Credit risk continued i

PT PERTAMINA PERSERO DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT PERTAMINA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated 196 47. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO lanjutan 47. RISK MANAGEMENT POLICY continued b. Risiko keuangan lanjutan b. Financial risk continued III. Risiko likuiditas III. Liquidity risk Tingkat likuiditas yang diperlukan Grup untuk kegiatan operasi tidak pasti dan hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap operasi Grup apabila Grup tidak mempunyai modal kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas dan operasi. Hal ini dapat terjadi antara lain karena keterlambatan pembayaran subsidi dari Pemerintah. The amount of liquidity which the Group requires for its operations is uncertain and its operations may be adversely affected if the Group does not have sufficient working capital to meet its cash and operational requirements. This may occur as a result of, amongst other reasons, delays in the payment of the Government’s subsidies. Grup menggunakan kas dalam jumlah yang cukup signifikan operasinya, terutama untuk pengadaan komoditas dan bahan baku. Salah satu biaya operasi utama adalah pembelian bahan untuk pengolahan di kilang. Fluktuasi harga minyak mentah, gas bumi dan produk turunannya dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing menyebabkan ketidakpastian jumlah modal kerja dan biaya untuk kegiatan hulu dan hilir dari Grup. The Group uses significant amounts of cash in its operations, especially to procure commodities and raw materials. In particular, one of its principal operating costs is the acquisition of feedstock for its refineries. Fluctuations in market prices for crude oil, natural gas and their refined products and fluctuations in exchange rates cause working capital and costs for the Group’s upstream and downstream operations to be uncertain. Grup mendanai kegiatan operasinya terutama melalui arus kas dari kegiatan operasi, dimana bagian yang signifikan terdiri dari penjualan, pembayaran subsidi, fasilitas modal kerja jangka pendek termasuk cerukan bank, LC dan revolving credit dan pinjaman bank jangka panjang. Sesuai dengan penugasan PSO, Grup harus menyampaikan klaim subsidi kepada Pemerintah setiap akhir bulan untuk bahan bakar minyak subsidi yang didistribusikan selama bulan tersebut. The Group funds its operations principally through cash flows from operations, a significant portion of which comprises sales, subsidy payments, working capital facilities including bank overdrafts, LC and revolving credit, and long-term bank loans. In accordance with the terms of PSO’s assignment, the Group is required to submit its claims for subsidy to the Government at the end of each month for the subsidised fuel distributed in that month. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup memiliki saldo kas dan setara kas masing-masing sebesar US5.258.526 dan US3.111.066 Catatan 5. Grup mengelola risiko likuiditas dengan melakukan monitor terhadap estimasi dan realisasi arus kas dan menyesuaikan jatuh tempo antara piutang usaha dan utang usaha. As of December 31, 2016 and 2015, the Group had cash and cash equivalents in the amount of US5,258,526 and US3,111,066, respectively Note 5. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecasts and actual cash flows and matching the maturity profiles of trade receivables and trade payables. PT PERTAMINA PERSERO DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT PERTAMINA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated 197 47. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO lanjutan 47. RISK MANAGEMENT POLICY continued