksi
11 11
Komite Audit 2
4 100
EVP SEVP 9
10 11
Senior Vice President 88
92 5
Vice President 306
357 17
1 Assistant Vice President
1.063 1.283
21 4
Senior Manager 1.767
1.785 1
6 First Senior Manager
2.298 2.186
-5 7
Manager 2.003
2.223 11
7 Assistant Manager
2.781 2.499
-10 8
First Assistant Manager 859
811 -6
3 Oicer Development Program
136 303
123 1
Pelaksana 16.044
18.976 18
62 Non Pelaksana
531 237
-55 1
Total 27.907
30.762 10
100 Level Pendidikan
SMU dan Setara 3.821
2.979 -22
10 Diploma
2.712 2.93
8 10
Strata 1 19.542
23.209 19
75 Strata 2
1.565 1.546
-1 5
Strata 3 6
7 17
Lainnya SLTP dan SD 261
91 -65
Total 27.907
30.762 10
100
Note: Mulai September 2012,komposisi Pegawai tidak termasuk Direksi, Komisaris dan Komite Audit
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA MANAJEMEN
KEBIjAKAN PEMBAGIAN DIVIDEN
SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU DI INDONESIA, PEMBAGIAN
DIVIDEN HARUS DISETUJUI OLEH PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RUPST.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat
dilaksanakan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa
faktor, antara lain tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan
modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa
mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Pembagian besaran Dividen yang dibagikan ditentukan dan disetujui oleh
RUPS, dimana manajemen Perseroan merencanakan untuk membagikan
dividen apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah
dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan,
rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan. Apabila
diperlukan, dari waktu ke waktu Perseroan tidak dapat membagikan
dividen kepada Pemegang Saham Perseroan seperti dalam hal Perseroan
membutuhkan dana untuk melakukan pengembangan usaha atau pemenuhan
kecukupan modal atau akuisisi bisnis baru.
Perseroan hanya akan membayar dividen dari laba bersih berdasarkan
hukum di Indonesia dan akan membayarkan dividen jika ada secara
tunai dalam mata uang Rupiah. Perseroan tidak memiliki pembatasan
negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam
rangka pembagian dividen yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham
publik.
Pada Tahun Buku 2011, Perseroan membayarkan dividen sebesar 20,
sedangkan untuk Tahun Buku 2012 Perseroan akan berusaha untuk
mempertahankan Dividend Payout Ratio sebesar 20 - 25 dengan tetap
mempertimbangkan pertumbuhan kredit dan perkembangan bisnis
Perseroan.
Tahun Buku 2010 Tahun Buku 2011
Dividen Tunai Rp. Juta 3.226.404
2.449.209 Laba Bersih Rp. Juta
9.218.298 12.246.044
Dividend Payout Ratio 35
20
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Perubahan peraturan perundang- undangan sepanjang tahun 2012 dan
dampaknya bagi Bank Mandiri, sebagai berikut: