commit to user
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini memapaparkan mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian sendiri mengacu pada prinsip,
prosedur, dan segala kegiatan yang terdapat dalam sebuah proses penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan riset, penarikan simpulan, sampai dengan follow up
terhadap hasil penelitian. Kazdin dalam Marzyck, et.al, 2005.
A. Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Pemilihan paradigma dapat mempengaruhi metodologi yang akan digunakan dalam
sebuah penelitian, di mana pilihan metodologi tersebut akan mempengaruhi metode penelitian dalam sebuah proses penelitian. Istilah paradigma dalam
konteks ilmu sosial, dicetuskan pertama kali oleh filsuf terkenal Thomas Kuhn pada tahun 1960-an. Kuhn pernah menyampaikan kekhawatirannya terhadap
adanya pergantian perspektif teoretis di kalangan para ilmuwan yang cukup banyak terjadi pada masanya Kuhn dalam Corbetta, 2003. Hal tersebut
menurut Kuhn memberikan dampak yang cukup besar terhadap re-orientasi ilmu pengetahuan tertentu. Oleh karena itu, Kuhn merasa bahwa setiap
ilmuwan memerlukan konsep tertentu dalam memandang dunia. Konsep itulah yang disebut dengan paradigma. Menurut Kuhn, paradigma merupakan
perspektif teoritis yang diterima oleh komunitas ilmuwan dalam suatu disiplin ilmu, yang mengatur suatu penelitian melalui spesifikasi dan pilihan studi
commit to user 72
72 tertentu, formulasi hipotesis untuk menjelaskan fenomena yang akan
diobservasi, serta identifikasi mengenai teknik penelitian empiris yang paling cocok untuk suatu penelitian.
Berdasarkan definisi Kuhn tersebut, paradigma seperti halnya sebuah rambu-rambu bagi seorang ilmuwan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, agar tetap berada pada bidang studi yang sama. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Barron dalam Jupp 2006. Menurut
Barron, paradigma merupakan sekumpulan aturan dan prinsip yang digunakan oleh seorang ilmuwan. Paradigma ini merupakan rambu-rambu bagi para
ilmuwan, di mana melalui paradigma, mereka bisa mengetahui apa yang harus dipelajari, bagaimana melakukan sebuah penelitian, dan bagaimana
menginterpretasi hasil penelitian. Pendapat Barron ini lebih lengkap karena menyertakan aspek interpretasi hasil penelitian, bukan hanya sebagai petunjuk
dalam melakukan proses penelitian saja. Sehingga, peneliti bisa lebih menunjukkan sikap pertanggungjawabannya terhadap hasil dari penelitian
yang telah dia lakukan. Melengkapi definisi paradigma, Wimmer dan Dominick 2000
memaknai paradigma sebagai sekumpulan teori, prosedur, dan asumsi mengenai bagaimana seorang peneliti memandang dunia. Paradigma ini
berdasarkan pada aksioma serta pernyataan yang secara umum diterima kebenarannya. Karena paradigma mempengaruhi pemilihan metode penelitian,
maka peneliti dengan paradigma yang berbeda tentu akan menggunakan metode yang berbeda pula dalam melihat suatu permasalahan yang sama.
commit to user 73
73 Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma
interpretif. Menurut Neuman 2007, dalam paradigma interpretif diyakini bahwa kehidupan sosial manusia berbeda dengan objek atau makhluk lain,
sehingga penelitian dengan paradigma ini tidak bisa menggunakan prinsip- prinsip ilmu pengetahuan dari ilmu alam. Peneliti dengan paradigma ini
umumnya meminjam prinsip aliran konstruksionis dalam memandang realitas sosial, di mana mereka meyakini bahwa manusia secara sosial berinteraksi dan
merespon sesuatu berdasarkan apa yang mereka percayai benar, bukan berdasarkan pada sesuatu yang objektif.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian