Realitas objektif nilai cinta dalam romantic relationship

commit to user 253

A. Realitas Objektif Mengenai Nilai-Nilai Romantic Relationship

Berger dan Luckmann dalam Bungin 2007 mengatakan bahwa realitas sosial terdiri tiga macam, salah satunya adalah realitas objektif. Realitas objektif adalah realitas yang terbentuk dari pengalaman di dunia objektif yang berada di luar diri individu, dan realitas ini dianggap sebagai kenyataan. Dalam konteks penelitian ini, realitas objektif berarti realitas yang sesungguhnya ada dalam kenyataan mengenai nilai-nilai romantic relationship. Memahami realitas objektif mengenai nilai-nilai tersebut, berarti memahami mengenai romantic relationship yang ideal dan berkualitas yang seharusnya diaplikasikan dalam romantic relationship pada kehidupan sehari- hari. Berdasarkan analisis terhadap temuan di lapangan terkait dengan realitas objektif mengenai nilai-nilai romantic relationship, diperoleh hasil bahwa realitas objektif mengenai nilai-nilai tersebut bisa dikelompokkan ke dalam lima kategori; yaitu nilai cinta, nilai kepercayaan, nilai kesetiaan, nilai komitmen, dan nilai saling ketergantungan.

1. Realitas objektif nilai cinta dalam romantic relationship

Dalam penelitian ini, para informan menganggap cinta menjadi suatu hal yang penting, sehingga mereka menjelaskan secara detil mengenai nilai cinta yang bisa mewujudkan romantic relationship yang ideal dan berkualitas. Mereka meyakini bahwa nilai cinta yang bisa menunjang romantic relationship yang berkualitas dan ideal itu adalah commit to user 254 cinta yang suci, tulus, murni, berhubungan dengan kasih, kepedulian pada pasangan, bentuk ekspresi jiwa yang positif dan tanpa pamrih. Dalam istilah tipe cinta, cinta seperti apa yang tertulis di atas merupakan cinta storge. Storge merupakan salah satu tipe cinta yang melibatkan perasaan halus, tenang, damai, dan penuh kasih sayang. Cinta tipe ini tidak melibatkan nafsu maupun hasrat dalam mewujudkannya secara nyata. Umumnya, cinta jenis ini terdapat dalam hubungan dekat, baik yang terjalin secara jarak jauh maupun jarak dekat Duck, 2007. Pembagian tipe cinta ini merupakan pemikiran dari Lee dalam deVito, 2007, yang juga dikenal dengan istilah „the colors of love‟. Menurut Lee terdapat enam tipe cinta yang didasarkan pada istilah Latin dan Yunani, yaitu: eros, ludus, storge, pragma, mania, dan agape. Tipe- tipe cinta ini memiliki karakteristik sendiri-sendiri, dan seseorang bisa masuk ke dalam dua bahkan tiga tipe dari tipe cinta yang ada tersebut. Tipe-tipe cinta itu juga bisa diaplikasikan dalam beberapa jenis relationship. Sementara itu, romantic relationship merupakan salah satu tipe hubungan antar manusia yang juga merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Hubungan ini melibatkan cinta yang dicirikan dengan adanya kesepakatan, perhatian, keintiman, hasrat, dan komitmen DeVito, 2007. Lebih lanjut, cinta dengan karakteristik seperti yang dipahami para informan sebagai realitas objektif tersebut memang memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan seseorang. Salah satunya adalah commit to user 255 adanya temuan mengenai hubungan cinta dengan kesehatan seseorang. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan, dan cinta dengan karakteristik seperti yang terdapat dalam temuan penelitian ini memberikan dampak positif terhadap kesehatan seseorang. Studi yang dilakukan oleh Sarokin menghasilkan temuan bahwa terdapat hubungan antara cinta dengan morbiditas kondisi di mana seseorang mudah terserang penyakit, dan cinta dengan kondisi kesehatan seseorang. Sementara itu dalam studi Medalie Goldbourt menghasilkan temuan bahwa seorang istri yang mendapatkan cinta yang sepenuh hati, bisa mengurangi resiko morbiditas pada penderita penyakit angina pectoris kejang jantung. Sementara itu, dalam studi Hattori, Taketani, Ogasawara diperoleh temuan bahwa tidak mendapatkan cinta dari seseorang merupakan anteseden yang paling umum terhadap usaha maupun perilaku bunuh diri Levin, 2000. Begitulah bahwa cinta menjadi hal yang penting dan dibutuhkan untuk menunjang romantic relationship yang berkualitas dan ideal. Sementara itu nilai kedua dalam romantic relationship adalah nilai kepercayaan. Selain dibutuhkan cinta, romantic relationship juga membutuhkan adanya kepercayaan.

2. Realitas objektif nilai kepercayaan dalam romantic relationship

Dokumen yang terkait

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

6 138 162

penanaman nilai-nilai entrepreneurship di smpi mentari indonesia bekasi utara

0 6 166

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 12

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUH (PSAA) MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO Penanaman Nilai-nilai Pancasila Di Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Mardhatillah Kartasura Sukoharjo.

0 0 15

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme Pada Syair Lagu Perjuangan Indonesia (Studi Hermeneutika pada Lagu-lagu Perjuangan Ciptaan C. Simanjuntak).

1 2 16

MEDIA DAN PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA PONORAGAN (Studi Kasus Penanaman Nilai-Nilai Sosial Tentang Karakter Warok Di Acara Dangdut Ponoragan Di Radio Duta Nusantara Ponorogo).

0 0 16

Penanaman Nilai Sosial Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu | Adji | Jurnal Edukasi AUD 1545 4187 1 SM

0 0 8

PENANAMAN NILAI NILAI KARAKTER SOSIAL SI

0 0 11